Teodiksi adanya kesusahan, penderitaan hidup


 ILMU CORO. Pada sebagian besar pada masyarakat saat ini banyak yang bertanya kenapa dalam hidup ini harus ada cobaan, ujian dan penderitan dalam hidup manusia. menurut teodisi menjawab hal itu perlukan sebagai jalan atau media bahkan sarana sebagai penebus dosa dan agar masuk dengan adanya ujian dan penderitaan tersebut di harapkan mampu untuk menembus dosa atau menghapus dosa sehingga kelak masuk surga serta moral menjadi baik, dengan adanya cobaan atau penderitaan itu di harapkan manusia semakin sadar serta bermoral dalam kehidupanya, sehingga ini adalah dianggap merupakan sebuah jawaban serta menjadi suatu pemahaman yang sering dan banyak di yakini sebagian besar masyarakat. Sebagai bahan diskusi atau perenungan kita semua, dalam pandangan kami adanya ujian atau cobaan serta penderitaan hidup sebagai sarana atau media dalam penebus dosa dan agar manusia masuk surga serta bermoral baik, lalu  sebagaimana dalam kenyataan yang terjadi ada beberapa kontradiksi kontrakdiksi atau paradoks paradoks yang membuat jawaban tadi terkesan lemah atau terkesan terbantahkan. 

Mengenai sebuah bahan diskusi sebagai bahan diskusi atau sanggahan untuk menjadi sebuah bantahan mengenai adanya penderitaan hidup sebagai media penebus dosa dan untuk supaya masuk surga akibat setelah ada penderitaan atau cobaan dalam hidup sehingga moralnya menjadi baik yang nantinya bahagia disurga di antaranya yaitu :

A. Dengan sebuah asumsi atau pemahaman adanya penderitaan atau cobaan hidup sebagai hukuman atas semua dosanya atau penebus dosa.

Apabila suatu penderitaan adalah suatu media untuk menebus dosa atau hukuman atas semua dosa dosa yang telah di lakukan lalu kenapa ada anak anak kecil yang tidak berdosa dan tidak bersalah ikut menjadi korban penderitaan atau hukuman atas semua dosa yang selama ini dilakukan. contohnya pada sebuah bencana tsunami, gunung meletus dan banjir bandang juga banyak korban yang manusia yang notabene, para ulama, rokhaniawan dan orang alim didalamnya, sehingga dengan adanya jawaban itu berarti gugur atau batal. 

B. Dengan sebuah pemahaman atau pemikiran adanya penderitaan atau cobaan hidup sebagai media atau sarana manusia masuk atau bahagaia di surga.

Apakah untuk dapat masuk surga atau agar bahagia di surga itu harus di buat menderita atau harus di beri bencana terlebih dahulu dengan kata lain susah di dunia baru bahagia di akherat. Padahal ALLAH SWT maha baik maha kasih sayang kenapa untuk dapat memberikan surga harus membuat  susah atau bencana yang terkesan berat dan memilukan.

C. Dengan sebuah pemahaman atau pandangan adanya penderitaan atau cobaan hidup sebagai sarana dan media membuat dan agar moral jadi baik.

Dalam implementasi di lapanga dan terlihat jelas banyak manusia yang setelah musibah, bencana, penderitaan yang di alami tidak juga merubah moralnya masih banyak manusia yang tetap saja moralnya tidak baik dan tidak terpengaruh adanya bencana atau penderitaan bahkan ada juga manusia di sebabkan bencana atau penderitaan malah menjadi putus asa dan murtad.

D. Adanya pemahaman atau pandangan sebuah ujian atau penderitaan hidup jarus dapat kita lihat secara luas jangan parsial.

pemahaman dalam melihat suatu ujian, cobaan dan bencana harus di lihat lebih luas dan jangan parsial juga banyak di pahami masyarakat namun hal tersebut juga tidak relevan atau tidak selalu benar hal itu terbukti jumlah manusia yang mengalami musibah dengan yang tidak mengalami musibah di dunia ini pasti lebih banyak yang tidak mengalami musibah. sehingga adanya itu kebahagian cenderung lebih banyak dari pada penderitaan. sehingga memang mengenai alam tertib. dengan adanya pemahaman seperti ini dalam hidup di dunia berarti harus ada yang di jatah menderita demi kemaslahatan ketertiban orang banyak dengan adanya pertukaran kebahagiaan orang orang tertentu dengan kebahagiaan orang banyak istilah lain sedikit orang yang mengalami musibah dan yang mengambil hikmah orang banyak.

E. Adanya pemahaman orang yang lebih teologis yaitu kalau melihat bencana, ujian atau musibah sebaiknya lebih baik diam jangan banyak protes kita sebagai manusia karena ALLAH SWT lebih tahu segalanya.

Untuk pemahaman seperti juga memiliki celah terhadap diskusi karena tidak mesti sesuai penerapanya, karena manusia dengan keadaan tidak adil, atau kesusahan dan penderitaan masa tidak boleh protes. padahal ALLAH SWT maha baik maha kuasa dengan begitu kita kan boleh mengadu pada ALLAH SWT atas keadaan tersebut.

Dengan adanya pemahaman atau asumsi  dari sebagian besar masyarakat untuk jawaban mengenai manusia hidup di dunia kenapa harus ada ujian, penderitaan dan cobaan, atau bencana. hal ini menunjukan bahwa setiap pemikiran akal manusia selalu ada celah untuk kekurangan kekurangan sebagai bahan diskusi diskusi sebagai akibat ketidak sempurnaan dan keterbatasan manusia. sehingga untuk melihat memandang suatu musibah atau penderitaan hidup sebaiknya kita sebagai manusia sebaiknya yaitu :

A. menyakini bahwa ALLAH SWT maha baik dengan demikian karena ALLAH SWT maha baik sehingga semua yang datang serta sumbernya dari ALLAH SWT pasti baik.

B. suatu musibah, cobaan, dan bencana atau penderitaan semua jenis apapun meskipun terasa sakit pasti di dalamnya ada terdapat kebaikanya.

C. Pada ALLAH SWT kita bergantung, kita bersandar sehingga kalau kita sedang susah atau sulit memiliki ALLAH SWT yang maha baik, maha kuasa dan maha segala maha menjadi sumber dan pedoman hidup kita saat senang maupun susah.

sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel