Majunya tekhnologi maju mundurnya manusia
Dari adanya majunya tekhnologi yang dulunya seperti itu akan tetapi sekarang menjadi seperti ini, sebagaimana perkembangan tekhnologi yang dulu sangat lambat, proses berskala ada rentan waktu, sehingga menjadikan masyarakat memiliki waktu untuk beradaptasi dari segi mental dalam hal emosionalnya untuk mencerna dan mengambil langkahnya, kalau ada kebudayaan yang baru pada masyarakat pra industri biasanya di dapat dari ruang yang berbeda seperti contoh orang jawa, ketemu dengan orang sunda dan lainya. Akan tetapi sekarang setelah terjadi revolusi industri perubahan sangat signifikan drastis pada masyarakat dari yang dulu perubahanya ganya membutuhkan variable ruang namun masyarakat sekarang perubahanya tidak hanya ruang akan tetapi di tambah variable waktu akibatnya apabila ada masyarakat yang tidak mampu beradaptasi akan kewalahan atau kepuntal puntal. Hal ini di sebabkan saat ini manusia dalam semur hidup di dorong untuk mengalami struktur sosial atau budaya yang di dorong atau di ciptakanya oleh sebuah tekhnologi sedang masyarakat dulu dalam seumur untuk mengalami adaptasi kebudayaan berbeda terjadi apabila bertemu dengan orang luar suku yang terpisahkan tempat atau ruang. misal untuk komunikasi yang dulu dengan surat beralih ke sms oleh sebab itu orang yang lahir di jaman sms tidak bisa membayangkan, atau tidak sabar apabila memakai surat terkendala waktu, dari itu orang sekarang mendapat atau memperoleh kecepatan akan tetapi hilang keromantisan berarti nilai budaya bergeser menulis atau tulisan bukan lagi ungkapan ekspresi rasa akan tetapi berubah menjadi informasi proses perubahanya lambat, namun sekarang ini perubahan sangat cepat dari sms, hp, dan internet ini berefek bagi yang tidak mampu ya ngingukitinya setengah mati, contoh seorang guru usia kisaran 50 dalam belajar online banyak kebingungan itu salah satu tanda tidak mampu seseorang terhadap kemajuan tekhnoligi sangat rentan membuat kles sikologi seseorang. padahal biasanya pada seseorang sikiologi yang menjadi pondasi budaya dalam menentukan kedepan adalah sekitar umur 25 tahuan. oleh sebab itu seseorang yang teknologi A trus setelah umur 40 memakai tekhnologi B tidak mampu dan bingung disebabkan oleh etiknya berubah, speednya berubah penulisan berubah pokoknya realisitas serta probalisitas merelabar nyata dan luar biasa.
Dan yang di tuntut oleh masyarakat manusia sekarang ialah kemampuan beradaptasi tapi tidak harus melupakan dirinya sebelumnya untuk mengevolusi pehaman yang berubah cepat bersifat memaksa harus mengikuti atau berinovasi untuk kedepanya dalam sekali seumur hidup, tidak seperti masyarakat dulu yang cenderung lambat relatif stabil sekali seumur hidup mereka. sekarang ini memang keadaan yang tidak mudah dan berat karena keadaan yang tidak dapat mencari contoh untuk kaca benggala karena orang dulu tidak seperti ini keadaan sekarang oleh seba itulah sekarang ini dengan berbagai keadaan yang terjadi membuat situasi baik masyarakat, berbangsa bahkan dunia memiliki segi negatif dan positif proses adaptasi manusia terhadap canggihnya tekhnologi yaitu
Dengan adanya kemajuan tekhnologi yang maju serta canggih baik hal informatif, ilmu pengetahuan, dan juga komunikasi, karo di lihat dari segi spekulatif dan sedikit global seharusnya dengan adanya itu semua bagi masyarkat harusnya akan menjadikan meningkatnya kematangan manusia, bertambahnya pengetahuan, mampu membuat pagar atau tembok etika moral dan mental sehingga dalam ending, di dalam bayangan pemikiran masyarakat awam dengan adanya kemajuan tekhnologi ini memiliki manfaat bagi manusia dalam menambah luas secara ilmu dan luas pengetahuan, mematangkan mental serta moral dan lebih sublematif dari segi spiritual akan tetapi yang terjadi faktanya sebaliknya malah membuat orang menjadi cenderung egois tidak dewasa, orang lebih mengaku kebenaranya sendiri, manusia tidak bermoral yang dulu punya malu sekarang tidak punya malu serta berbagai macam perubahan perubahan lainya. dari berbagai macam keadaan sekarang ini sebenarnya kesalahanadanya kesombongan manusia seolah seolah dia tahu faktor faktor yang dapat menumbuhkan manusia, padahal ada faktor faktor yang dulu tidak fundamental akan tetapi untuk sekarang menjadi fundamental yang dulu penting namun sekarang tidak penting, misalnya mengenai konsep kurasi yaitu karena dulu informasi masih langka menjadikan guru mengkurasi informasi yang jelas, benar dan meniliti kepada muridnya, akan tetapi sekarang manusia sudah kebanjiran informasi membuat manusia harus menjadi kurator kurator informasi masing masing dan dari situ ternyata setelah banjir informasi ternyata ada masalah masalah membuat konsep kurasi di butuhkan dan juga ketidak siapkan mesin sikologis manusia akan kecepatan informasi yang sangat tinggi.
oleh sebab itulah akibat dari ketidaksiapan manusia untuk menjadi kurator informasi mengakibatkan jebolnya tembok mental serta wadah moral sehingga membuat manusia sekarang ini bangga apabila berbuat salah, merasa benar memaki orang, ngomong tidak malu dan lainya. Adapun untuk mengantisipasi atau memagari menjadi solusi manusia agar dapat menyeimbangkan segi mental dan moral dari adanya era banjir informasi ini, dengan adanya ketidak mampuan manusia untuk beradaptasi bukan karena murni ketidakmauan manusia tetapi tidak juga karena kemauan pasti mampu namun manusia sebagian besar banyak yang masih menggunakan pemikiran atau hidupnya naluriah tidak menghidupkan metakofikik sehingga tidak menyadari dirinya sendiri sehingga masuk ke sosial media mengalir mengikuti arus atau rooll of game dan yang sulit adalah membuat mengajak orang yang memang tidak berpikir disitu sehingga sebaiknya menciptakan satu lip untuk melangkah kedepan lagi, setelah mengerti mengetahui satu masalah atau membuat lapangan palagan tapi lapangan ini mampu membuat lapangan berinteraksi gradiatif terjadi akan tetapi yang menjadi masalah sekarang ini dari lapangan palagan atau medan perang informasi yang sudah ada interaksi interaksi manusia sudah terlanjur ada satu satuan yang kuat seperti para baik kerajaan maupun negara bentuk baku yang menjadi wadah tempat berinteraksi oleh sebab itu harus terpaksa di serahkan kepada yang menjadi satuan satuan sudah ada terlanjur ada jika itu solusinya seperti pada raja atau presiden harus punya pemikiran x q z. akan tatapi juga proses tidak gampang butuh waktu lama, atau tidak manusia harus memanfaatkan lahan lain yang masih kosong yaitu tekhnologi untuk menjadi wadah palagan dan untuk tekhnologi karena tekhnologinya baru tempat masih cair seperti tweeter, facebook, wikiepedia didalam banyak sekali inisiatif positif maupun negatif masih banyak di situ dan ini merupakan dunia baru yang belum ada hegemoninya atau satuan satuan yang kuat seperti negara yang terbentuk sudah beratus ratus tahun. dan dari palagan baru seperti tekhnologi faceebook kemungkinan untuk berbenturan dengan sebuah negara sangat sedikit akan tetapi dari pengaruh sangat besar pada sebuah negara bahkan dapat berpengaruh merubah terhadap tulang komunikasi negara sangat dasyat seperti di myanmar hal itu desebabkan mekanisme komunikasi itu lebih mendasar dari pada organisasi dengan demikian lebih efektiv atau akurat lagi kalau semua yang mengurusi sebuah negara lebih memenuhi sarat untuk perubahan yang seperti itu yaitu kita memiliki orang orang yang punya kualitas terbaik dalam memimpin indonesia dan kalau kita kembalikan keteori universal adalah kepala negara itu tidak hanya pintar tapi harus pinter dan mencapai kebijaksanaan yang dapat memahami terhadap yang kami sebutkan di atas. dengan kata lain marilah kita bersama melihat kembali dan berpikir ulang dengan adanya percepatan perkembangan tehknologi luar biasa yang membuat interaksi sosial mengalami transformasi keruwetan juga luar biasa sehingga marilah kita harus selalu terus beristijad dengan cara terus menerus musyarah serta terus merenung memohon kepada ALLAH SWT supaya bilhikmah dapat kita terjemahkan atau transformasikan secara sosial, politik dan budaya dan seterusnya.
Demikian dari kami segala kesalahan mohon maaf dan anggap angin lalu.