Petuah rahasia orang jawa kuno terbukti saat ini


 ILMU CORO.  Masyarakat yang hidup di era modern sekarang ini sering sekali mendengar atau mengetahui petuah petuah dari orang orang jawa kuno yang terbukti kenyataan atau sesuai dengan keadaan pada saat sekarang ini, tidak sedikit dari masyarakat sekarang yang kemudian menggali, mencari tahu tentang kebiasan kebiasan atau budaya orang orang jawa kuno dengan harapan serta tujuan untuk melestarikan melindungi dari kepunahan dari pesatnya budaya asing yang masuk, bahkan dengan dapat menggali menemukan kebudayaan kebiasaan orang jawa kuno yang kemudian mengaplikasikan ke dalam kehidupanya. Terlepas dari tujuan mereka dalam menggali dan menelusuri kebudayaan orang orang jawa kuno tersebut pada dasarnya mereka semua merasa kagum atau terkesima terhadap orang orang jawa kuno yang nota bene hidup dengan kesederhanaan, keterbelakangan dan minim pengetahuan bahkan minim tekhnologi akan tetapi mampu atau dapat menemukan inspirasi dan pengetahuan yang sesuai atau pas dengan keadaan jaman sekarang padahal kalau di lihat dari kurun waktu jaraknya cukup jauh dari pada di zamannya yaitu zaman kehidupan orang orang jawa kuno. Hal ini menunjukan bahwa orang orang jawa kuno dengan semua keadaan dan kondisi padanya akan tetapi orang orang jawa kuno memiliki kemampuan lebih bila di bandingkan masyarakat di zaman sekarang yang unggul di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi belum tentu dengan kelebihan itu semua orang orang zaman dapat seperti orang orang jawa kuno, dalam hal ilmu hidup. Akan tetapi dengan keterbatasan ilmu pengetahuan, kemampuan serta jarak waktu yang terbilang lama, menjadikan tidak semua kebudayaan orang orang jawa dapat di temukan semua dengan sedikit waktu semua perlu proses secara berskala ibaratnya dalam bahasa ketemu karo mlaku dan salah satu petuah orang jawa kuno yang terbilang rahasia atau masih sedikit yang mengetahuinya adalah petuah Milik, ngendong, lali dan untuk petuah ini juga saat ini banyak kita junpai di masyarakat sekarang. Adapun untuk maksud dan pengertian serta artinya yaitu :

Untuk petuah milik, ngendong, lali mempunyai arti adalah apabila kamu telah memperoleh mendapatkan sesuatu, kemudian kamu akan merasa memilikinya dan setelah merasakan memilikinya lalu kamu akan lupa terhadap hakekatnya. Pemikiran atau anggapan seperti ini banyak sekali di jumpai pada masyarakat modern, Pada masyarakat modern hampir semua, sebagian besar berpola pikir dengan lebih cenderung condong pada materiil yaitu uang, harta, benda dan kemewahan sehingga banyak menghabiskan waktunya untuk mengejar materi dengan segala upaya untuk mendapatkanya tanpa kenal waktu, kenal usia, kenal profesi bahkan dapat menhalalkan segala cara yang terpenting mendapatkan materi sebanyaknya, setelah itu semua terwujud selanjutnya munculah perasaan bangga, sombong dan memamerkan agar mendapatkan sanjungan atau pujian dari orang orang sekelilingnya dengan lupa diri bahwa itu hasil jerih payahnya sendiri. Padahal pada hakekatnya semua itu milik ALLAH SWT baik itu hartanya, uangnya, segala kemewahanya bahkan dirinya sendiri, sebagai mana firman ALLAH SWT yang artinya kamu manusia bahwa kamu, ra bisa apa apa, kamu ra nduwe apa apa dan kamu itu ra ono dalam bahasa indonesia bahwa manusia itu tidak bisa apa apa, manusia itu tidak punya apa apa dan kamu manausia tidak ada, dari itu penjelasanya sebenarnya manusia tidak bisa apa apa tanpa kehendak ALLAH SWT, kemudian manusia juga tidak punya apa apa itu semua itu hanya titipan ALLAH SWT, termasuk yang ada pada dirinya baik itu tangan, kaki, mata, mulut serta sebagainya dan sebenarnya kamu manusia itu akan kembali kepada ALLAH SWT, 

Dengan manusia mengerti semua dalam hidupnya karena kehendak ALLAH SWT banyak sekali keuntungan atau manfaatnya. 

1. Lebih ikhlas dan pasrah kepada ALLAH SWT.

2. Tidak sobong dan takabur.

3. Jauh dari riya atau pamer.

4. Takut berbuat yang di larang oleh ALLAH SWT.

5. Lebih amanah karena semua itu titipan ALAH SWT.

6. Lebih tenang dan tenteram.

7. Suka bersedekah apabila berkelebihan harta.

8. Menghargai atau menghormati orang lain.

Demikian dari kami atas salah kata kami mohon maaf dan anggap angin lalu.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel