Hukum di dalam alam semesta yang pasti terjadi tidak bisa di hindari


ILMU CORO.
Manusia dalam menjalani hidup di alam semesti ini memang tidaklah mudah, tidaklah gampang dan banyak sekali rintangan rintangan realitas kehidupan yang harus di lalui atau di jalani. Dan untuk keadaan serta kondisi yang seperti ini tidak saja pada saat ini akan tetapi juga dari sudah ada dari setiap peradaban peradaban sejak manusia di ciptakan yaitu bapak kita bapak manusia beliau nabi adam as hingga memasuki peradaban sekarang yang masuk atau bernama peradaban pos modern dengan kemajuan serta kecanggihan pengetahuan atau majunya tekhnologi namun dari semua yang dimiliki di peradaban posmodern tetap saja tidak mampu menjadi solusi terhadap problem atau masalah yang di hadapi manusia hidup di alam semesta ini. Adapun problem dan masalah pada manusia hidup di alam semesta sangat banyak beragam jenisnya dari mulai dari luar atau fisik yang dapat dilihat lahiriah serta juga masalah yang bersifat metafisik yang tidak dapat di tangkap dengan kapaitas manusia atau yang sumber dari sebuah hukum alam yang sumbernya dari sang pencipta yaitu ALLAH SWT. mungkin untuk masalah atau problema dari segi yang dapat di lihat atau bersifat lahiriah untuk  manusia dengan kapasitas potensi yang dimiliki mampu mencari atau menemukan solusinya ya meskipun juga tidak semua dapat ditemukan solusinya akan tetapi kemampuan keilmuan manusia setidak dapat menjangkaunya. 

Dan untuk sumber problema manusia hidup di dunia yang datang dari alam semesta dari ALLAH SWT menjadi sumber yang terkadang dalam menyikapi harus lebih peka dan mengedapankan dari dalam jiwa manusia atau segi bathiniah. adapun untuk mengenai suatu hukum alam semesta ini menurut wiliams alkhinson dalam bukunya berjudul the seven cosmic laws adalah meliputi 7 macam di antaranya adalah :

A. The low of vibration atau bergetar

Di dalam alam semesta ini segala sesuatu bergetar tidak ada yang diam getaran getaran dalam frekuensi yang sama akan saling menarik kegembiraan akan menarik kegembiraan yang lain. maka fokuslah terhadap pikiran tertentu sehingga akan menarik terhadap getaran yang sama. dengan demikian manusia sebenarnya bergetar dan tidak diam dari semua potensi yang di miliki manusia, seperti kepekaan, pikiran dan intelegensi atau lainya semua itu bekerja dan bergerak walaupun secara fisik terlihat diam tetapi di dalam jiwa tidak diam serta bergerak terus dengan frekuensi yang berbeda beda atau berubah ubah. oleh sebab itulah buatlah getaran yang bersifat gembira sehingga dapat menarik getaran gembira di sekiling kita dengan frekuensi yang sama dengan yang ada pada diri kita. dan disebut the low of vibration.

B. The low of realitivity atau realitivas

Pada hidup manusia di alam semesta ini ada keberlakuan adanya hukum realitivitas. adapun maksudnya dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang di pahami manusia yang dapat di hubungkan terhadap sesuatu yang lain, baik itu tentang sifat, nilai, kualitas atau artinya sesuatu yang lain hal itu akan susah mengetahui dan memahami kalau manusia tidak mampu menghubungkan dengan yang lain ini di namakan the low of realitivity. sebagai contoh adalah apabila kita akan menilai barang itu  kira kira bagus apa jelek dan itu akan kesusahan atau kesulitan oleh sebab itulah untuk dapat mengetahuinya dengan cara membandingkan atau menghubungkan dengan barang yang lain dengan jenis barang atau benda yang sama. dengan demikian sebaiknya kita ini membandingkan atau menghubungkan dari yang kita alami ini dengan situasi atau keadaan yang lebih buruk atau yang levelnya di bawah kita dengan maksudnya agar kita dapat bersyukur dari semua kegelisahan kegalauan ini muncul atau ada di sebabkan kita ini merelasi terhadap sesuatu yang lebih baik lebih buruk yang levelnya di atas kita akhirnya kita sulit untuk bersyukur di sebabkan serba kurang pada diri kita.

C. The low of couse and effect atau sebab akibat

Mengenai hukum ini adalah hukum sebab akibat untuk sebab akibat dalam islam sama seperti ada aksi ada reaksi serta ada sebab ada akibat. adapun untuk menyikapi terhadap hukum yang seperti ini sebaiknya kita membuat atau menciptakan di dalam kehidupan dengan hal hal yang bersifat baik baik saja dengan sebab sebab yang baik, yang bagus dan yang sukses sehingga kita nantinya akan mendapat akibat yang baik, bagus, sukses sesuai dengan sebab pada diri kita.

D. The low of polarity atau berpasangan

untuk jenis hukum alam ini adalah segala sesuatu di alam semesta ini memiliki pasanganya seperti halnya ada panas pasti ada dingin, ada panas pasti ada dinggin dan ada gelap ada terang atau lainya dan dari dari adanya pasangan tersebut bersifat saling mengadakan karena adanya sebuah yang baik pasti dari sebuah yang buruk, adanya jelek pasti udah yang bagus dan masih banyak lagi dan ini yang disebut mengadakan. dengan adanya the low of polarity menjadikan kita dalam menyimpulkan sesuatu dari satu sisi saja sebaiknya secara lengkap.

E. The low of rhythm atau berputar

Di dalam hidup manusia di alam semesta ini memiliki atau mempunyai siklus masing masing dan berputar hal ini adanya siang malam, ada datang ada pergi, ada kemunculan ada kematian dan sebagainya ini dinamakan rhythm atau irama hidup sehingga segala sesuatu itu ada awalnya dan ada akhirnya. seperti dalam kisah sufi yang memiliki jargon semua yang terjadi pasti berlalu.

F. The low of gestation atau proses

Pada manusia hidup di alam semesta ini segala sesuatu membutuhkan waktu untuk terjadi dan tidak ada yang bersifat tiba tiba sehingga semua perlu proses di butuhkan waktu. untuk itu apabila ingin sukses di butuhkan kesabaran dan menunggu momen yang tepat dan terwujud pada saatnya.

G. The low of transmutation atau selalu berubah

Segala sesuatu dalam hidup manusia di alam semesta ini akan berubah serta dinamis dari semua sesuatu yang mengalami perubahan kecuali terhadap perubahan itu sendiri tidang mengalaminya. sedang dengan adanya transmutation ini manusia diperlukan untuk menghadapinya dengan cara merencanakan, merancang dan mempersiapkan untuk mengantisipasi adanya perubahan agar tidak liar dan tidak terkontrol.

Demikian atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel