Kebanggaan dan kemuliaan seorang pemancing ikan


ILMU CORO.
Manusia merupakan makhluk yang di ciptakan oleh ALLAH SWT dengan segala potensi dan semua anugerah yang di berikan dari dalam dirinya yang tujuanya adalah untuk menjadi khalifah atau pengayom dan khilafah atau fungsinya di bumi ini. Dan adanya khilafah atau fungsi yang ada pada manusia memang tidak sama atau berbeda beda antara manusia yang satu dengan manusia lainya, di antaranya seperti ada yang di beri kecondongan atau kecenderungan serta kesukaan oleh ALLAH SWT, menjadi petani, pedagang, peternak, guru dan tukang ojek bahkan salah satunya menjadi seorang tukang mancing ikan atau lainya. dengan adanya keberagaman hoby atau kesukaan dari masing masing individu tersebut memang sengaja di berikan oleh ALLAH SWT, yang memiliki maksud atau tujuanya agar dalam kehidupan manusia saling melengkapi, saling berkaitan serta saling membutuh sehingga endingnya bersyukur atau mengaagungkan kebesaran ALLAH SWT dari semua anugerah yang di berikan dan limpahkan kepada manusia. Dari berbagai macam anugerah merupakan potensi diri dari ALLAH SWT terhadap manusia salah satunya adalah sebuah kecenderungan untuk menyukai dari hati kepada yang bernama memancing, mendapatkan atau mencari ikan. oleh sebab itulah dari sebuah potensi untuk menyukai mencintai dalam memancing ikan kita harus bersyukur dan sebaiknya jangan memandang rendah atau sebelah terhadap hoby tersebut.

Mengenai sebuah hoby atau kecenderungan dan kelebihan yang melekat pada seseorang salah di antaranya memancing ikan, terkadang pada sebagian masyarakat tidak sedikit yang memandang sebelah mata, dan di remehkan hal itu di sebabkan adanya ulah atau perilaku seseorang yang hoby memancing sering melalaikan keluarga dari mulai orang tua, anak istri, lupa waktu bahkan lalai terhadap dirinya sendiri atau dengan kata lain terlalu berlebihan sehingga lupa yang menjadi kewajiban seperti terhadap ALLAH SWT, keluarga anak istri dan sebagainya, sehingga terkesan mengumbar hawa nafsu. oleh karena yang seperti itu memang tidak tidak boleh dan tidak di anjurkan oleh ALLAH SWT utamanya, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Ditambah lagi dari semua keadaan atau perilaku yang seperti ini memang tidak semua semacam itu, akan tetapi oleh banyak masyarakat perilaku seperti di lekatkan atau di nisbatkan terhadap semua orang yang nota bene memiliki kesukaan memancing ikan. Adapun untuk perilaku atau kecenderungan yang di anjurkan atau yang diingin ALLAH SWT terhadap seseorang yang berjiwa pemancing ikan adalah perilaku memancing tepat, akurat dan konsisten yang jelas tidak sampai melupakan waktu, lupa keluarga serta terlebih lagi terhadap ALLAH SWT. sehingga dari adanya hoby mancing tersebut tidak membuat resah, tidak merugikan atau terkesan negatif justru malah sebaliknya dari adanya hoby memancing dapat memberikan manfaat, bernilai positif dan berguna bagi ALLAH SWT, diri sendiri, keluarga dan orang banyak. Dengan begitu kita menjadi seorang pemancing ikan menjadi kebanggan dan di banggakan dan untuk langkah langkah menjadi seorang pemancing yang tepat akurat, dan konsositen di antaranya adalah :

A. Mengerti bahwa dalam hidup kita tidak dapat lepas dan selalu bergantung kepada ALLAH SWT.

Dengan kita tahu bahwa dalam ini tidak bisa lepas, selalu, bergantung dan membutuhkan ALLAH SWT dengan begitu kita tahu dan paham untuk menjadi pemancing ikan yang di cintai oleh ALLAH SWT dan tidak melakukan memancing ikan yang menimbulkan kemurkaanNYA. seperti tidak melupakan kewajibanya atau terlalu berlebihan dalam memancing ikan lupa, waktu, lupa ibadah dan tidak melulu orientasi pada hasil materi saja.

B. Paham terhadap waktu atau jam jam makan pada ikan tersebut sehingga lebih menghemat efisien terhadap waktu.

Mengerti jam makan ikan untuk menghemat waktu serti efisien tidak harus menghabiskan waktu untuk memancing adapun untuk jam makan ikan biasanya pagi sekitar jam06.00 - 09.00 wib atau habis sholat dzuhur itu kalau pas waktu makan ikan namun apabila di dapatkan jarang ikan menyambar mata pancing berarti menandakan ikan suda kenyang oleh sebab itu lebih baik pulang jika di tunggu percuma dan berangkat lagi sore, atau bahkan malam sekalian.

C. Peka terhadap suhu dan keadaan air di sungai.

Memiliki kepekaan terhadap suhu serta keadaan air sesuatu yang sangat penting bagi seseorang berjiwa mancing dengan begitu pada saat mancing lebih mudah untuk mendapatkan ikan. untuk suhu atai keadaan air yang ikan memakan umpan yaitu air akan terasa hangat bukan panas lalu air adem bukan dingin adapan untuk iklim atau dalam ilmu pranoto mongso dalam jawa adalah mangsa 3, mangsa 7 dan mangsa 9 sebab itu merupakan keadaan dimana ikan sedang mijah atau keluar dari sarangnya.

D. Makanan atau umpan  favorit pada ikan.

untuk mengetahui atau memastikan makanan yang cocok dan akurat dengan mengetahui warna air, pada umum kalau warna air agak cokelat bukan butek gunakan roti keju namun keadaan air bersih atau bening memakai lumut atau cacing. oleh sebab itulah jangan asal asalan mengenai umpan atau makanan pada saat memancing ikan agar lebih mudah gampang dapatnya.

E. Keadaan alam dan kondisi kedalaman air atau sungai yang menjadi target memancing.

Sebelum memancing pastikan tahu, paham dan keadaan alam sungai yang akan di pancingi, sehingga lebih maksimal dan tertarget. mengenai sungai yang keadaan dasar air sedikit mengalir supaya umpan dapat berjalan atau diam karena sebenarnya ikan memakan umpan bukan ikan yang mendekati umpan melainkan umpan yang mendekat pada ikan sehingga di butuhkan air yang sedikit mengalir, kemudian kedalaman air juga di perlukan sehingga umpan tidak terlalu dalam tidak bisa melayang biasanya jika keadalam air 2 meter maka jarak antara pancing dengan pelampung sekitar 1 meter. 

F. Tempat dan jenis ikan yang mendiaminya.

Agar kita bisa menarget jenis ikan yang ingin kita dapatkan maka pahamilah tempat dan jenis ikan yang mendiaminya seperti untuk air yang agak deras mengalirnya biasanya ikan melem, brek, dan lunjar namun untuk air yang lambat aliranya biasanya uceng dan ikan kecil kecil adapun untuk ikan lele biasanya favorit tempat lembat atau lumpur.

G. Jenis senar dan pancing.

Terjadinya ikan lepas atau senar putus adalah merupakan adanya ketidak tepatan penggunaan senar dan jenis pancing terhadap ikan yang memakan umpan, adapun untuk penggunaan pancing dan senar terhadap ikan melem dan sejenisnya biasanya jenis senar ukuran no 0'8 - 0, 020 dan untuk ikan kecil no 0,5 - 0. 8 sedang untuk jenis pancing untuk ikan melem dan sejenisnya pancing no 2 - 3 sedang ikan besar 14 - 19. jangan sampai salah.

Sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel