Mitology gowa dari plato adalah hidup manusia seperti di dalam goa
ILMU CORO. Dari beliau plato memang tokoh yang tidak di ragukan lagi kecerdasan serta keluar biasanya dalam menciptakan sebuah konsep konsep teory tentang kehidupan manusia. Dari berbagai macam hasil karyanya atau hasil berpikirnya banyak di jadikan rujukan serta sumber referensi dalam menghasilkan konsep berpikir atau menjadi sebuah teory oleh para tokoh filosof setelahnya dan juga di jadikan menu wajib yang harus di pahami bagi mereka orang orang yang sedang belajar ilmu filsafat. Untuk beliau plato memiliki memiliki berbagai macam teory atau konsep berpikir yang terkenal dan salah satunya sebuah mitology yang tersohor yang bernama mitology gowa. Mengenai mitology gowa adalah cara pandang beliau sebagai kelanjutan dari sebuah teory beliau yang juga tidak kalah terkenal yaitu teory idea atau dunia ide. adapun untuk teory idea atau idea adalah beliau plato berpendapat bahwa dari semua yang terdapat, dimiliki dan ada di dalam alam semesta ini baik yang berubah rubah maupun yang bersifat mengalir, menyesuaikan atau tergantung di balik itu pasti ada variable variable yang mutlak yang tidak bisa berubah ubah atau tidang mungkin sama. sebagai contoh adalah tentang manusia mungkin gambaran di ide manusia yang ada di otak kita sebagai manusia jenisnya hanya A, B, C, saja namun setelah di realitas dunia nyata variable banyak sekali, ada yang rambut kriting, ada yang kulitnya hitam, ada yang hidung pesek, dan ada yang tidak punya rambut dan meskipun variablenya banyak pada manusia tetap saja itu di anggap manusia sehingga yang dimaksud variable mutlak, tidak bisa berubah adalah mengenai manusia. dan itu masih banyak lagi contoh lainya. yang disebut teory dunia ide dari plato.
Oleh sebab itulah dari teory dunia ide tersebut yang kemudian di kembang dengan yang disebut mitologi goa. Bagi pandangan plato mengenai sebuah mitologi goa adalah adanya kebenaran yang sejati itu terletak di dunia ide atau dunia yang sebelum manusia lahir di dunia lalu realitas nyata itu palsu serta aktifitas berpikir adalah rekoleksi atau merupakan gambaran kehidupan yang nyata yang sejati yang sifatnya ideal dengan kehidupan di dunia yang sifatnya menipu dan palsu seperti halnya orang yang duduk menghadap ketembok gigi di dalam goa adapun tembok yang disana berada di hadapan kita lalu ada cahaya yang masuk melalaui mulut dan memancar kedalam tembok sedang kita yang berada di dalam goa hanya dapat melihat sebuah bayangan bayangan yang melintasi didepan gowa, sehingga menurut plato adanya dunia yang nyata kita alami sebenarnya seperti gambar atau bayangan bayang yang kita lihat dari dinding tembok gowa tersebut, dunia nyata adalah hanya manifestasi dari gambar atau bayangan yang sedang lewat di depan mulut gowa tersebut dengan demikian untuk dunia sejatinya adalah yang kita alami di dalam gowa atau yang berada di belakang kita. maka disebutlah mitologi gowa atau dunia ide dari plato.
Sebenarnya adanya mitologi gowa atau dunia plato adalah merupakan bentuk insipirasi yang telah di alami oleh gurunya plato yaitu socrates yang dihukum dieksekusi mati oleh pemimpin pemerintahan di masanya. adapun yang menjadi penyebab atau sebabnya socrates di jatuhi hukuman mati karena di anggap menyebarkan konsep berpikir yang menyesatkan orang banyak, padahal menurut plato dari beliau socrates tidak seperti yang di sangkakan atau di tuduhkan yang socrates sebarkan pemahaman atau cara yang benar dan sejati seperti yang plato teorykan atau menjadi konsep gagasan mengenai dunia ide atau mitologi gowa, hidup di dunia ini atau alam semesta ini yang nyata adalah sebenarnya hidup yang palsu adapun untuk gambar atau bentuk di dalamnya hanyalah merupakan manifestasi atau bayangan semu, sedang yang di sebut kehidupan yang benar, sejati dan kekal adalah terletak di dunia ide yang telah ada sejak dulu sebelum kita ada di dunia ini. akan banyak orang yang tidak tahu kebenaran hidup yang sejati atau sebenarnya dan banyak yang tertipu dari realitas hidup yang nyata yang ada di dunia ini sehingga tidak percaya dengan teory atau konsep berpikir yang di berikan plato dan socrates.
Demikian dari atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.