Manipulasi tanda anti klimaks konsumsi simbol di era modern
Dari adanya konsep berpikir yang di miliki hampir sebagian besar masyarakat modern sebagaimana saat sekarang dengan lebih memfokuskan terhadap rasional serta empiris nyata atau materialis sehingga nantinya menuju ke nilai nilai ekonomi dalam pemenuhan aspek sosial kebutuhan hidup manusia dan oleh karl max di sebut material history atau materi untuk pemenuhan kebutuhan manusia. sehingga dengan adanya materi menjadi kunci dalam pemenuhan dalam kehidupan manusia, maka menjadikan masyarakat berlomba lomba untuk menciptakan atau memperoduksi materi dalam kebutuhan hidupnya dengan cara mengerti atau mengetahui segi segi yang di butuhkan atau pokok pokok kebutuhan manusia ini dinamakan mode of produksi, akan tetapi untuk dapat menciptakan atau membuat alat alat produksi terhadap kebutuhan pokok manusia hanya sebatas kalangan orang orang kaya atau borjuis, atau dengan kata lain untuk dapat menguasai atau menjadi raja pada peradaban modern orang orang mampu menciptakan alat alat produksi dari materi kebutuhan pokok manusia dan itu hanya kalangan orang kaya atau yang punya uang modal banyak atau kapitalis yang kaya makin kaya sedang yang miskin tetap miskin.
Setelah jaman semakin hari hari semakin berkembang dengan banyak yang tidak setuju dengan adanya kapitaliseme sehinggi bergeser konsep kapitalis menjadikan sekarang ini orang orang yang memiliki modal makin banyak dan makin merata sebagi aikabat banyak sekali kemudahan kemudahan untuk mendapatkan modal maka membuat orang orang yang kaya atau modal tidak lagi menjadi raja atau penguasa efeknya persaingan makin ketat serta harus berhati hati menimbulkan munculah gagasan dari perkembangan cara berpikir yaitu untuk dapat menjadi penguasa peradaban adalah dengan mengerti mengetahui, memahi dan mengerti keinginan atau selera pasar atau konsumen. Dan dari perkembang tersebut yang mengerti mengetahui selera konsumen, juga mengalami pergeseran yang menjadi berpikir untuk paling terbaru terkini adalah dengan para produsen banyak bersaing menciptakan sesuatu yang mampu membuat konsumen atau selera pasar dengan segala trik atau metode memaksanya untuk membutuhkan serta menggunakan hasil produksinya. Maka pada masyarakat atau konsumen yang tadinya atau sebelumnya yang memang mengonsumsi karena butuh atau mengambil manfaat barang hasil produksi bergeser beralih di paksa dan di buat mengonsumsi atau mengonsumsi hasil produksi yang menarik atau menjadi trend gaya hidup dan inilah di sebut konsumsi simbol simbol. adanya pengontrolan dari produsen terhadap konsumen seperti tidak di sadari oleh konsumen di sebabkan mode kecanggihan dari tipu dayanya akhirlah timbulah fenomena mengonsumsi bukan karena kebutuhan hidup menjadi gaya hidup, selanjutnya dari adanya gaya hidup seperti menyebabkan adanya dari adanya simbul yang di konsumsi atau di pakai menuju ke strata sosial atau status sosial, pencitraan atau kemewahan, gaya, trend serta penampilan secara sosial.
Selain akibat efek dari mengonsumsi yang bukan kebutuhan terhadap status sosial juga mengakibat efek terhadap mental individual atau Distingsi yaitu jarak antara individu di dalam masyarakat. Dari adanya distingsi nanti terhadap mental individual yaitu suatu keadaan dimana adanya istilah aji mumpung kalau dalam jawa maksudnya adalah perubahan pola pikir yang tadinya biasa biasa saja akan tetapi terjadi perubahan dari gaya hidup, cara berpikir apabila sudah hoki mendapatkan rezeki berlimpah, entah dari mana asalnya apakah dari dapat lotre, dari menang taruhan atau bahkan atas perjuang yang mencapai kearah itu dan jarak tersebut di lekatkan atau di berikan dari orang sekeliling kita yang terkadang kita tidak menginginkanya. Sehingga sebagai anti klimaks atau menjadi puncak masalahnya dari adanya kita banyak mengonsumsi simbol simbol yaitu yang tejadi adalah manipulasi simbol simbol. Adapun untuk yang dinamakan manipulasi simbol adalah terjadi kesalah pahaman, kekeliruan dan ketidak tepatan dalam membaca, mengartikan simbol simbol tersebut, dan untuk kasus semacam itu sekarang banyak kita lihat serta jumpai pada masyarakat saat ini. sebagai contoh ada seorang janda yang sudah agak tua membeli atau memakai kosmetik mik up agar dapat di kejar kejar cowo, hal itu di lakukan akibat melihat iklan kalau memakai mik up atau kosmetik tersebut akan di kejar kejar cowo. hal ini terjadi akibat banyak salah memposisikan tanda atau simbol akibat terjebak di manipulasi simbol, karena tidak bisa mengartikan simbol atau tanda antara yang namanya tanda serta mana yang di katakan referensi serta apa yang menjadi maknanya, atau rancuh tidak paham antara penanda, petanda serta tandanya.
Sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu