Penyempitan makna tentang utang piutang
Mengenai penyempitan makna dari utang piutang yang sebenarnya sangat luas dan mencakup berbagai macam aspek kehidupan. sebagai akibat masyarakat modern lebih menspesifikasikan mengenai utang piutang cenderung lebih ke hal hal menyangkut uang saja, tanpa mau menggali tentang makna utang piutang yang sangat banyak dan beragam untuk kita ketahui bersama. Dengan begitu kita tidak di persempit pemahaman bahwa sebenarnya kita hidup di dunia sangat banyak sekali utang piutang dan tanggung jawab yang tidak mudah serta tidak hanya sebatas materil yang harus di pikirkan saja. Dan untuk mengetahui sangatlah luas mengenai hal utang piutang dalam kehidupan ini di antaranya adalah :
A. Mengenai utang piutang dengan ALLAH SWT
Manusia pada hakekatnya di ciptakan untuk menjadi khalifah di bumi, dan merupakan makhluk paling sempurna dengan segala kelebihan dan potensi yang ada pada dirinya, dengan semua itu memang pada dasarnya merupakan fasilitas dari ALLAH SWT untuk di kelola serta di gunakan untuk mengabdi kepada yang punya hak sejati Dari semua itu yaitu ALLAH SWT sebagai imbal balik atau sebagai balasan karena sudah di pinjami atau piutangi oleh ALLAH SWT. Sebagai contoh pinjaman berupa, fisik pancaindera, hati, akal, waktu, harta dan semua yang ada di alam semesta ini.
B. Mengenai utang piutang dengan kedua orang tua.
Orang tua atau ayah ibu, adalah merupakan wakil ALLAH SWT yang kita sebagai anak sangat banyak sekali berhutang padanya sebagai ibarat selama kita hidup di dunia untuk membalas atau mempiutanginya niscaya tidak akan lunas atau sepadan atas semua kebaikanya, kasih sayang, jasa dan budi dari kedua orang tua bahkan melebihi utang yang berupa uang sebesar apapun. maka dari janganlah kita melupakan utang kita kepada kedua orang tua dan lebih mementingkan utang berupa uang kepada bank, orang lain.
C. Mengenai utang piutang dengan keluarga senasab.
Manusia paling dekat, paling erat ikatan batinya adalah keluarga senasab dari keluargakah kita sering melakukan tindakan baik yang di sadari atau tidak di sadari baik berupa kasih sayang maupun berupa materi. maka dari itulah utang yang tidak kalah besar adalah berutang terhadap keluarga senasab terlebih dalam bergaul serta interaksi setiap hari, setiap detik dan setiap waktu.
D. Mengenai utang piutang dengan orang lain yang mencakup lebih luas saat bermasyarakat.
Pada saat kita bersosilisasi bermasyarakat yang mencakup lebih luas biasanya sangat mudah sekali kita melakukan akad utang piutang terlebih mengenai bentuk uang dan utang piutang jenis yang sering kita mengutamakanya mengingat tuntutan kebutuhan hidup untuk mencapainya dengan cara utang piutang uang, sehingga membuat atau menimbulkan kita lupa terhadap utang piutang jenis lainya yang justru lebih penting atau malah utama. bahkan banyak sekali masyarakat secara tidak di sadari karena terlalu fokus terhadap utang piutang berupa uang cenderung mempersempit makna utang piutang yang sejatinya. Dan yang terjadinya hilang rasa toleransi, kasih sayang bahkan tidak peduli mana yang hak mana yang batil, mana yang halal dan mana yang haram yang penting mampu mencukupi kebutuhan serta terpenuhinya keinginan.
E. Mengenai utang piutang dengan Semua makhluk ciptaan ALLAH SWT.
Dalam kehidupan manusia memang tidak bisa hidup sendiri baik dengan ALLAH SWT, sesama manusia bahkan makhluk lain yang ada di alam semesta ini, yang memang manusia membutuhkan dan berhutang padanya seperti halnya manusia butuh air, manusia butuh binatang, butuh gunung bahkan kita terhadap makhluk yang memang tidak terlihat nyata seperti, malaikat, jin dan lainya. sehingga tanpa makhluk itu semua di pastikan manusia tidak dapat hidup sehingga dengan kata lain kita sangat berutang pada makhluk itu semua, dan apakah kita sebagai manusia sudahkah membalas atau mempiutangi kepada mereka, dengan cara kasih sayang, menghormati dan tidak merusak serta mendzolimi terhadap mereka, pada semua itu nantinya ada pertanggung jawaban ke pada ALLAH SWT.
Demikian yang dapat kami berikan segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu