menata niti laku hidup sejati


 ILMU CORO. Hidup damai, tenteram, ayem dan sejahtera adalah impian manusia hidup di dunia dan akhirat dari kebanyakan orang atau manusia, oleh sebab itulah tak sedikit dari manusia berusaha, belajar dan berupaya dengan berbagai macam metode cara untuk mendapatkan itu semua pastinya berbeda pemahaman antara manusia satu dengan manusia lainya. Dari bermacam macam aplikasi dalam rangka mencapai tujuan hidup itu, manusia harus atau di tuntut untuk memaksimalkan semua potensi yang ada pada dirinya dan merupakan anugerah dari ALLAH SWT yang memang hanya di berikan kepada manusia tidak terhadap makhluk ciptaanya yang lain. Dan sebenarnya kalau manusia benar benar memiliki keinginan yang kuat, teguh dan kokoh juga mempunyai potensi untuk mendapatkan atau menggapainya dengan mengembalikan atau menitik beratkan kepada yang memiliki, yang memberi dan yang membuat keadaan itu semua yaitu ALLAH SWT, hal itu di sebabkan oleh ALLAH SWT sendiri juga terdapat pedoman, metode metode dan cara cara yang sengaja atau di persilahkan terhadap manusia untuk di buka dengan jelas, padat, berbobot untuk di jadikan rujukan sehingga mempermudah jalan manusia yang ingin mendapatkanya. Adapun untuk jalan tersebut yaitu dengan menata niti laku hidup terlebih dahulu, apabila hal tersebut manusia sudah memahami, mengerti setelah itu baru lah semua jalan yang menuju tujuan hidup damai, ayem, sejahtera akan di dapatkan tidak hanya di dunia bahkan di akherat kelak. Dengan demikian atau kata lain manusia harus dapat mengetahui menguasai bagaimana cara cara menata niti laku hidup. berikut cara cara yang memang di sarankan ALLAH SWT untuk dapat menata niti laku hidup antaranya : 

Dalam mengawali atau menata niti laku hidup manusia sebaiknya memiliki acuan atau therminologi pada sebuah sesuatu barang atau benda untuk di jadikan inspirasi sebagai contoh

A. Air, air kopi , air teh, makanan, bangunan dan sebagainya. berarti manusia belajar menata noto laku hidup dari inspirasi pada air

Artinya apabila manusia masih air kan penggunaanya hanya untuk di minum berasa tawar belum ada bervariasi akan tetapi  dengan manusia memiliki akal pikiranya maka air tersebut dapat di beri gula dan kopi atau teh akan berubah rasanya menjadi lebih enak menikmatinya apabila manusia masih di berada di bagian kopi atau teh berarti belum maksimal dalam hidupnya belum maksimal ilmu pengetahuanya maka meningkat lagi air dengan memakai teknologi maka air tersebut dapat di olah, di manfaatkan untuk memasak makanan juga dapat di campur dengan semen untuk bangunan rumah. Dengan sudah sampai tahap ini air sudah maksimal pemanfaatanya, sudah terdapat tasrih, sudah ada anatomi dan konstruksi dari air tersebut juga sudah terlihat memiliki tatanan atau toto laku hidup air. Seperti juga manusia harus memanfaatkan potensi dirinya dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi agar lebih maksimal memiliki tatanan atau toto laku hidup manusia.

B. Manusia mengacu pada kelapa dalam menata noto laku hidup.

Pada sebuah kelapa kalau di telaah atau di telusuri juga sudah memiliki struktur tatanan atau toto laku di dalamnya, sebagai mana kita ketahui untuk kelapa dari bagian luar kulitnya alus, kedalam lagi tepes atau serabut, lalu batok cangkang yang keras itu, kemudian dagingnya yang dapat di parud di manfaatkan yang banyak lalu didalam daging ada airnya juga dapat diminum di jadikan obat serta lainya, kemudian kalau diperlebar lagi ada manggar, lalu lidinya masih banyak lagi disitu sudah anatomi pembagian yang jelas dan ilmiah, sama halnya dengan islam sebenarnya hampir sama dengan kelapa di dalam islam juga sudah mengandung tatanan toto laku hidup yang jelas dan struktur bahkan sistematis terdapat ilmunya. Ketika zaman nabi musa, islam baru beluluk atau awal mula kelapa selanjutnya nabi daud islam masuk mulai cengkir atau kelapa sebelum muda degan, setelah itu zaman nabi isa islam seperti degan atau kelapa muda akan tetapi orang islam sekarang berhenti di degan tidak mau menjadi kelapa padahal oleh nabi muhamad saw islam sudah menjadi kelapa yang sudah mengetahui fungsinya masing masing, akan kenapa sikapnya masih beluluk pada orang islam saat ini dan itu menjadi kelemahan orang islam saat ini, seharusnya kan sudah kelapa, ga boleh tepes jelekin batok, terus daging ngaku bagus terhadap air kelapa atau sebaliknya ga boleh kaya gitu semua sudah memiliki fungsi dan manfaat masing masing. karena islam sudah sempurna tidak boleh punya pemikiran kaya gitu. Dan apabila orang islam punya pemikiran seperti itu maka akan tercapailah hidup damai, tenteram, ayem dan sejahtera dunia akhirat. di dunia umat islam mampu menjadi pemimpin apabila berpikir mengambil acuan inspirasi dari kelapa, akan tetapi orang islam sekarang kebanyakan berpikir degan, seperti cengkir bahkan parah lagi seperti beluluk.

kalau umat islam berpikiran seperti itu ya tidak memiliki kekuatan gimana mau kuat dan memimpin dunia sesama saudara umat islam tidak guyub rukun, ketika ALLAHU AKBAR dan ALLAHUAKBAR nya beluluk ya tidak dasyat atau tidak ampuh sangat berbeda apabila ALLAHUAKBAR nya kelapa sangat dasyat dan ampuh. 

itulah tadi cara untuk menata noto laku hidup yaitu dengan mencari simbol dari sesuatu benda atau lainya untuk di jadikan inspirasi atau acuan hidup. Adapun untuk acuanya bisa berupa apa saja, akan tetapi kalau menurut al qur'an ALLAH SWT lebih menyukai simbol simbol dari pohon pohonan sebagaimana dalam penyimbolan surga dalam bahasa arab janah atinya kebun dan taman kalau orang jawa suka penyimbolan surga dengan kebun atau pepohonan yang lebih produktif karena menghasilkan akan tetapi kalau masyarakat barat lebih suka menyimbolkan surga dengan taman padahal terkesan konsumerisme karena terkesan mewah dan menyenangkan.

Demikian ada kekurangan mohon maaf anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel