Mengenal sang guru besar terlahirnya ratu adil indonesia


ILMU CORO. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sebelum lahirnya bangsa indonesia, kita memiliki tokoh tokoh atau aktor aktor besar yang memiliki kecintaan tulus dan murni tidak diragukan lagi terhadap indonesia meskipun indonesia belum lahir, masih sebatas inspirasi atau masih angan angan. Padahal kalau mau memahami untuk dapat mencintai sesuatu yang belum ada, belum terwujud sangatlah sulit serta banyak rintangan juga rela berkorban dengan apapun. walaupun begitu mencintai sesuatu yang belum riil masih di godok akan tetapi para tokoh besar dengan semangat atau kenyakinan yang tinggi dalam mewujudkan kecintaan terhadap indonesia nyata.  Dan dari adanya itu semua adalah bentuk yang sangat luar biasa hanya orang orang khusus dapat melakukanya dalam perjuangan serta pengorbananya. berbeda dengan kecintaan pada indonesia yang di lakukan orang orang saat ini, dima a kecintaan sudah berupa berwujud atau yang sudah ada, berbentuk yang terlihat dan cenderung lebih muda, lebih gampang dan lebih enak karena sudah dapat dilihat dipandang dan dirasakan nyata. Mengenai tokoh tokoh besar yang menjadi pendiri bangsa di balik nasionalisme yang tidak di ragukan lagi serta memiliki kerdasan atau kepintaran yang luar biasa, itu tidak serta merta berjalan atau timbul dengan sendiri akan tetapi memiliki seorang guru atau sosok yang menjadi atau di jadikan bahan inspirasi atau rujukan. mengenai sosok yang menjadi sosok besar di balik tokoh tokoh besar pendiri bangsa indonesia yaitu beliau H.OEMAR SAID TJOKRO AMINOTO.

Dan untuk mengenal sosok besar yang menjadi guru tokoh tokoh besar pendiri bangsa atau aktor aktor penggerak kemerdekaan seperti ir soekarno, karto suwiryo, muso, tan malaka dan masih banyak lagi termasuk juga buya hamka. Dan guru besar yang dimaksud adalah bapak  H tjokro aminoto, dan beliau sosok yang tidak asing serta di pahami oleh sebagian besar masyarakat indonesia. Mengenai bapak tjokro aminoto sebagaiman di ketahui bersama seseoran yan berdarah priyayi atau ningrat serta bangsawan yang waktu itu sangat dihormati, tidak boleh sembarangan terhadapnya. namun beliau memiliki gaya egalitir atau yang sederhana, merakyat dan tidak ingin menampilkan sosok keningrataanya, hal ini terbukti beliau tidak mau di depan namanya di beri tambahan raden serta identik dengan memakai sarung sebagai simbol orang pinter atau seorang intelek. Untuk biodatanya, beliau lahir di madiun atau ada yang mengatakan dari ponorogo, beliau cucunya dari bupati madiun. Dalam pandangan kami beliau adalah seorang tokoh yang menjadi guru bangsa yang sangat sejati, yang menjadi alasanya yaitu perlu di ketahui bahwa semua paham atau ideologi di indonesia bahkan sampai hari ini adalah cikal bakal atau bibit awalnya dari beliau dengan mampu mencetak tokoh tokoh besar pendiri di indonesia. 

Pada beliau yang menjadi ciri khasnya beliau mampu menjadi nech inspirition atau mampu menjadi inspirasi terhadap murid muridnya sehingga membuat beliau sukses, walaupun hasil pemikiranya berbeda beda namun tercetak orang orang yang besar. sehingga beliau sukses menjadi seorang guru yang besar untuk yang besar. Dari adanya kesuksesan beliau dalam mencetak orang yang besar namun tidak sama dalam pemikiranya sehingga bermacam macam idoelogi yang di miliki pada muridnya diantaranya : Nasionalisme, komunisme sosialisme dan islamisme bahkan sampai hari ini masih terus berlangsung persaingan di indonesia walaupun dengan bentuk serta transformasi yang baru. pada beliau bapak H tjokro aminoto memiliki bermacam macam gelar yang di miliki seperti  menjadi ketua dari sarikat islam atau sarikat dagang islam pertamanya pendirinya samanhudi dan waktu beliau tjokro aminoto jadi ketua di ganti dengan sarikat islam agar lebih luwes atau cakupannya yang tidak hanya urusan dagang, tahun 1912. dan dari wadah ini melahirkan sebuah oraganisasi kebangkitan islam indonesia dan adanya ketidak cocokan atau komplen terhadap organisai budi utomo meskipun kedua organisai itu penting dan memiliki kontribusi terhadap kemerdekaan indonesia. Dan untuk SI beliau bapak tjokro aminoto mendapatkan gelar yang pertama JANG OETAMA oleh belanda disebut raja tanpa mahkota dan raja jawa masa depan dan khusus untuk masyarakat jawa di anggap ratu adil atau heru tjokro kebetulan sesuai dengan namanya namun beliau tjokro aminoto menganggap bahwa di bukan ratu adil karena ratu adil menurut beliau adalah sosok yang tidak tampak atau merupakan sebuah ideologi yang dapat membebaskan rakyatnya dari penjajahan oleh sebab itulah carilah konsepnya untuk dapat membebaskan indonesia dari penjajahan bukan mencari orangnya adapun untuk orangnya bisa banyak dan semuanya membawa konsepnya ratu adil itu menurut beliau bapak tjokro aminoto. meskipun akibat orang melihat beliau dengan kepandaian, kepinteran serta kecerdasan sehingga menganggap beliau sebagai ratu adil. selain itu pada beliau memiliki fisik gagah, kumis mblapang serta pada waktu orasi sering membuat orang orang yang mendengar kagum dan terpesona bahkan dari kewibawaan beliau membuat orang terbuai sehingga di tiru atau di inspirasi atau di jadikan kiblat beliau soekarno yang juga mampu meneladaniya sehingga suara yang keras, berat, kuat, monoton mampu menghipnotis yang menjadi pendengarnya. 

Lebih lanjut tentang beliau pada diri bapak tjokro aminoto merupakan orang yang anti terhadap istilah hindia belanda sehingga beliau lebih suka mengistilahkan dengan hindia timur. mengenai umur beliau sekitar 52 sampai 54 tahun dan lahir sekitat tahun 1882 meninggal 1934 namun walaupun usianya yang sedikit itu mampu memberikan pengaruh yang luar biasa meskipun tidak dapat menikmati kemerdekaan tapi mampu mencetak bibit bibit dan ideologi yang masih berkembang sampai dengan saat sekarang ini juga sampai adanya pancasila beliau juga ikut andil dalam menuaikan bibit bibit pencetusnya. Mengenai sosok tjokro aminoto memang tokoh yang masuk kategori dengan kecerdasan yang di miliki mampu selangkah lebih maju atau kata lain mendahului di jamanya dan terbukti dengan konsep konsep yang di miliki pada beliau antaranya konsepnya adalah : 

Pada saat konggres serikat islam di bandung beliau bapak tjokro aminoto berpidato dengan berisi dan temanya karena masih di jajah sehingga yang diangkat tentang indonesia yang bebas dari penjajahan.

Tidaklah wajar untuk melihat indonesia sebagai sapi perasan di sebabkan hanya karena susu. Tidaklah pada tempatnya untuk menganggap negeri ini sebagai suatu tempat dimana orang orang datang dengan maksud mengambil hasilnya dan pada saat ini tidaklah lagi dapat di pertanggung jawabkan bahwa penduduknya adalah penduduk pribumi tidak mempunyai hak untuk berpartisipasi di dalam masalah masalah politik yang menyangkut nasibnya sendiri... tidak bisa lagi terjadi bahwa seseorang mengeluarkan undang undang dan peraturan untuk kita mengatur hidup kita tanpa partisipasi kita.

Dari pidatonya beliau pak tjokro pada jaman dulu sebelum indonesia merdeka yaitu pada saat konggres sarikat islam di bandung akan tetapi kalau kita berkenan memahami terdapat poin poin tertentu yang sesuai atau cocok dan pas pada saat sekarang ini yang katanya sudah merdeka.

Demikian dari kami atas kekurangan dan kesalahan kami mohon maaf dan anggap sebagai angin lalu

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel