Manipulasi tanda anti klimaks konsumsi simbol di era modern


 ILMUCORO
Pada masyarakat yang hidup di era modern termasuk yang di alami atau terjadi pada orang orang untu saat ini, dengan adanya konsep berpikir dalam hidupnya yang mengadopsi gaya hidup orang barat. sebagai kita ketahui bersama untuk cara hidup dari orang barat adalah yang serba modern dengan memiliki atau cara berpikir dengan menekankan dan hanya memaksimalkan aspek akal atau rasio dengan empiris sesuatu yang berbentuk berwujud atau hal hal bersifat nyata. Dengan adanya dua segi dari bermacam macam potensi jiwa yang terdapat pada manusia sehingga mengakibatkan cara pandang atau dalam menyikapi kehidupan di dunia ini yang sangat beragam serta banyak dalam hidup ini dengan akal dan yang dapat terlihat oleh indera saja. Dengan begitu yang terjadi sebagaimana yang dialami keadaan kehidupan pada sekarang ini. mengenai yang di alami, dan dapat kita rasakan bersama. Untuk yang sekarang ini pada sebagian besar masyarakat saat ini hampir semua lini aspek kehidupan seperti aspek sosial, budaya, politik bahkan religi spiritual mentik beratkan atau orientasinya sebatas hal hal yang bersifat rasional serta materalistik, berwujud, berbentuk dan terlihat dengan indera bahkan mengarah sisi ekonomi. sehingga disebabkan konsep berpikir yang positiftik semau serba rasio dan materi yang mengarah ke aspek ekonomi atau pemenuhan kebutuhan manusia memiliki kemajuan ekonomi juga SAINS yang luar biasa yang terdapat peradaban orang modern, akan tetapi di balik itu pada orang orang sangat rapuh atau sangat lemah terhadap sesuatu tidak rasional, metafisik serta tidak nyata termasuk terhadap kebertuhanan tidak bisa mengenal, tidak menghayati dan sebatas yakin dan percaya.

Dari adanya konsep berpikir yang di miliki hampir sebagian besar masyarakat modern sebagaimana saat sekarang dengan lebih memfokuskan terhadap rasional serta empiris nyata atau materialis sehingga nantinya menuju ke nilai nilai ekonomi dalam pemenuhan aspek sosial kebutuhan hidup manusia dan oleh karl max di sebut material history atau materi untuk pemenuhan kebutuhan manusia. sehingga dengan adanya materi menjadi kunci dalam pemenuhan dalam kehidupan manusia, maka menjadikan masyarakat berlomba lomba untuk menciptakan atau memperoduksi materi dalam kebutuhan hidupnya dengan cara mengerti atau mengetahui segi segi yang di butuhkan atau pokok pokok kebutuhan manusia ini dinamakan mode of produksi, akan tetapi untuk dapat menciptakan atau membuat alat alat produksi terhadap kebutuhan pokok manusia hanya sebatas kalangan orang orang kaya atau borjuis, atau dengan kata lain untuk dapat menguasai atau menjadi raja pada peradaban modern orang orang mampu menciptakan alat alat produksi dari materi kebutuhan pokok manusia dan itu hanya kalangan orang kaya atau yang punya uang modal banyak atau kapitalis yang kaya makin kaya sedang yang miskin tetap miskin.

Setelah jaman semakin hari hari semakin berkembang dengan banyak yang tidak setuju dengan adanya kapitaliseme sehinggi bergeser konsep kapitalis menjadikan sekarang ini orang orang yang memiliki modal makin banyak dan makin merata sebagi aikabat banyak sekali kemudahan kemudahan untuk mendapatkan modal maka membuat orang orang yang kaya atau modal tidak lagi menjadi raja atau penguasa efeknya persaingan makin ketat serta harus berhati hati menimbulkan munculah gagasan dari perkembangan cara berpikir yaitu untuk dapat menjadi penguasa peradaban adalah dengan mengerti mengetahui, memahi dan mengerti keinginan atau selera pasar atau konsumen. Dan dari perkembang tersebut yang mengerti mengetahui selera konsumen, juga mengalami pergeseran yang menjadi berpikir untuk paling terbaru terkini adalah dengan para produsen banyak bersaing menciptakan sesuatu yang mampu membuat konsumen atau selera pasar dengan segala trik atau metode memaksanya untuk membutuhkan serta menggunakan hasil produksinya. Maka pada masyarakat atau konsumen yang tadinya atau sebelumnya yang memang mengonsumsi karena butuh atau mengambil manfaat barang hasil produksi bergeser beralih di paksa dan di buat mengonsumsi atau mengonsumsi hasil produksi yang menarik atau menjadi trend gaya hidup dan inilah di sebut konsumsi simbol simbol. adanya pengontrolan dari produsen terhadap konsumen seperti tidak di sadari oleh konsumen di sebabkan mode kecanggihan dari tipu dayanya akhirlah timbulah fenomena mengonsumsi bukan karena kebutuhan hidup menjadi gaya hidup, selanjutnya dari adanya gaya hidup seperti menyebabkan adanya dari adanya simbul yang di konsumsi atau di pakai menuju ke strata sosial atau status sosial, pencitraan atau kemewahan, gaya, trend serta penampilan secara sosial.

Selain akibat efek dari mengonsumsi yang bukan kebutuhan terhadap status sosial juga mengakibat efek terhadap mental individual atau Distingsi yaitu jarak antara individu di dalam masyarakat. Dari adanya distingsi nanti terhadap mental individual yaitu suatu keadaan dimana adanya istilah aji mumpung kalau dalam jawa maksudnya adalah perubahan pola pikir yang tadinya biasa biasa saja akan tetapi terjadi perubahan dari gaya hidup, cara berpikir apabila sudah hoki mendapatkan rezeki berlimpah, entah dari mana asalnya apakah dari dapat lotre, dari menang taruhan atau bahkan atas perjuang yang mencapai kearah itu dan jarak tersebut di lekatkan atau di berikan dari orang sekeliling kita yang terkadang kita tidak menginginkanya. Sehingga sebagai anti klimaks atau menjadi puncak masalahnya dari adanya kita banyak mengonsumsi simbol simbol yaitu yang tejadi adalah manipulasi simbol simbol. Adapun untuk yang dinamakan manipulasi simbol adalah terjadi kesalah pahaman, kekeliruan dan ketidak tepatan dalam membaca, mengartikan simbol simbol tersebut, dan untuk kasus semacam itu sekarang banyak kita lihat serta jumpai pada masyarakat saat ini. sebagai contoh ada seorang janda yang sudah agak tua membeli atau memakai kosmetik mik up agar dapat di kejar kejar cowo, hal itu di lakukan akibat melihat iklan kalau memakai mik up atau kosmetik tersebut akan di kejar kejar cowo. hal ini terjadi akibat banyak salah memposisikan tanda atau simbol akibat terjebak di manipulasi simbol, karena tidak bisa mengartikan simbol atau tanda antara yang namanya tanda serta mana yang di katakan referensi serta apa yang menjadi maknanya, atau rancuh tidak paham antara penanda, petanda serta tandanya.

Sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel