Faktor spiritual dan teknis dalam beternak ayam kampung sebagi panguripan penopang hidup


ILMU CORO.
Bagi manusia dalam hidup di dunia, untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya walaupun oleh ALLAH SWT sendiri telah menjamin dan tidak akan membiarkan sudah pasti di berikan rezeki dalam menjaga kelangsungan pada manusia. akan tetapi adanya jaminan dari ALLAH SWT manusia harus tahu dan paham bahwa ALLAH SWT juga mewajibkan terhadap manusia untuk tetap berusaha, bekerja dan berkarya dengan potensi yang terdapat pada dirinya untuk mendapatkan atau memperoleh rezeki dalam hidupnya. adapun untuk potensi, atau kemampuan atau kecenderungan dan kesukaan pada diri manusia memang ALLAH SWT memberikanya berbeda beda atau beragam serta tidak sama, hal itu memang yang lain tujuanya adalah untuk saling melengkapi antara manusia satu dan manusia lainya dengan kadar atau kapasitas masing masing. Dan adanya potensi atau kecenderungan pada diri manusia yang di berikan oleh ALLAH SWT adalah salah satunya kecenderungan atau kecondongan manusia yang berupa beternak ayam dan lebih spesifik lagi jenis ayam kampung. Dengan adanya potensi untuk suka, hobi dan senang beternak ayam kampung dari pemberian ALLAH SWT  ini kalau kita mau mengembangkan serta memanfaatkanya untuk sekarang ini menurut kami peluangnya sangat bagus, bernilai ekonomis dan tentunya lebih berkah atau lebih dicintai oleh ALLAH SWT, karena tingkat kemungkinan untuk di manipulasi sangat rendah.

Beternak ayam kampung, memang kita tidak bisa pungkiri terlihat nyata, memiliki peluang sangat bagus, banyak di cari konsumen, bernilai ekonomis seperti makin banyaknya rumah makan yang menjual atau menjajakan jenis ayam kampung serta animo masyarakat sekarang ini yang menganggap daging dari ayam kampung lebih sehat dan enak pada saat di konsumsi dari pada jenis daging dari ayam sayur. bahkan dalam beternak ayam kampung dapat di lakukan walau kita memiliki modal sedikit serta juga harga jual stabil di lapangan. untuk beternak ayam kampung untuk hal atau segi modal memang lebih ekonomis mudah di jangkau sangat berbeda bila kita bandingkan dengan beternak ayam jenis lainya seperti beternak ayam petelur, ayam sayur atau ayam putih serta ayam jenis lainya yang dapat di pastikan membutuhkan modal yang tidak sedikit dan juga untuk harga jual relatif tidak stabil dan banyak pihak yang bermain di dalamnya. adapun untuk beternak ayam kampung agar lebih mudah prosesnya dan lebih tahan lama atau langgeng bahkan dapat menjadi panguripan atau di jadikan penopang hidup kita hendak kita memperhatikan hal hal penting atau pokok dasar sebelum melakukan beternak ayam kampung tersebut dintaranya adalah :

A. Faktor non tekhnis atau sisi spiritual melibatkan ALLAH SWT dalam beternak ayam kampung.

faktor non tekhnis atau sisi spiritual dalam beternak ayam kampung adalah merupakan kesukaan atau kecondongan dari diri kita atas pemberian ALLAH SWT, dengan begitu pada melakukan prosesnya kita akan dapat menjiwai dan menikmati melewati semua rintangan atau hambatan di dalam proses tersebut, hal itu sangat berbeda apabila dalam beternak ayam kampung orientasi tidak melulu untuk uang dan hasil banyak semata sehingga melakukanya pasti tidak bisa menjiwai, menikmati dan rentan atau mudah putus asa bahkan pesimis apabila di dalam proses itu terjadi sesuatu yang tidak di duga di sangka atau tidak sesuai harapan serta juga apabila sukses dalam proses itu memiliki resiko untuk lupa diri, bangga bahkan jauh dari ALLAH SWT.  

B. Faktor teknis atau belajar, metode metode atau cara cara beternak ayam kampung.

Dalam beternak ayam kampung untuk hal teknis, metode metode dan cara cara yang tepat, akurat dan baik serta benar menurut kami ada beberapa hal hal perlu di perhatikan adalah sebagai berikut :

1. Memilih indukan yang di jadikan pacek yang produktif adapun ciri indukan produktif bagi indukan ayam betina adalah yang tidak terlalu tua dan tidak juga masih muda adapun pada indukan jantan juga seperti itu di tambah lagi postur tubuh kuat, sehat dan seger selanjutnya agar cepat birahi campur di satu kandang apabila sudah terlihat birahi baru di keluarkan dari kandang biarkan dia kawin di luar di alam bebas sesuai habitatnya.

2. Kebersihan kandang atau tempat rumah ayam kampung sebersih mungkin lakukanlah pembersihan kotoran setiap pagi hari dan menjaga tempat tersebut tetap kering dan tidak berbau menyengat.

3. Perhatikan pakan yang di konsumsi untuk lebih maksimal kuat sehat dan banyak telur yang di keluarkan maka berikan pakan seperti dedak, pur dan jagung yang di giling kemudian di aduk dengan air yang sudah di masak dan hangat 2 x sehari dan apabila sore kok terlihat kurang makan maka kita harus menyuapi pakan sendiri untuk memastikan cukup asupan makananya.

4. Memperhatikan dengan seksama pada saat induk betina sudah mulai mengandung telur dengan cara membuat menyiapkan tempat untuk bertelur senyaman mungkin sebaiknya dengan menggunakan daun padi atau damen di buat melingkar seukuran induk betina dan di beri alas sebuah kantong atau lainya yang bersih dan terasa hangat.

5. Menganyemkan atau membiarkan induk betina memeluk menghangatkan itik yang menetas selama 1 malam hal ini bertujuan agar tidak kaget dari suhu luar sehingga lebih kuat dan sehat jauh dari penyakit pada itik yang baru menetas tersebut.

6. Memisahkan itik dari indukanya setelah di ayemkan dipeluk di beri kehangatan 1 malem kemudian taruhlah itik di kandang lain dan berilah makanan seperti fur ayam murni yang di beri air minum di sebuah tempat air minum taruhlah di samping tempat makanan sebaiknya airnya juga di masak terlebih dahulu dan juga tetap pisahkan dengan indukanya di tempat terpisah agar indukan tidak mendekati lakukan hingga berumur 1 bulan.

7. Mencuci tempat air minum sampai benar benar bersih kering higenis lakukan secara rutin setiap pagi juga dengan air hangat jangan air sembarangan atau asal asalan.

8. Setelah itik berumur 1 bulan mengganti atau resep makanan dengan cara pagi tetap fur murni lalu siang mencampur makanan antara fur ayam, dedak dan fur jagung yang diaduk dengan air yang telah di masak lakukan dengan rutin langkah seperti itu 3 x sehari dengan teratur.

9. Mengeluarkan dan memisahkan itik apabila berumur 2 bulan atau apabila sudah terlihat saling bertarung satu sama lain agar lebih aman namun perhatikan porsi makan kalau ada yang kurang makan maka kita harus menyuapinya dengan campuran makanan yang diaduk dengan air masak antara dedak, fur ayam dan fur jagung . karena di tahap ini sering terjadi terdapat itik yang saat memakan makanan kalah bertarung sehingga ada yang kurang pakan hingga terhambat perkembangan dan pertumbuhanya sehingga kita di tuntut lebih peka, perhatian serta memahaminya.

10. itik usia 4 sampai 6 bulan sudah dapat di jual dan sedah layak di jual di pasaran siap di konsumsi karena postur tubuh yang layak dan enak atau gurih di masak.

Demikian dari kami segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel