Muslim pengayom, pasepuhan dan berwibawa


 ILMU CORO Masyarakat muslim atau orang orang yang memeluk agama islam adalah menjadi paling banyak dan paling mendominasi tidak hanya di indonesia melainkan menjadi no 1 di seluruh dunia. hal ini menunjukan agama islam untuk sekarang ini mampu memberikan nilai positif sehingga di minati dan di terima terhadap sebagian besar masyarakat di dunia. memang dengan makin meningkatnya pertumbuhan penganut atau pemeluk agama islam dan itu dapat kita ketahui dan dapat kita lihat dengan nyata tidak bisa di pungkiri, akan tetapi meskipun umat muslim yang menjadi terbanyak di dunia ini yang terjadi di lapangan masyarakat muslim keadaannya sangat terbalik, tidak seperti yang dinginkan dan di harapkan. dengan penganut terbanyak yang seharusnya umat islam di segani, di hormati serta di segani justru yang terjadi pada umat islam sekarang menjadi tidak di segani, tidak di hormati bahkan tidak berwibawa di hadapan umat lainya kalau boleh kami ibaratkan umat muslim bagaikan buih dilautan yang selalu di ombang ambingkan gelombang di lautan. Harusnya kita sebagai umat islam serta umat muslim sebaiknya mulai introspeksi, mulai mencari tahu dan mawas diri untuk mengetahui yang menjadi penyebab dan faktor faktot di balik keadaan itu semua. untuk itu marilah kita berusaha untuk memahami dan mengerti keadaan umat islam untuk menemukan permasalahan permasalahan sehingga dapat menemukan jalan keluar dari keadaan yang di alami pada umat muslim di seluruh dunia ini.

Dengan keadaan yang di alami umat muslim pada saat sekarang ini, walaupun banyak namun tidak di seperti punya kemampuan, kekuatan dan kewibawaan untuk di segani di hormati, padahal kalau kita merujuk kembali kebelakang pada saat zaman rosululoh muhamad saw sampai zamannya turki utsmani saat itu umat islam walaupun pada saat itu sedikit akan tetapi mampu berwibawa, di segani dan di hormati bangsa lain yang nota bene non muslim, dengan kata pada muslim pada sekarang atau ada yang terlupakan dari umat muslim terdahulu dan tidak di pahami, di mengerti bahkan tidak di pelajari atau di ilmuni oleh umat muslim pada sekarang ini, sehingga umat islam belum sejati, belum mengembangkan serta belum menjadi umat islam yang berkualitas seperti hal umat islam yang hidup di zaman rosululoh muhamad saw sampai zaman turki utsmani. adapun untuk dapat di segani, berwibawa dan di hormati umat lainya umat islam untuk sekarang ini harus berkualitas terlebih dahulu, untuk dapat menjadi muslim yang berkualitas adalah dengan menjadi muslim yang berilmu dengan menjadi muslim yang berilmu sehingga umat islam akan terlihat lebih indah, lebih pinter dan lebih cerdas dan endinya berwibawa dan di segani di mata dunia. 

Menjadi muslim berilmu, berkualitas dan memiliki kepinteran juga kecerdasan hal itu sesuai dengan firman ALLAH SWT yaitu kalau manusia ingin naik derajatnya kuncinya adalah harus berilmu. Sehingga dengan keadaan umat muslim di dunia pada saat sekarang ini yang derajatnya di rendahkan, nasibnya terombang ambing dan tidak berdaya mungkin karena kita umat muslim kalah segi ilmu dari bangsa barat, akibatnya derajat umat muslim tidak naik naik sehingga oleh sebab itu marilah kita sebagai umat muslim untuk berilmu agar derajat kita naik serta menjadi lebih berkualitas dengan begitu kita menjadi rujukan, banyak orang tertarik pada kita umat muslim apabila itu terwujud barulah islam di katan rahmatan lil alamin. Dan itu merupakan solusi bagi umat muslim tidak dengan debat dengan sesama atau dengan kapanye dan teriak teriak, dengan adanya umat islam yang semakin berkualitas dan berilmu adalah cara untuk memberdayakan potensi pada diri kita dan nantinya memiliki manfaat pada kualitas terhadap agama juga mejadi titik awal terhadap kebangkitan serta kejayaan islam, tanpa harus memaksa maksa untuk minta di hormati dengan teriak teriak minta di hormati. Biarkanlah mereka menghormati kita dengan kerelaan dan keinginan sendiri dan itu lebih mulia dari pada hormat karena terpaksa. adapun untuk di hormati yang mulia adalah dengan kita beradab, berkualitas serta berperikemanusian dan untuk dapat beradap adalah dengan kita berilmu maka saat kita mencari ilmu niatilah dengan itu, dengan beradap, berkualitas dan berperi kemanusiaan.

Sekian dari kami mohon maaf segala kekurangan dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel