Joseph paul zhang fenomena di balik pengakuan nabi ke26
ILMU CORO Jagat seantero tanah air sekarang ini di hebohkan atas kelakuan pria yang bernama joseph paul zhang yang lewat akun yautubenya mengaku atau mendklarasi dirinya sebagai nabi ke 26 dengan mengakatakan bahwa sebagai penyempurna dari nabi ke 25 yaitu rosululoh muhamad saw tidak hanya itu joseph paul zhang juga mengeluarkan orasi yang isinya menghina, melecehkan dan melukai hati umat muslim yang tidak hanya di indonesia juga di seluruh dunia, sehingga sangat menciderai intoleran kerukunan antar umat beragama, terlebih untuk saat ini bagi umat muslim di seluruh dunia sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan di mana di bulan ini bagi umat muslim sangat mensyakralkan mensucikan atau melalukan ibadah pembakaran dosa melalui ibadah puasa tidak hanya lahir atau jasadiyah juga sekaligus rokhani atau batiniah yang di lakukan selama 30 hari. Adapun untuk sekilas pernyataan dari seorang joseph paul zhang tersebut di antaranya mengatakan bahwa agama islam agama halusinasi, mengatakan rosululoh sebagai seorang yang suka berkhalusinasi bahkan mengatakan kalimat kalimat yang tidak sopan lainya baik terhadap rosululoh pribadi maupun terhadap umat muslim dengan mengatakan bahwa saat sekarang ini bulan ramadhan sangat bising sangat mengganggu dirinya seperti adanya eforia umat muslim dalam menyambut bulan ramadhan serta pernyataan lainya yang intinya memilki potensi memecah belah kerukunan umat beragama,bahkan hingga dia seorang joseph paul zang menantang kepada siapa yang sanggup mempidanakan dia maka oleh dia akan di beri hadiah. Sebenarnya dari apa yang di sampaikan atau di katakan dia joseph paul zhang selain melukai umat muslim juga melukai umat kristiani karena pernyataan beliau yang mengaku menjadi nabi kr 26 padahal sebelum nabi muhamad saw telah ada nabi isa as dengan demikian beliau juga secara tidak langsung menganggap dirinya lebih istimewa dari nabi isa as. Oleh sebab itu dengan adanya fenoneba ini kiranya menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk menemukan hikmah di balik ini, dan juga terhadap pemimpin negeri ini dengan semua alat di dalamnya untuk menyikapi kejadian ini.
Adapun dalam hal ini untuk kasus semacam ini memang menyangkut banyak yang terkait yang di libatkan antaranya :
A. Pemimpin negara dengan pihak paling berwenang dalam mengayomi kehidupan rakyatnya.
Dan untuk itu tugas para pemimpin dan pihak terkait sekarang untuk melakukan tugasnya yaitu dengan menerapkan manuggaling kawula lan gusti yaitu pemimpin sebagai alat penyatuan antara rakyat dan gusti ALLAH SWT agar lebih dekat dan di cintai oleh ALLAH SWT. dengan aplikasinya dengan menindak tegas karena merupakan kasus yang merusak hubungan antara manusia ALLAH SWT atau spirutual bahkan sosial kemasyarakatan dan apabila di biarkan dapat merusak hubungan manusia dengan ALLAH SWT serta sesama manusia. alhamdulilah aparat penegak hukum bersikap sigap untuk menindak saudara joseph paul zhang namun setelah di telusuri saudara josep paul zhang keberadaanya sudah sejak tahun 2018 meninggalkan indonesia sehingga membuat pihak berwajib lebih ekstra bekerja keras dalam mengatasi kasus ini sebijak mungkin dan setegas mungkin.
B. Bagi umat muslim dalam menyikapinya.
untuk kaum muslimin dengan kasus ini semoga bisa menunjukan bahwa islam adalah agama rahmatan lill alamin pembawa rahmat kedamaian bagi semua manusia sehingga tidak terprofokasi dan terhayut kedalam hal hal negatif dan menyerahkan kasus ini ke pada pihak berwajib dalam menindak dan mengadili sesuai dengan tugas serta amanatnya. selain itu juga rosululoh saw dalam berda'wah selalu mengedepankan kasih sayang terhadap manusia
C. Untuk umat beragama lainya.
Dengan adanya kasus atau fenomena semacam ini sebaiknya dalam kehidupan di dunia untuk sosial masyarakat lebih mengutamakan kebaikan bukan kebenaran sebab kalau mengedepankan kebenaran akan menimbulkan atau membuat masyarakat yang tidak sekenyakinan denganya dianggap tidak benar atau salah sehingga sangat rawan intoleran kerukunan beragama.
Sekian dari kami segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.