Meniliti untuk berpegang benar untuk menghadap ALLAH SWT
ILMU CORO. Hidup di masa sekarang ini dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, ITE serta teknologi termasuk dengan hidup bernegara dan lainya pada masyarakat banyak sekali pegangan hidup. Sebagai contoh ijazah sekolah kita punya, informasi tv, sosial media setiap hari bahkan kebijakan pemerintahan dan konstitusi baru pun dapat kita jadikan pegangan. Akan tetapi dari semua pegangan itu apakah dapat menjamin manusia dapat lancar, seimbang dan selamat. Tentu jawaban manusia bervariasi bermacam macam, tergantung pemahaman masing masing. Mengenai hidup lancar seimbang menurutku variable dan bagian tronsformasi pertumbuhan hidup hal itu di karena dari dalam hidup ini merupakan pertumbuhan atau tumbuh kembang dari keadaan yang tidak lancar atau tidak seimbang menumbuhkan kedewasaan kita dalam berpikir dan menyikapinya. Sebagaimana dengan orang islam kalau ditanya mengenai pegangan hidup pasti akan menjawab al qur'an dan hadits akan tetapi kita tidak bisa pungkiri bahwa cara dalam memegang serta berpandangan alqur'an dan hadits setiap orang bervariasi dan berbeda beda bahkan di perluas lagi dengan bermacam macam madzhab serta aliran aliran yang juga menimbulkan ke tidak seimbangan yang rentan terjadinya konflik konflik, benturan benturan bahkan meningkat kelevel peperangan, dengan demikian kira kira yang harus kita pegang apakah kejujuran berpikir, kejernihan hati ataukah alqur'an atau hadits. Untuk alqur'an sendiri adalah sesuatu yang di berikan oleh ALLAH SWT secara absulut atau bener menurut ALLAH SWT, dan ALLAH SWT sendiri sangat adil dan kasih sayang terhadap mahluknya itu fundamental atau mutlak. oleh sebab itulah sebaiknya modal utama manusia orang lebih bijak memakai rumus universal dan untuk dapat memakai rumus universal kita memanfaatkan menggunakan pemberian ALLAH SWT yang bersifat universal pula adapun untuk pemberian dari ALLAH SWT yang bersifal universal namun apabila memakai rumus universal kepandaian tidak berlaku, dan diantara pemberian oleh yang bersifal universal meliputi :
Pemberian dari ALLAH SWT yang bersifat universal yaitu :
A. Waktu.
Pemberian dari ALLAH SWT terhadap semua mahluknya dan bersifat universal adalah waktu.
B. Limitasi atau illa qolila hanya sedikit yang ALLAH SWT berikan.
hanya sedikit yang ALLAH SWT berikan akan tetapi hanya sedikit itu ALLAH SWT juga rahasiakan atau tidak di jelaskan ditailnya. Dan pemahaman saya berarti saya hanya bertanggung jawab terhadap ilmu yang ALLAH SWT berikan kepada saya dan saya tidak bertanggung jawab terhadap ilmu secara keseluruhan demikian juga terhadap ilmu yang non atau saya tidak ketahui sebagai contoh batu keras akan tetapi batu mengetahui bahwa batu keras, lalu tumbuhan tumbuh juga dia tidak sadar bahwa dia tumbuh dan binatang memakan bahkan pada harimau memangsa sesama binatang akan tetapi dia tidak melanggar aturan atau rambu rambu ALLAH SWT karena itu merupakan pemberianya ALLAH SWT. Adapun untuk manusia dia punya jarak dengan pengalamanya jadi sebenarnya manusia saya bener atau tidak bener saya tahu, saya ngawur atau tidak saya juga tahu, kecuali manusia yang tidak ngerti atau akhmak yaitu manusia yang terlalu kagum terhadap fakta kedirianya tanpa mau melihat jarak ilmiah atau tentang jarak pehaman terhadap dirinya itupun tidak selalu melekat pada manusia karena tidak ada manusia akhmak sejati akan tetapi yang ada manusia mempunyai sifat keakhmakan pada dirinya. contoh lainya ada manusia yang sangat jernih, tertib dan objektif akan tetapi di sisi lain dia memiliki sifat egois, pemarah dan lainya jadi mempunyai keakhmakan masing masing. sejatinya manusia dengan keakhmakan atau sifat kebinatanganya pada dirinya atau karena ketidak tauan ditinya sendiri dan adanya pemikiran materiatau kebedaan dirinya.
Memang benar manusia itu benda akan manusia adalah benda yang dapat bergerak dengan akal pikiran serta hati, oleh karena itu dengan potensi pada dirinya harus punya pegangan atau pedoman dalam hidup berbeda dengan binatang yang sudah punya pegangan menurut sunatuloh dan hukum alamnya ALLAH SWT. Dan untuk manusia harus memilih pegangan kalau untuk orang islam adalah al qur'an dan hadits adapun hadits sendiri kita harus peka karena hadits banyak sekali ada hadits hadits palsu dan hadits soheh. kalau begitu pegangan manusia dalam aplikasinya yaitu ide dasar serta dorongan atau triker manusia untuk kembali kepada ALLAH SWT dengan membutuhkan wasilah atau perantara untuk lebih memahami manusia minta dituntun nabi, ulama, kiyai dan ustad akan tetapi hidup bervariasi dan bermacam macam ada manusia yang berhenti di level kiyai dan ustad dengan mau menggunakan akal pikiran hati nuraninya. oleh sebab itulahan dengan adanya bermacam macam dan bervariasi atau bias pada masayarakat sekarang ini karena tidak bisa menentukan sendiri dengan segala potensinya dan kurangnya parameter pada dirinya sehingga mereka lebih percaya kepada mursyid, kiyai atau ustadnya. padahal poinya manusia dengan potensi akal, pikiran serta hati nuraninya, apapun mau kiyai, mau ustad bahkan madhab yang penting jalan kembali kepada ALLAH SWT sehingga manusia tidak fanatik terhadap golongan, kyai, ustad, bahkan madhab. intinya begini yang penting tujuan kepada ALLAH SWT semua itu hanya sarana, perantara untuk ke pada ALLAH SWT dengan mengedepankan Takwa dengan takwa kita selalu hati hati, peka, teliti dan waspada dari semua ada di alam semesta dalam kembali ke pada ALLAH SWT. dengan kata lain takwa adalah mesin waspada terus menerus pada diri manusia. sebagai mana filsafah dari jawa yaitu eling lan waspada yang artinya manusia tidak akan eling kalau tidak waspada lalu manusia tidak waspada kalau tidak eling. adapun pengertianya adalah karena manusia bertakwa maka akan selalu berdzikir kemudian karena manusia berdzikir karena manusia bertakwa.
Sekian segala kata mohon maaf dan anggap angin lalu.