3 hal pokok menyikapi pandemi dan bencana


 ILMU CORO. Pada sekarang ini sebagaimana kita rasakan atau pahami bersama bahwa kita sebagai manusia sedang mengalami masa masa sulit bahkan pailit dan memperihatikan keadaan atau kondisinya, dimana kita sebagai manusia sedang sulit sulitnya menemukan sebuah solusi dalam menghadapi pandemi yang belum kunjung berakhir serta di tambahkan lagi muncul atau terjadinya berbagai bencana alam, seperti tanah longsor, banjir serta juga ada gunung meletus. Dan dari adanya kejadian itu kita sebagai manusia di tuntut untuk menyikapi dengan maksimal secara rasional juga secara spiritual dan dari rentetan rentetan bencana atau keadaan yang sulit serta memperihatinkan ini pada kehidupan kita sekarang ini, semoga dapat mendorong kita untuk lebih dapat mengambil hikmah, bermusahabbah, taubah serta selanjutnya kita bertaubah yang di mulai dari dalam diri kita dan selanjutnya terhadap yang lebih luas lagi cakupanya. semoga dengan adanya 3 hal ini yang dapat kita lakukan setidaknya kita dapat tetap tenang, sabar serta istiqomah tetap di jalanya ALLAH SWT. sehingga dengan adanya kita tetap tenang dan istiqomah atau bersabar nantinya sudikiranya ALLAH SWT memberikan solusi bahkan mengahiri kedaan yang sedang kita alami sekarang ini.

Memang dalam menghadapi keadaan yang sekarang ini yaitu keadaan dimana bencana yang luar biasa dan memperihatinkan ini, dari keadaan ini kita dalam menyikapinya sesuai dengan anjuran rosululoh muhamad saw apabila menghadapi suatu bencana atau ujian atau kesulitan dalam kehidupan ini. adapun menurut rosululoh saw dalam menghadapi suatu bencana atau kesulitan seperti saat ini terjadi memiliki beberapa metode di antaranya adalah :

A. Muhasabbah.

Mengenai makna muhasabbah adalah bentuk introspeksi terhadap diri sendiri terhadap segala kekhilafan kita, segala kekurangan kita, semua kesalahan kita didalam diri atau pada jiwa serta memperbaikinya. dari perilaku kita terhadap lingkungan yang bersifat fisik yang mencakup cara kita mengolah, menghormati dan menyangi ranah lingkungan, cara kita hidup serta kita menciptakan harmoni dengan alam semesta. 

B. Taubah.

Taubah adalah suatu bentuk mengakhiri setelah kita menemukan semua kesalahan, semua kekhilafan dan semua dosa yang telah di perbuat dengan mengakhiri dan berkomitmen dengan memohon ampunan kepada ALLAH SWT

C. islah.

kemudian memperbaikinya secara bersungguh sungguh sepenuh hati lalu dengan kerelaanya untuk tidak mengulang dan melakukan perbuatan yang sebagaimana pernah di lakukan sebelumnya.

Dari adanya 3 jenis bentuk menghadapi bencana atau keadaan yang sulit dalam kehidupan manusia di dunia ini, untuk penunju utama pertama tama adalah diri kita masing masing atau individual personal dan tidaklah mencari kambing hitam baik kekanan maupun ke kiri sebagaimana dalam teory low of the traction dimana kalau kita menghidupkan positif pada diri kita masing masing maka secara outomatis sekeliling kita atau sekitar kita akan tertarik ke hal hal yang positif. dengan adanya bencana ini mari kita maknai secara luas dengan sebaagai peringatan, sebuah bencana dan merupakan muhasabbah. adapun apabila di maknai sebagai peringatan serta sebagai bentuk hukuman, dengan memaknai adanya bencana ini merupakan peringatan sehingga tugas kita untuk muhasabbah berintrospeksi diri kira kira apa yang diperingatkan oleh ALLAH SWT dari hidup kita, sedang apabila maknai adanya bencana sebagai hukuman dan atas itu semua kita harus bertaubat dari semua kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat dalam hidup ini dan dengan adanya bencana ini kita maknai sebagai peringatan maka kita harus bersabar sambil melakukan perbaikan perbaikan untuk lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. maka dari itulah dalam menghadapi keadaan atau situasi seperti ini khususnya secara individual individual sesuai kapasitas dari diri kita masing masing.

Demikian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel