Perbedaan antara ilmu hudhuri dengan ilmu huzhuli
ILMU CORO. ilmu pengetahuan atau wawasan yang terdapat di dunia ini sangatlah banyak, sangatlah beragam dan luas sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk merasa puas serta cukup untuk mengetahuinya dan menggalinya. Dari yang menjadi penyebab begitu pentingnya adanya ilmu pengetahuan untuk berperan dalam kehidupan manusia adalah dengan manusia hidup di dunia ini yang memiliki keluasan atau banyaknya ilmu pengetahuan sehingga manusia tersebut mengerti dan memahami hakekat sejatinya hidup ini yang memang memiliki misi atau mempunyai tujuan dalam penciptaanya oleh ALLAH SWT, yaitu menjadi khalifah pengayom terhadap semua ciptaanya ALLAH SWT yang terdapat di alam semesta. adapun dalam mengemban atau menjalankan tugas tersebut untuk dapat mengayomi atau menjadi khalifah terhadap semua ciptaanya itu manusia memerlukan keluasan ilmu pengetahuan. Apabila manusia dal hidupnya di dunia mampu menjadi khalifah terhadap semua di sekiling maka manusia telah mengerti hakekat sebenarnya atau sejatinya hidup sebagaimana yang di kehendaki oleh ALLAH SWT dengan begitu untuk kelanjutan hidup yang kekal abadi dapat menjadi bekal untuk menghadap ALLAH SWT yang memang terdapat pertanggung jawaban atas semua hidupnya di dunia ini.
Mengenai ilmu pengetahuan yang di sediakan serta di miliki di dalam kehidupan ini sangatlah banyak jenis serta bentuknya salah satunya jenis ilmu yang disebut ilmu hudhuri dan ilmu huzuli dari jenis ilmu ini memang sesuatu yang tidak asing dan sering di dengar dan di omongkan pada banyak orang, agar lebih mengenai pemaknaan dari kedua jenis ilmu tersebut yaitu. Untuk yang disebut ilmu hudhuri adalah ilmu yang di dapatkan secara langsung, atau dalam epistimoligi swa objek yang tidak memiliki perantara antara objek yang diketahui dengan subjek yang mengetahui dalam mendapatkanya yang menjadi objek. dengan contohnya saya cinta terhadap ALLAH SWT dari adanya rasanya cinta tersebut berasal dari dalam yang kemudian bersatu dengan melihat keluar jadi yang dinamakan swa objek yaitu antara subjek yang menjadi penyebab dengan objek yang menjadi penyebab dengan subjek yang mengetahui sehingga adanya rasa cinta yang saya alami agar dapat mengetahuinya adalah dengan menengok melihat terhadap diri sendiri dengan subjek yang menjadi medianya di jadikan satu. sehingga untuk ilmu huduri yaitu ilmu yang hadir di dalam jiwamu. dengan kata lain ilmu dengan melihat secara langsung atau mengalami dengan sendiri. sedangkan yang disebut ilmu huzuli adalah ilmu yang didapatkan dengan cara di kejar atau di cari dan di hasilkan. sebagai contoh kita membaca buku, kita melihat televisi, internet dan lainya. atau ilmu pengetahuan yang masih konsep konsep atau analisa analisa dan bayangan bayangan tidak secara langsung yang benar benar mengalami sendiri seperti halnya disebut ilmu hudhuri.
Dan untuk yang dinamakan ilmu huduri memiliki ciri ciri menurut surawardi adalah sebagai berikut:
A. Hadir secara esensial antara objek dan subjek menjadi satu dan adanya ilmu hudhuri pasti benar tanpa ada koresponden.
B. Ilmu khuduri bukan berasal dari proses berpikir yang di hasilkan melainkan karena di peroleh secara langsung dalam mendapatkan.
C. Bersifat personal atau individual karena antara orang yang mengetahui dengan yang di ketahui bersatu di dalam orang tersebut sehingga ilmu huduri pasti benar terhadap dirinya sendiri dan tidak berlaku untuk orang lain.
Sehingga dari adanya ilmu huduri dualisme adanya bener salah tidak berlaku untuk orang lain di karenakan penghayatan pribadi masing masing, dan itu nantinya kearah ilmu pengetahuan yang di alami keberadaan tuhan yang sifatnya personal masing masing orang terhadap pengalamanya atas kebesaran ALLAH SWT yang tidak bisa terbantahkan orang lain. adapun untuk ilmu huduri terhadap terhadap selain pengalaman kebertuhanan mungkin masih dapat terbantahkan seperti tentang sains atau now lich. adapun untuk ilmu huzuli pengetahuan yang dapat di pindahkan, di tranfer dan di komunikasikan kepada orang lain.
Demikian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.