ilmu pranoto mongso dalam konteks lebih luas.


 ILMU CORO. Di  dalam kehidupan di dunia ini dengan segala paradigmanya memang memilki  yang sesuatu yang saling keterkaitan, selalu berhubungan atau sesuatu perkawinan yang sangat banyak dan beragam bahkan bertingkat tingkat sehingga membuat atau terbentuk sebuah tatanan kehidupan manusia. Sebagai mana ALLAH SWT melalui rosululoh muhamad saw mengatakan dan membagi tatanan hidup manusia antaranya hubungan manusia hidup dengan ALLAH SWT untuk hal akhirat serta hubungan manusia hidup dengan antar sesama manusia atau manusia dengan semua yang ada di dunia ini yang menjadi ciptaanNYA, yang bersifat keduniaan. Dari ke 2 spesifikasi mengenai hubungan hidup manusia tersebut dan di dalamnya mempunyai tatanan tatanan yang sudah di tata langsung oleh ALLAH SWT, atau sebaliknya yang harus ditata oleh manusia itu sendiri kalau dalam istilah masyarakat jawa mengenai ilmu pertanian yang di sebut ilmu pranoto mongso yaitu mereka masyarakat jawa dalam hal menanam atau bercocok tanam pertanian adalah dengan mengetahui, membuat atau mengerteni keadaan suhu cuaca atau musim mongso setelah itu dengan menetahui musim tersebut baru mulai bertanam atau menanam bercocok tanam. sebagai contoh lain adalah sebelum kita latihan naik sepeda maka kita harus menata mengetahui jalan jalan yang hendak di lalui dengan begitu akan lebih mudah adan aman saat mengendaraai latihan bersepeda. serta masih banyak lagi mengenai ilmu pranoto mongso dalam konteks lebih luas lagi.

Mengenai pemakaian atau penerapan ilmu pranoto mongso konteks yang lebih luas lagi yang tidak hanya untuk hal pertanian akan mencakup tatanan kehidupan bermasyarakat yang berkaitan banyak aspek, yang memang memiliki kerterkaitan dengan ilmu tersebut. hal ini di sebabkan untuk inti sari ilmu pranoto mongso yaitu suatu cara atau perilaku dilakukan seseorang dengan menata, mempersiapkan menganalisa sedemikian rupa terlebih dahulu agar nantinya lebih mudah, lebih maksimal dalam melakukan terhadap sesuatu tersebut. oleh sebab itulah kita dalam penerapan terhadap sesuatu sebaiknya jangan langsung di aplikasikan, melainkan harus terlebih dahulu di tata mongsone atau jalanya harus dipersiapkan di buat wacana setelah sudah maksimal baru kemudian di lakukan di kerjakan. adanya penataan jalan yang maksimal yang memahami serta mengerti setidak meminimalisir terjadinya sesuatu yang buruk rawan  menimbulkan konflik batin maupun lahir, baik sesuatu yang bersifat pribadi maupun orang banyak. dan untuk sesuatu yang buruk masih mending untuk perorangan hanya pribadi sendiri yang kena dampak, yang lebih membahayakan adalah sesuatu yang menyangkut orang banyak lebih luas lagi untuk menyangkut negara sangat berisiko menimbulkan konflik konflik yang lebih luas jangkaunya akibatnya. apabila tidak penataan mongso memahami jalanya memberikan wacana  terlebih dahulu terhadap kebijakan setelah kira kira di terima aman dari konflik kesalah pahaman dari ketidak tahuan baru di jadikan kebijakan kebijakan. 

Dan perlu kita ketahui bersama bahwa dan untuk pembelajaran kita, dengan adanya penerapan penggunakan yang maksimal dan tepat terhadap ilmu pranoto mongso yang lebih luas dan menjadi sub sesuatu kebijakan, adalah merupakan salah satu kunci suksesnya para raja dalam memimpin kerajaan di masa lampau termasuk juga ikut andilnya kesuksesaan jaman pak harto memimpin indonesia selama 32 tahun. oleh sebab itulah penerapan ilmu pranoto mongso mari kita budayakan dari dini agar kita semoga lebih baik lebih cerah untuk menatap masa depan.

Sekian dari kami segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel