Pahami dirimu sendiri untuk mengetahui nasibmu
ILMU CORO. kita sebagai manusia yan hidup di dunia sebaiknya jangan risau, jangan cemas dan jangan takutkan terhadap materi, baik dalam segi menumpuk menumpuk maupun dalam hal takut kehilangan bahkan merasa takut akan kehabisan tentang harta benda, terlebih lagi sampai terpesona terbuai serta terpukau terhadap harta. karena sebenarnya manusia hidup di dunia ini, tidaklah lama, hanya sementara, hanya sebentar untuk hidup selamanya kekal di akhirat. sebagaimana rosulululoh muhamad saw berkata usia umur umatku antara 60 tahun Sampai 80 tahun sehingga jangan terlalu risau dengan dunia, yang terpenting kita manusia hidup di dunia tahu Fal ya'budu rabbaha dzalbaits yang berjanji alladzi atamahum min ju' wa aamahum min khauf manusia jangan cemaskan hidupmu yang penting kita berjuang dan berjuang. adapun mengenai nasib kita hidup di dunia bukan tentang urusan menjadi kaya atau miskin melainkan nasib kita hidup di dunia adalah soal ketepatan dalam bekerja, ketepatan dalam posisi dan ketepan kita dalam berjuang serta ketepatan dalam menempatkan diri. Sehingga nasib kita di tetapkan jadi manusia jangan menuntut atau keinginan menjadi burung, atau nasib kita jadi burung jangan ingin jadi singa atau lainya.
Mengenai nasib itu adalah merupakan sebuah ketentuan dari ALLAH SWT yang bersifat menyeluruh, total dan tertulis di lauhul mahfudz yang menjadi ketentuan atau kehendak dari ALLAH SWT terhadap diri kita. sebagai contoh adalah adanya bakat, atau kecenderungan kecondongan dari dalam diri kita yaitu seperti saya suka menghitung, suka menghafal, suka dagang dan suka beternak atau lainya. sedang untuk Takdir adalah merupakan keputusan keputusan dalam hal kasuistik dari sebuah nasib tersebut. misalnya kita sudah merencenakan, menginginkan akan pergi namun tiba tiba ada suatu yang menjadikan kita tidak jadi pergi seperti anak sakit, kendaraan rusak istri punya acara lainya dan sebagainya dan itu di sebut takdir. sehingga kita sebagai manusia temukan dirimu pada diri masing masing, kalau kita suka ternak lakukan dan berjuang menjadi peternak, kemudian kita sebagai peda suka dagang lakukan dan berjuang sebagai pedagang serta jangan sekali kali berkenginan atau mengaharap yang berbeda dari kesukaan atau bakat kita, contoh kita condong suka berdagang tapi ingin atau berlagak ingin jadi peternak, menjadi guru atau jadi lainya. karena itu yakin dan percayalah kepada ALLAH SWT akan menghidupi kita sesuai di bakat, kecendeungan atau kesukaan kita yang terpenting kita setia dan cinta pada diri kita sendiri jangan mudah silau, terpesona dan terpancing terhadap sesuatu yang bukan menjadi nasib, ketentuan dan lauhul mahfuds tertulis dari ALLAH SWT, adapun untuk cara adalah dengan di perhatikan, di amati serta di rasakan di keseharian kita.
Dan untuk dapat membimbing, menuntun dan mengetahui adanya nasib pada diri kita salah satunya adanya sekolah belajar formal di sekolah. Namun yang terjadi pada sebagian masyarakat sekarang ini banyak yang beranggapan bahwa dengan adanya sekolah di simpulkan mampu dalam menentukan nasib pada seseorang. adanya ke angapan kalau ingin jadi orang maka sekolah harus di kedokteran, farmasi, di fisipol, fakultas atau lainya. sebenarnya hal tersebut menyinggung perasaan ALLAH SWT, maka dari itulah carilah diri kita dengan serius dan bersungguh sungguh terima nasib kita karena itu sudah ketentuan terbaik dari ALLAH SWT. jauhkan atau hindari rasa cemburu terhadap orang lain, mulailah dengan pembelajaran, pengajaran, pengetahuan dan pelatihan untuk dapat menemukan keindahan dan tingkat keseimbangan yang luar biasa yang kita alami dalam hidup kita.
Demikian dari kami segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.