Karateristik manusia yang dunia ini seperti neraka


 ILMU CORO. Di dalam hidup di dunia ini kita sebagai manusia dalam penciptaanya oleh ALLAH SWT adalah untuk dapat menjadi khalifah atau untuk mengayomi terhadap semua yang ada di dunia ini tidak hanya terhadap sesama manusia akan tetapi mencakup seluruhnya seperti pada binatang, tumbuhan, air, gunung bahkan sampai terhadap di ruang angkasa yang memang sesuatu yang kita sebagai manusia biasa tidak cukup keilmuanya dalam menjangkau kearah itu dan walaupun secara keilmuan kita tidak dapat menjangkaunya kita sebagai manusia juga harus dapat mengkhalifaihnya atau mengayominya hanya saja untuk hal atau sesuatu yang sifat sulit di jangkau dengan keilmuan kapasitas manusia yaitu dengan iman kepada ALLAH SWT. Dengan adanya tugas yang di bebankan atau di amanatkan terhadap manusia agar menjadi khalifah pengayom di dunia ini yang tujuan akhirnya untuk hidup langgeng kembali kepada ALLAH SWT, dan di akhirat nantinya kita sebagai manusia akan di pertanggung jawabkan atas perilakunya untuk hisab di timbang dari perilaku tersebut untuk menentukan di masukan surga atau neraka. Mengenai adanya surga maupun neraka memang sangat identik keberadaanya hanya terdapat di alam akhirat saja padahal adanya surga dan neraka kita juga sudah jumpai di kehidupan di dunia hanya saja takaran atau kapasitasnya sangat dengan surga dan neraka yang di alam akhirat.

Untuk memaknai atau mengetahui adanya  Sebuah surga ataupun neraka kita sebagai manusia dapat merasakan, mengalami dan menjumpai di didalam kehidupan manusia walaupun masih hidup di dunia namun untuk takaran atau kapasitasnya sangatlah berbeda dengan sebuah surga dan neraka yang hakiki atau sesungguhnya yaitu di alam akhirat kelak. meskipun adanya perbedaan nilai atau kapasitas antara surga neraka didunia dengan surga neraka nanti di akhirat, namun secara garis besar untuk yang disebut dengan surga adalah suatu keadaan dimana kita merasakan atau menjalani sesuatu yang bersifat bahagia atau senang sedangkan adanya neraka adalah suatu keadaan dimana kita mengalami, menjalani dan merasakan hal hal yang sifatnya susah, ketidak enakan atau bersifat tidak bahagia. Dari adanya keadaan yang seperti itu kita sebagai manusia sudah dapat merasakan, mengalami atau menjalani pada saat kita hidup di dunia ini, dan itu hampir semua manusia, tidak untuk kalangan menengah sampai kelas elit saja akan tetapi apalagi untuk masyarakat kelas menengah kebawah yang nota bene hidup dengan apa adanya, serba keterbatasan yang identik dengan kesusahan, kekurangan dan ketidak enakan. Sehingga dengan adanya keadaan atau kondisi hidup manusia di dunia ini yang sudah mengarah menuju ke keadaan surga ataupun neraka agar kita dapat merasakan atau membuat keadaan surga bahagia di kehidupan di dunia kita harus memiliki karateristik hidup menghindari atau menjauhi keadaan hidup di dunia seperti neraka.

Agar manusia dalam kehidupan di dunia tidak seperti neraka sebaiknya manusia memiliki karateristik yang menghindari dan bersifat hidup di dunia ini seperti neraka adapun karateristik dan sifat tersebut di antaranya adalah :

A. Suatu sifat meri, iri dengki.

Ketika manusia memiliki sifat meri, iri, dan dengki manusia tersebut dalam hidupnya seperti di neraka karena pada saat melihat orang lain yang lebih bagus, lebih cakep dan lebih kaya timbul perasaan yang tidak suka, menginginkan bahkan cenderung yang lebih dari keadaan orang lain atas perasaan tersebut menimbulkan hidup yang tidak bahagia atau susah melulu, padahal dalam hidup ini banyak sesuatu yang melebihi dari keadaan yang kita alami serta miliki.

B. Pambegan atau sombong.

Manusia yang dalam dirinya terdapat perasaan merasa tinggi hati serta memposisikan diri selalu lebih baik, lebih pintar, lebih cakep dan di atas orang lain maka hidup akan terasa susah, tidak bahagia bahkan mengarah seperti hidup di neraka sebagai akibat tidak mau kalah dengan orang lain.

C. Getun atau kecewa terhadap sesuatu yang telah terjadi.

merasa kecewa berlebihan atau meratapi dan tidak menerima yang terjadi di masa lalu juga dapat membuat susah atau tidak bahagia seperti hidup di neraka di dunia. oleh sebab itulah sebaiknya dalam hidup ini memang kita tidak di anjurkan untuk melupakan masa lalu akan tetapi masa lalu yang telah terjadi di alami di jadikan pelajaran yang berharga agar tidak terulang di kemudian hari.

D. Sumelang atau was was serta khawatir terhadap masa depan.

adanya rasa takut, khawatir dan was was dalam menghadapi menatap  masa depan juga akan membuat kita tidak bahagia dan apabila terus berkelanjutan akan membuat hidup seperti di neraka akibat was was dan rasa khawatir tersebut. padahal untuk masa depan manusia hanya ALLAH SWT yang lebih tau dan mengerti sehingga kita sebagai manusia sifatnya hanya berusaha dan berikhtiar.

Demikian dari kami segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel