Motivasi untuk hidup berprestasi


 ILMU CORO  Sebelum kita masuk lebih dalam lebih terperinci mengenai manusia berprestasi seperti apa atau yang kaya gimana, oleh sebab itu mari kita bahas tentang berprestasi makna pemahaman adalah pada masyarakat selama ini banyak beranggapan atau memiliki pemahaman kalau berprestasi harus melebihi, lebih baik segala sesuatu dari pada orang lain, sehingga dengan adanya pemahaman tersebut sehingga membuat serta mengakibatkan masyarakat sekarang ini cenderung bepikiran sempit dan dangkal. sempit pandangan disini yaitu akan membuat terjadinya persaingan untuk menjadi berprestasi yang di dalamnya ada yang kalah dan ada yang menang, kalau yang menang di sebut berprestasi sedang yang kalah tidak berprestasi. Padahal menurut kami yang di namakan berprestasi adalah sangatlah mudah serta sederhana, tidak menimbulkan persaingan, tidak ada yang menang atau kalah padahal semua orang mempunyai kesempatan untuk dapat berprestasi. yang intinya kebalikan dari pehaman masyarakat pada umnya sekarang ini. adapun untuk lebih jelasnya mengenai berprestasi atau sukses di antaranya yaitu :

mengembangkan memanfaatkan potensi diri dengan maksimal.

memanfaat atau mengembangkan dengan maksimal semua potensi yang terdapat pada diri kita, dengan mengetahui cara cara, kunci kunci serta metode sehingga mampu membedakan dengan mekanisme. kalau yang di namakan berprestasi yang berhubungan mekanisme seperti adanya anggapan kalau berptestasi harus kaya, harus masuk tv, banyak penggemarnya dan lainya dan itu sebenarnya bukan ciri dari berprestasi bukan lebih baik, sebagai contoh apakah orang yang masuk tv selalu lebih baik, lebih bagus atau lebih pinter dari lainya kan, tidak malah sebaliknya orang jelek masuk tv atau orang orang yang seperti itulah yang terkenal banyak penggemarnya.

mengenai metode metode atau kunci kunci berprestasi yang kami maksud yaitu :

A. kunci berprestasi adalah berasal yang menjadi pokok dasar di tentukan oleh karakter.

Dan untuk karakter sendiri tidak dapat di didik tidak ada pendidikan karakter, akan tetapi karakter sendiri berawal di tentukan dari cara berpikir, karena dari berpikir akan keluar dari kata kata, dari kata kata yang keluar akan menjadi perilaku dan dari perilaku itu sendiri nantinya menjadi seuatu kebiasaan untuk suatu kebiasaan itu juga menjadi karakter yang melekat pada diri. oleh sebab itulah mari kita mulai berpikiran yang baik serta pikiran benar, jauhkan pikiran persaingan juga mengalahkan. karena sebenarnya urusanya bukan mengalahkan melainkan gimana kita dapat menemukan menggali potensi terbaik pada diri kita, dengan begitu kita setiap manusia memiliki bakat atau cara masing masing yang berbeda beda, dan potensi terbaik yang berbeda membuat kita dapat menciptakan karya karya yang berbeda pula sehingga akan tercipta saling melengkapi dengan perbedaan karya tersebut. malah terlihat ciri khas keunikan yang kita temukan pada diri kita dan tidak ada fotocopy atau penjiplakan karya orang lain.

B. Berprestasi atau kesuksesan dari bekerja keras.

Adanya anggapan sukses harus bekerja keras menurut kami tidak tepat, hal itu dapat kita lihat bersama banyak orang bekerja keras akan tetapi tidak berprestasi atau tidak sukses. Dan yang tepat menurut kami orang sukses adalah dengan bekerja tepat, adapun untuk bekerja keras kadang kadang perlu di lakukan melainkan tidak harus atau tidak wajib, dan untuk bekerja tepat dimana kita bekerja menemukan momentum yang tepat, untuk momentum yang tepat kita sendiri tidak tahu kapan saatnya, dengan demikian untuk menemukan momentum yang tepat di perlukan keuletan, rajin dan istiwomah. oleh sebab itulah dalam bekerja yang tepat sebaiknya konsentrasikan energi serta waktu kepada sesuatu yang tepat agar dapat menemukan dirimu sendiri.

C. Tidak menjadi jiwa yang pengecut.

Dalam aplikasi jadilah orang jentel jangan jadi pengecut adalah akui dengan jantan keadaan kita walaupun sedang gagal akui kita gagal tidak masalah kita biasa gagal, kegagalan bukan keberhasilan yang tertunda melainkan kegagalan merupakan sesuatu yang tidak terjadi. Dan apabila kita gagal akui bahwa kita gagal selanjutnya cari tahu letak kegagalan kita dari kegagalan itu kita jadi mempunyai pengalaman dan dari pengalaman itu kita memiliki kesempatan untuk berhasil dan sukses. tenang saja jangan takut gagal anggap saja biasa terus gagal juga tidak dosa di tambah lagi tidak ada orang sukses akan mencari hikmahnya yang ada adalah orang gagal, orang kena musibah baru di cari hikmahnya. perlu kita ketahui bahwa pengetahuan kita akan terbuka begitu lebar begitu luas kalau kita mengalami pengalaman buruk dan sebalinya kita akan lupa mencari ilmu kalau mengalami pengalaman baik menyenangkan, dengan demikian kegagalan yang kita alami akan membuka pintu ilmu yang luar biasa dan keberhasilan akan membuat kita berisiko untuk jadi pintar atau waspada dengan kata lain kegagalan akan membuat kita pintar dan keberhasilan menjadikan kita harus waspada.

C. Manusia wajib istiqomah.

dengan keistiqomahan itu kita akan mantap berjalan karena yang sering terjadi ketika kita sedang berjalan tiba tiba di tengah tengah berbagai macam godaan, rintangan sering kali menguji kemantapan atau keseriusan perjalanan kita oleh sebab itulah di perlukan keistiqomahan, kejantanan, tekun belajar dan berpikiran baik setiap waktu dan saat.

D. Menemukan bakat dengan kita meneliti dan observasi.

Fahami serta amati untuk mengambil waktu pada saat kita diam mengalami hidup yang benar benar terhadap hobi yang kita sukai dan itu termasuk bakat kita yang merupakan tarikan alami dari dalam diri kita dan itu termasuk yang di namakan menemukan bakat, terlepas apakah yang itu dari bakat kita mengandung nilai ekonomi atau tidak itu nanti, adanya tarikan dari diri kita apakah itu kesana, kemana itu potensi bakat kita. adapun untuk mengasah serta untuk mengobservasi tergantung diru kita sendiri dalam menggalinya. dan yang salah satu menjadi cara untuk melakukan observasi adalah dengan di mulai hal hal yang kecil dan bahkan yang di anggap sepele atau tidak terlalu penting dari kecil kecil dan oleh kita terlintas di benak kita sebagai contoh observasi hal hal kecil kecil mengenai siapa yang tidak tahu, tidak hafal tentang menghitung 0 sampai 100 akan tetapi untuk menjumlahkan angka 9 di dalamnya ada berapa, ada berapa, apakah ada, 10, ada 11 dan apakah 12. dan untuk menurut kami jumlah angka 9 dari angka 0 sampai 100 adalah 20 antaranya yaitu 9, 19, 29, 39, 49, 59, 69, 79, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99 oleh sebab itulah jangan kita terlalu percaya diri sehingga menyepelekan hal hal sederhana atau kecil yang kamu anggap paham dan mengerti, dengan begitu lakukanlah observasi yang kecil kecil, yang sederhana serta observasi yang menjadi kesukaan kita, yang unik yang dimiliki pada diri kita,sebab dengan keunikan tersebut yang membuat kita berbeda yang original dari kita dan selanjutnya tidak kalah penting selain observasi adalah hati hati, selektif terhadap informasi yang masuk serta jangan mudah percaya kita harus lakukanlah kita dengerin, kita tampung, kamu olah baru kita percaya atau kita aplikasi dengan versi sendiri dengan kata lain hindari percaya pada anggapan bukan percaya pada informasi.

 Sekian dari kami mohon maaf atas segala kekurangan dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel