Jenis jenis filosof dan hukumnya imam ghazali


 ILMU CORO. Dari beliau imam ghazali merupakan yang luar biasa kecerdasanya serta kepekaan dari dalam diri beliau. bagaimana kita ketahui bersama bahwa beliau adalah tokoh sangat terkenal serta populer dan di segani di akui oleh banyak orang lebih untuk masyarakat muslim. banyak masyarakat muslim dalam hidupnya bertumpu atau bersandar terhadap konsep konsep kerberagamaan beliau imam ghazali, selain dari konsep konsep ajaran beragamaan beliau yang di jadikan rujukan atau pedoman akan tetapi juga adanya banyak tokoh tokoh filosof yang mengambil teori teori beliau untuk di jadikan referensi di pakai dan menambah wawasan pengetahuan mereka yang memang seorang filisof dan bagi mereka yang ingin belajar serta mendalami adanya ilmu filsafat. Mengenai teori dari beliau imam ghazali salah satunya yang populer dan banyak di jadikan rujukan yaitu tentang pembagian atau  jenis jenis filosof. adapun untuk mengetahui lebih mendalam dan lebih jelasnya berikut ini kami akan informasikanya antara lain yaitu :

Menurut beliau imam ghazalai mengenai filosof di bedakan beberapa jenis antaranya adalah :

A. Filosof materalis.

Jenis filosof materalis adalah filosof yang didalam mengandung ketidak percayaan adanya tuhan atau ALLAH SWT dan yang di percayai hanya materi. dengan adanya alam tidak ada yang menciptakanya namun adanya keterkaitanya atau saling berpengeruh sehingga terjadi seperti ini yang semacam ini. Dan untuk kelompok masyarakat ini sampai pada masyarakat pos modern yang oleh imam ghazali disebut dhariyyun. 

B. Filosof naturalis atau thabii'yun.

Pada orang orang naturalis memiliki derajat lebih tinggi di sebabkan pada orang orang ini sudah mengenal atau mengetahui adanya tuhan akan tetapi pada orang orang ini  belum mengenal ALLAH SWT, mengenal rossululoh muhamad saw. seperti pemahaman beberapa filosof yang percaya bahwa alam ini memiliki penciptanya dan ada sebabnya dari adanya sebab, sebab, sebab nanti puncaknya menemukan seperti tuhan. dan dari filosof baru sampai ke titik ini percaya adanya tuhan. namun alam ini yang mengatur bukan tuhan melainkan ada hukum alam tersendiri dan adanya tuhan di anggap sebagai penyebabnya, ibaratnya tuhan hanya tukang bikin jam sesudah alam terbentuk maka tuhan hanya santai santai dan alam ini sudah punya huknya sendiri.

C. Filosof ilahiyyun atau kelompok metafisik.

Menurut beliau imam ghazali mengenai tokoh tokoh filosof seperti aris toteles, socrates, plato tokoh yunani masuk ke kelompok orang orang filosof metafisik yang percaya adanya tuhan dengan sistemnya dan dari tokoh ini nantinya di warisi oleh ibnu siina serta al arabi dan juga nantinya akan di kritik oleh beliau imam ghazali sendiri.

Dan untuk imam ghazali mengatakan adanya berpikir filosof di bagi menjadi beberapa bagian antaranya :

1. Boleh atau membolehkan untuk berpikir filisof.

2. Bid'ah berpikir filosof.

3. Kafir untuk berpikir filosof.

Dengan beliau imam ghazali berkata seperti itu, karena beliau tidak ingin agar pada saat belajar filosof tidak asal mikir dan diinginkanya beliau yang sesuai agama. dengan begitu dari pemikiran atau pengamatanya beliau ada beberapa pemikiran filosof yang tidak sesuai dengan agama dan aqidah. dan penilaian beliau imam ghazali untuk filosof yang menyimpang atau kufur dari buku Tahafut falasifah ada 3 yaitu :

A. Qodimnya alam.

para filosof memang kurang rela kalau adanya alam merupakan diciptakan dari tidak ada apa, mereka menganggap harus ada apa apa, harus memiliki materinya walaupun materi tersebut berupa potensi, namun bagi beliau imam ghazali tidak setuju dan harus ada apa apa, harus segala sesuatu itu pendahulunya ALLAH SWT tidak boleh yang sebanding sejajar dari segi waktu dari ALLAH SWT. dengan demikian bahanya alam adalah qodim. untuk para filosof yang tidak seperti pemahaman imsm ghazali berarti dia kufur dan menurut beliau terdapat 2 qodim sehingga satu satunya qodim itu hanya ALLAH SWT.

B. Pada tuhan tidak ngerti atau tidak tahu yan kecil kecil yang tuhan ketahui hanya yang global global saja.

Yang di ketahui oleh tuhan hanya yang global global saja seperti manusia nanti masuk surga, kamu masuk neraka sedang yang kecil kecil seperti kamu nanti jam segini ngantuk, terus jam ini ngantuk tuhan tidak ketahui. dari pemahaman seperti itu di pahami oleh beberapa filisof dan itu di bantah oleh imam ghazali bahwa tidak boleh kaya gitu nanti kufur.

C. Kebangkitan jasmani tidak ada.

adanya anggapan bahwa dari beberapa filosof pada jasad yang sudah mengurai atau rusak maka tidak bangkit lagi sedang yang bangkit jiwanya adapun adanya siksaan atau balasan yang merasakan enak atau tidaknya kan jiwanya bukan fisiknya namun bagi imam ghazali tidak dan ayat tegas bahwa fisik juga akan di bangkitkan tidak di ciptakan ulangkan tapi di bangkitkan dengan fisikmu itu yang nantinya di hisab dan di bangkitkan mengenai hal ini berkaitan dengan aqidah dari imam ghazali. dari itu walaupun rasional namun bertabrakan dengan aqidah ya tidak boleh karena berpotensi pada kekufuran harus ada batas batasan dalam berfilsafat.

Adapun yang tidak kalah luar biasa dari beliau imam ghazali adalah adanya anti kausalitas dan apa yang di maksud kausalitas adalah :

Pada imam ghazali sangat anti dengan kausalitas seperti david hium namun dari imam ghazali memiliki perbedaan yaitu yang menjadi alasan anti kausalitas karena masih adanya tuhan adapun menurut david hium adanya api yang membakar air menjadi mendidih karena dari adanya proses beriringan adanya sebab akibat. akan tetapi imam ghazali berbeda apabila ada manusia sangat percaya adanya sebab akibat maka ALLAH SWT tidak ada dan sehingga menjadikan adanya hidup ini antara makhluk dengan makhluk atau benda dengan benda dan hanya saling mempengaruhi seperti adanya pemahaman dari beberapa filosof adanya tuhan sebagai penyebab pertama setelah itu tuhan tidak beperan lagi, dari pemahaman seperti itu imam ghazali tidak setuju karena kita sudah menganggap adanya tuhan atau mem PHK tuhan, dan tidak lah seperti itu karena tuhan selalu intervensi jangan khawatir ya memang adanya hukum alam tetapi tidak pasti di sebabkan ada tuhan. misal kita lapar agar kenyang makan roti dan yang mengeyangkan kita sebenarnya bukan roti melainkan atas izin kehendaknya ALLAH SWT. dan itu anti kausalitas dari beliau imam ghazali.

sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel