Esensiallisme pada manusia dari plato


 ILMU CORO. Sebagaimana kita ketahui bersama terhadap seorang tokoh yang bernama plato memang memiliki karya karya dari hasil berpikir serta dari kepekaanya dalam memahami kehidupan di dunia sehingga mampu menciptakaan sebuah theory atau konsep konsep hidup yang luar biasa hingga di kenang sepanjang masa serta dapat di jadikan panduan hidup bagi kita sebagai manusia. Mengenai theory atau hasil gagasan beliau yang sangat penting dan dapat di jadikan acuan hidup kita adalah yang disebut sebagai puncak tertinggi dalam hidup manusia adalah kebahagian hidup. menurut plato apabila manusia menginginkan puncah kebahagiaan hidupnya harus dapat menaklukan 3 hal yang penting atau pokok di antaranya adalah akal, nafsu dan emosi. Dari 3 hal tersebut oleh plato menyebutnya dengan ide tertinggi yang di miliki manusia. serta menurut plato sebelum manusia mengerti dan memahami yang di maksud kebahagian dalam hidup di dunia, dari adanya hal hal yang oleh plato disebut dan banyak banyak orang menyebutnya mengenai jenis manusia esensiallisme. esensi yang dimiliki manusia adalah menurut plato adalah jiwa dan dari adanya pandangan plato tentang manusia mempunyai esensi nantinya juga terdapat tandingan atau sebagai lawanya yaitu ekstitensi pada manusia. adapun mengenai esensial yang di punyai pada manusia yang pada hakekatnya meliputi jiwa sedang untuk jasadnya hanya merupakan manifestasi dari dalam jiwanya.

Maka dari itulah mengenai badan atau jasad hanya manifestasi dari jiwa, oleh sebab itulah manusia untuk tidak terlalu mengandalkan atau percaya berlebih terhadap badan atau jasad hal ini di sebabkan hakekat manusia sebenarnya terdapat dari jiwanya. sebagai contoh untuk membuktikanya adalah pada saat manusia sedang sakit, sedang sedih biasanya akan menangis, adanya menangis adalah merupakan bentuk manifestasi atau ekspresi dari jiwa yang sedang bersedih, akan keadaan itu tidak selalu begitu sehingga kita sebagai manusia sebaiknya jangan mudah terkecoh atau terpedaya terkadang dari adanya orang menangis atau orang ketawa belum tentu sama dengan keadaan jiwa yang sedang di alami, seperti halnya orang menangis karena terharu karena mengalami atau mendapatkan bahagia atau sebaliknya orang ketawa karena mengalami melihat sesuatu yang menyedihkan. sehingga dari adanya itu adanya badan atau jasad tidak bisa di jadikan pedoman atau patokan, karena jasad itu merupakan tanda dari sebuah jiwa. sedangkan untuk mengenai jiwa pada manusia menurut plato tidak bisa di pegang, dilihat dan bukan sesuatu melainkan adanya jiwa yaitu pergerakan, gerakan dirinya sendiri atau suatu aktivitas yang ada namun sesuatunya tidak ada sehingga jiwa adalah sesuatu yang bergerak, menggerakan dirinya sendiri dan termanifestasikan dengan badan atau disebut autokineton contohnya sopir atau pilot yang mengemudikan dirinya sendiri.

Dengan demikian dalangnya atau sopir dan pengemudinya hidup manusia adalah merupakan jiwanya sendiri. Dari adanya keadaan kita sebagai manusia antara senang, bahagia, susah, sedih dan resah atau lainya mengenai itu adalah merupakan ekspresi atau manifesatasi dari jiwa kita atau merupakan kompleksitas dari semua gerakan internal yang di tandakan atau di manifestasikan dengan jasad atau badan kita. namun tidak selalu seperti sehingga tidak bisa di jadikan pedoman sepenuhnya. kemudian menurut plato di dalam jiwa manusia terdapat beberapa unsur unsur yaitu :

Dalam pandangan plato di dalam jiwa manusia memiliki beberapa unsur :

A. Ephitumia.

B. Thumos.

C. Logostikon.

D. Eros. untuk eros merupakan unsur yang dimiliki dari ke tiga unsur unsur jiwa.

Menurut plato dalam menggambarkan jiwa manusia seperti hanya kereta kuda yang tetdapat dua kuda berwarna putih serta hitam dan memiliki sayap dan di komandoi seorang sais atau kusir. dari adanya penggambaran jiwa manusia yang oleh plato di simbolkan memakai 2 kuda hitam dengan putih yang memiliki sayap terdapat kusirnya. adapaun menurut untuk kuda hitam adalah penyimbolan untuk ephitumia tanda tanda dari adanya nafsu nafsu manusia yang rendah, sedang untuk kuda putih adalah lambang hasrat atau ambisi serta harga diri disebut thumos, lalu dari seorang kusir atau sais adalah merupakan akal, rasio atau disebut logostikon, serta adanya sayap pada kuda tersebut adalah simbol cinta atau dinamkan Eros. selain itu dari sebuah kereta penyimbolan jiwa manusia juga nantinya memiliki arah harus keatas dengan sebuah sayap yang dimiliki yaitu terhadap illah atau lilahi atau terhadap tuhan atau ALLAH SWT bukan mengacu terhadap materi dengan adanya jiwa yang lebih menekankan atau terjebak pada materi, maka jiwa itu tidak dapat menemukan kesejatian jiwa yang bahagia oleh sebab itulah harus naik keatas dan apabila yang terjadi kereta tidak bisa naik keatas hal itu di sebabkan oleh koordinasi tidak kompak atau kurang sinkron antara bagian bagian yang dimiliki jiwa menjadikan sayapnya tidak berfungsi tidak berguna di sebabkan beban beban yang terlalu berat akibat materi tersebut, maka untuk dapat kereta mudah naik keatas harus ada kekompakan atau koordinasi yang maksimal serta baik dari bagian bagian yang terdapat pada jiwa manusia dengan begitu impian jiwa manusia yang mencapai kebahagian hidup yang sejati akan tercapai.

Sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel