Mengenal tasawuf sufiisme atau hidup illahi


ILMU CORO
 Pada masyarakat muslim atau yang beragam islam hampir sebagian besar masyarakat sudah terbiasa mendengar atau sudah tidak asing dengan istilah tasawuf. Dari adanya istilah tasawuf walaupun sudah banyak di kenal serta di ketahui akan tetapi yang benar benar paham atau memahaminya hanya sebagian kecil dan beberapa masyarakat muslim. Memang adanya istilah tasawuf hanya sebagian kecil yang paham dan mau memahaminya hal ini menjadi penyebab atau alasanya untuk tasawuf sendiri erat hubunganya dengan adanya sebuah aliran dalam islam bernama sufi dan dari aliran sufi ini bagi masyarakat islam yang bukan dari aliran sufi atau aliran lain tidak mau memahami dan cenderung memandang sebelah mata atau hanya cukup mengetahui sehingga tidak mau memahaminya. Dari keadaan umat islam yang seperti dan cenderung menutup diri atau pengetahuanya terhadap wawasan dari luar atau bukan dari aliranya atau golonganya sendiri sehingga membuat mempersempit diri sendiri tidak luas wawasa serta pengetahuanya endingnya dapat kita lihat dan rasakan bersama pada sekarang ini banyak sekali orang orang sesama muslim yang sama sama mengaku paling benar dan mudah menganggap menyalahkan orang lain yang nota bene berbeda paham atau golongan.

Dan untuk istilah tasawuf sendiri memang tidak salah adalah merupakan bagian sebuah ajaran dari paham sufi atau sufiisme. mengenai tasawuf mengenai sufi memang memiliki atau didalamnya terdapat kumpulan atau risalah dan teori teori dari beliau yang menjadi tokoh terkemuka dan terkenal yaitu syeh al junaidiah yang di dalamnya terdapat sebuah tarikat bernama tarikat mu ' tabarah dan untuk tarikat ini berkembang di beberapa daerah di indonesia untuk tarikat mu'tabarah ini memiliki mode mode arsentiknya sendiri sendiri serta petuah petuah atau ajaran didalamnya. adapun untuk petuah petuah atau ajaran ajaranya salah satunya adalah mengenai tasawuf adapun yang di maksud tasawuf menurut imam junaidiah yaitu ALLAH SWT mematikanmu atau menjauhkanmu dari dirimu sendiri dan menghidupkanmu di dalamnya. maksudnya adalah untuk seorang sufi dalam hidupnya selalu menepikan dirinya dan menghidupkan ALLAH SWT. sebagai contoh apabila di dalam diri kita ada 2 tombol yang satu tombol lagu dunia dan yang satunya tombol ala illahi atau ALLAH SWT berarti yang di klik atau di hidupkan oleh orang sufi adalah tombol ala illahi bukan tombol lagu dunia sehingga dalam hidup mereka lebih ala ilahi bukan ala manusiawi. Dengan adanya ini adanya tombol ala ilahi yang pilih oleh orang sufi bukan tombol manusiawi hal ini juga tidak menunjukan bahwa orang sufi tidak manusiawi padahal dia hidup di dunia namun hal ini menunjukan orang orang sufi walaupun hidup di dunia bersosial berinteraksi dengan sesama masyarakat akan tetapi orientasi tujuan utama hidupnya adalah ala ilahi. 

Dengan demikian untuk orang orang sufi apapun yang dia lakukan atau di kerjakan memang memakai menggunakan mode duniawi, perangkatnya duniawi, media medianya duniawi akan tetapi tujuan atau target utamanya harus illahi. sebagai contoh mereka makan, mereka bekerja, mereka berkeluarga bahkan mereka berinteraksi dengan orang lain dengan alat sarana prasana atau lainya, dari semuanya itu diajak untuk merokhani atau illahi. dengan contoh konkritnya kalau kita punya hp, kalau kita punya motor dan kalau kita ngopi oleh kita semuanya diajak dijadikan untuk  untuk jalan jalan, untuk bermain main game serta untuk bergadang nonton bola berarti untuk duniawi namun apabila semua itu di ajak di jadikan mendekatkan atau untuk beribadah kepada ALLAH SWT dan itu disebut untuk merokhani. sehingga pada orang sufi seluruh aspek hidupnya di bawa untuk hidup di dalamnya meng illahi, sehingga kalau kita dalam hidupnya belajar untuk mengolah rokhaninya berarti mengillahi dan jiwamu akan tertempa. dengan demikian yang di maksud tasawuf dalah menempa jiwa.

Dan menurut imam junaidiah kita orang sufi dalam menjalankan tasawuf dengan tidak banyak bicara saja. qila wa qola al qiila wal qaal untuk banyak orang memang ingin punya karomah apa atau untuk bisa menaklukan orang, menyembuhkan orang atau lainya namun kebanyakan hanya qila wa qola atau hanya wacana atau hanya ngomong saja. hal itu seperti yang di katakan imam junaidiah kita orang sufi tidak banyak bicara, dan apabila ada orang sufi yang banyak bicara, bertele tele, banyak teori teori beliau imam junaidiah kurang suka. adapun dalam melakukan itu semua pada orang sufi adalah dengan puasa atau dengan meninggalkan kesenangan, kemewahan atau kelezatan dunia karena tasawuf melakukan kemurnian hubungan ALLAH SWT yang dasar atau pokok pangkalnya kesenangan dunia. oleh sebab itulah orang sufi hidup di dalam ALLAH SWT dengan praktek bukan dengan teori teori dan itu tuntunan dari beliau imam junaidiah setelah sukses semua itu maka lahirlah islam yang rahmatan lill alamin. bagi mereka kaum sufi seperti halnya bumi yang semua kotoran di campakan padanya namun tidak menumbuhkan kecuali yang tumbuh semua yang baik baik. sebagaimana kita ketahui bersama bahwa semua kotoran, semua yang jelek jelek di buang ke bumi akan tetapi bumi selalu memberikan yang baik baik padahal makanan yang kita makan sebagian besar merupakan dari bumi sebagaimana karakter atau ciri orang sufi yang di simbolkan bumi adalah :

a. semua yang jelek jelek di berikan padanya tetapi dia selalu memberikan yang baik baik sebagaimana bumi.

b. bumi diinjak orang soleh atau orang munafik dia tetap stabil.

c. seperti mendung yang memayungi di segala kondisi.

d. sebagaimana air hujan yang memberikan air terhadap siapun tanpa pilih.

untuk selanjutnya adalah apabila engkau melihat orang sufi yang menonjolkan terhadap penampilanya maka sebenarnya wujud bathinya rusak dan itu mencakup terhadap siapapun yang hidupnya disibukan dengan memperlihatkan yang lahiriah yang menjadi penampilan itu menunjukan jiwa bathinya rusak. sehingga jiwa orang sufi selalu memberikan yang baik baik, selalu dapat menaungi terhadap siapapun dan tidak di sibukan dengan hal penampilan atau lahiriah atau atribut atribut duniawi berarti itu orang sufi 

sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel