Suluk wragol sunan bonang untuk berkaca atau berkaca dalam hidup



 ILMU CORO Belajar dan memahami dari sebuah ajaran yang bernama suluk wragol, adapun untuk suluk wragol merupakan ajaran dari beliau sunan bonang. memang untuk beliau sunan bonang adalah tokoh wali ALLAH SWT yang termasuk tokoh 9 wali atau wali songo yang merupakan tokoh tokoh berjasa atau memiliki andil besar dalam mengislamisasi pulau jawa dan masyarakat nusantara dan di dalamnya terdapat sunan bonang. mengenai sunan bonang sendiri dalam berdawah atau menyebarluaskan agama islam di kenal dan di pahami oleh banyak orang memiliki banyak ajaran ajaran, diantaranya dari ilmu yang dapat diambil adalah yang di sebut suluk wragol. Mengenai ajaran dari sunan bonang yang bernama suluk wragol adalah ajaran yan di tujukan terhadap semua manusia dalam hidup di dunia agat lebih peka, lebih dekat dengan sesama, dengan lingkungan sekitarnya dan tentunya dengan ALLAH SWT. Untuk lebih jelas dan lebih mendalam mengenai spesfikasinya dari sebuah suluk wragol serta yang dapat kita ambil intisari dari ajaran ajarannya di antaranya adalah sebagai berikut :

Pada ajaran dari beliau sunan bonang terutama mengenai sebuah suluk wragol yaitu :

Mengenai belajar dalam hidup manusia untuk dapat membaca serta berkaca.

pada manusia yang mempunyai kemampuan dalam membaca sekaligus juga berkaca sehingga nantinya manusia tersebut dapay menilisik serta tidak gampang mengeluarkan celaan celaan atau menghina terhadap kekurangan orang lain walaupun yang terlihat buruk, serba kekurangan atau terlihat sengsara sehingga jauh dari meremehkan terhadap hal tersebut. dari adanya ajaran dari suluk wragol mengenai hal ini, sehingga adanya metode serta cara untuk membersihkan jiwa dan untuk menatanya. adanya membersihkan jiwa serta menatanya di lakukan atau sebagai implementasi dari setelah kita bersahadat serta menentukan arah hidup kita hanya kepada ALLAH SWT semata, dan dari ajaran sunan bonang dengan suluk wargolnya kita di suruh untuk lebih peka dan cerdas dalam membaca serta berkaca. dalam membaca dan memahami keadaan atau situasi sekitar kita sedang berkaca yaitu memahami memahami terhadap dari dalam diri kita yang di sebut muhasabbah atau introspeksi diri kita sendiri. sebagai penyebab atau menjadi alasan hidup harus membaca serta berkaca adalah apabila dalam hidup kita selalu membaca atau menilai orang lain dengan keadaan yang di dalamnya, akan menyebabkan kita lupa atau terlena akan kelemahan yang ada pada diri kita seperti halnya atau bahkan lebih buruk dari semua yang kita lihat atau baca di sekeliling kita. maka dari itulah di dalam suluk wargol adanya  berkaca itu memiliki manfaat untuk kita tidak mudah mencela dan menilisik terhadap kekurangan, keburukan dan kejelekan yang terdapat di sekililing kita atau terhadap orang lain. sehingga yang menjadi ciri khusus orang yang memiliki muhasabbah yang dalam atau tinggi, dari orang itu mengetahui atau memahami semua kekurangan dari mulai yang kecil kecil yang tertumpuk atau bersatu menjadikan dia berat untuk menggerakan hatinya, mulutnya, atau tanganya untuk mencela, meremehkan dan segala kekurangan dari yang dia baca di sebabkan dia berkaca pada dirinya bahwa masih memimiliki banyak kekurangan atau kelemahan. 

Padahal pada saat sekarang ini dapat kita lihat bersama banyak orang cerdas dan tepat dalam melihat atau membaca sekelilingnya bahkan dia sangat akurat dan menunjukan kesalahan orang lain atau dia paham terhadap orang yang benar orang salah serta orang ini sesat sehingga begitu mudah dia mencela serta menghina garis besar selalu keluar atau dalam membaca padahal bagi orang orang yang begitu mudahnya membaca keluar tanpa berkaca kedalam itu menandakan atau hal itu menunjukan orang tersebut tidak mengetahui titik titik gelap dalam bathinnya yang tertumpuk menjadi bertumpuk berkumpul menjadi berat dan dia tidak sadari sehingga apabila dia sadari mungkin dia akan merasa berat terhadap bathinya, tanganya pikiranya atau mulutnya untuk mencela, meremehkan dan menganggap burung orang lain. dari itu semua adalah ajaran sufi dari sebuah suluk wargol yang pertama.

Sekian dari kami atas kekurangan kami mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel