Jadilah pemimpin diri sendiri sebelum menjadi pemimpin alam semesta seisinya
ILMU CORO Manusia memang merupakan makhluk yang paling sempurna, paling mulia dan paling baik dari semua makhluk yang di ciptakan oleh ALLAH SWT, oleh sebab itulah pada makhluk yang bernama manusia oleh ALLAH SWT di percayakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di bumi dan di dunia ini, baik atas semua makhluk maupun khalifah atau pemimpin bagi diri manusia itu sendiri. hal itu bukan tanpa alasan atau tanpa sebab pada diri manusia itu oleh ALLAH SWT manusia di beri akal, kecerdasan dan ilmu pengetahuan serta memiliki kewaspadaan terhadap alam atau lingkungan sekitar serta yang di alami manusia. sehingga dari adanya bekal tersebut maka manusia di tugaskan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di dunia ini, terutama dalam memimpin diri sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru merambah terhadap yang lainya yang terdapat di dalam alam semesta ini. Adapun untuk mengetahui di dalam diri manusia yang memiliki peran atau berfungsi sebagai pemimpin antara bagian bagian seperti bagian hati, bagian otak dan bagian imanya. manusia yang masuk atau dapat menjadi pemimpin bagi diri sendiri adalah manusia yang mengetahui atau memahami bahwa dirimu bukanlah dirimu ini, karena kamu melihat dan memimpin dirimu sendiri dan karena sebenarnya kamu bukanlah ini sebab ini akan di kubur dan kamu tidak hilang saat di kubur yang akan hilang adalah bentuk jasadmu. Dengan adanya itu jadilah pemimpin untuk semua yang ada pada dirimu baik faktor interistik maupun ekstiristik, seperti pemimpin terhadap tangan, kaki, hidung, telinga, mata, rambut juga akal, hati, pikiran dan masuh banyak lagi.
Adapun mengenai agar menjadi pemimpin pada diri sendiri dapat dilakukan dengan cara adalah sebagai berikut :
A. Manusia untuk dapat menjadi pemimpin pada dirinya sendiri harus bisa menikmati kecerdasan, menikmati ilmu serta menikmati keadaan yang dialami.
Untuk dapat menjadi pemimpin bagi diri sendiri pada manusia tersebut harus dapat menikmati kecerdasan, menikmati ilmu dan menikmati keadaan yang di alami. salah satu contohnya ketepatan, kecerdasan dan keakuratan atau fokus subtansian dalam berdoa misal meminta agar dalam hidup ini agar lebih ringan perjuanganya yang di maksud keakuratan ketepatan dalam berdoa adalah bukan di ringankan beban akan tetapi berdoa agar di beri kekuatan agar dapat memikul beban atau perjuangan hidup. dengan kata lain makin berat beban hidup ya ga masalah yang penting ALLAH SWT memberikan kekuatan lebih dalam memikul beban hidup.
B. Manusia untuk dapat menjadi pemimpin pada dirinya sendiri dengan cara mengarahkan mengontrol dari semua yang ada di dalam jasad kita untuk melakukan ibadah kepada ALLAH SWT.
Manusia hidup di alam semesta ini oleh ALLAH SWT diberi titipan atau anugerah berupa jasad atau bentuk lahir dan di dalam jasad manusia terdiri dari bermacam macam, seperti kepala, tangan, kaki yang bagian tersebut juga mempunyai unsur unsur yang banyak oleh sebab itu untuk dapat menjadi manusia yang mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri adalah dengan cara mengontrol, mengendalikan dan mengarahkan semua bagian bentuk jasad atau lahir serta unsur di dalamnya untuk hal hal yang beribadah, melakukan perintah, dan menjauhi terhadap sesuatu yang cintai oleh ALLAH SWT.
C. Manusia untuk mampu menjadi pemimpin terhadap diri sendiri yaitu dengan menjaga kebersihan atau kesucian rokhani sebagai fitrah sejatinya manusia dari ALLAH SWT.
Pada diri manusia selain memiliki bentuk jasad atau lahiriah juga memiliki bagian rokhani yang mencakup qolbu, akal pikiran dan hati agat dapat menjadi pemimpin bagi diri sendiri adalah dengan menjaga kesucian, kebersihan bagian rokhani sebagai fitrah sejatinya manusia yang di berikan oleh ALLAH SWT.
D. Manusia untuk dapat menjadi pemimpin bagi diri sendiri adalah mengerti mengetahui hakekat atau tujuan di ciptakan oleh ALLAH SWT dalam hidup di dunia dan tidak banyak melakukan sesuatu keluar dari koridor tersebut.
Dalam hidup di dunia manusia harus tahu, mengerti dan paham hakekat di ciptakan oleh ALLAH SWT, untuk dapat menjadi pemimpin bagi diri sendiri maka manusia dalam hidupnya adalah melakukan semua perintahnya dan menjauhi semua larangan dari ALLAH SWT, jangan sampai manusia dalam hidupnya banyak melakukan sesuatu yang keluar atau tujuan pokoknya atas penciptaanya di dunia. contoh perilaku manusia yang dapat keluar dari penciptaan oleh ALLAH SWT adalah perilaku mentuhankan atau mengutamakan dunia sehingga biasanya cenderung melupakan tujuan hidup adalah di akherat menghadap ALLAH SWT.
Demikian dari kami atas segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.