Theori langkah kebertuhanan manusia dari Karen amstrong


ILMU CORO Manusia memiliki naluri atau menjadi krodratnya yaitu adanya rasa kasih sayang. mengenai rasa kasih yang merupakan di berikan oleh ALLAH SWT terutama manusia, serta ALLAH SWT pada hakekatnya juga maha kasih sayang terhadap semua makhluk ciptaanya terlebih kepada manusia, bahkan kasih sayang yang ada pada ALLAH SWT tanpa pamrih, tanpa mengharap imbalan dalam arti kasih sayang yang benar tulus dan melebihi dari segalanya ke pada semua makhluk yang telah di ciptakanya terutama terhadap makhluk yang bernama manusia. Mengenai kasih sayang ALLAH SWT terhadap makhluknya hal ini terbukti banyak hampir semua pada makhluk hidup walaupun dia tidak meminta rezeki namun tetap bisa makan untuk bertahan hidup dan itu juga berlaku pada manusia banyak manusia yang lupa serta tidak bersyukur akan tetapi malah banyak rezeki hidup enak dan berfoya foya. Dari adanya itu semua dan itu merupakan contoh atau sebagian kecil dan masih banyak lagi bahkan sangatlah berlimpah yang menunjukan sebagai bukti kasih sayang ALLAH SWT yang tulus dan tanpa pamrih. Sehingga bagi kita sebagai manusia yang paling sempurna paling mulia melebihi makhluk hidup lainya, sangat di anjurkan serta di wajibkan untuk dapat memiliki rasa kasih sayang yang tulus tanpa pamrih dari hati terhadap sesama bahkan semua makhluk hidup yang terdapat di alam semesta ini, dengan harapan menggapai kasih sayang ALLAH SWT.

Mengenai kasih sayang di amanahkan atau di amanatkan dan menjadi naluri tertanam di dalam hati pada manusia sehingga dari itu semua adanya kasih sayang dalam implementasi mengarah cenderung wajib hukumnya bahkan untuk kasih sayang bersifat tulus, murni, ikhlas tanpa imbalan dan itu tertuju tidak sesama manusia melainkan ke semua makhluk hidup di alam semesta ini. Namun kalau melihat keadaan, kondisi yang terjadi pada saat sekarang ini untuk kasih sayang yang seperti di atas yang kami uraikan diatas kalau boleh kami mengatakan sangat miris dan memperihatinkan banyak orang atau manusia yang rasa kasih sayangnya sangat jauh atau sangat jarang yang memiliki kasih sayang benar benar yang murni, tanpa mengharap imbalan dan yang terjadi kasih sayangnya karena memiliki kepentingan karena terdapat maksud di balik kasih mereka. Adapun untuk saat ini hampir sebagian besar untuk kasih sayan yang di miliki pada manusia di penuhi modus di balik itu, ada kepentingan di dalamnya tidak hanya sesama manusia, juga terhadap mankhluk hidup lainya bahkan terhadap ALLAH SWT banyak pamrih yang mengharap imbalan darinya. adanya kasih sayang tulus pada manusia yang sekarang ini sudah mulai menghilang dan untuk mengingatkan kita sebagai manusia agar dapat memperoleh kasih sayang yang tulus tanpa sarat, untuk dapat dikembangkan sesuai dengan pengembangan karen amstrong dalam bukunya di bagi menjadi 12 langkah kasih sayang manusia menurut karen amstrong dalam bukunya di antaranya adalah :

Manusia untuk dapat memiliki kasih sayang yang tulus tanpa sarat atau tidak bermodus dapat di kembangkan menjadi 12 langkah seperti dalam bukunya karen amstrong yaitu :

A. Manusia tidak dapat menanggung beban kehampaan dan kenastapaan; mereka akan mengisi kekosongan itu dengan menciptakaan fokus baru untuk memperoleh hidup yang bermakna.

adapun maksud dari kalimat tersebut adalah sebenarnya kebertuhanan manusia itu fitroh dan ketika fitroh itu di ingkari manusia akan merasa hampa atau merasa kebingungan dan dari kehampaan atau kebingungan tersebut manusia akan menciptakaan sesuatu yang baru karena semua manusia baik yang tidak punya tuhan atau ateis pasti dia memiliki sesuatu yang di anggap menjadi tuhan walaupun jenis yang berbeda di sebabkan dia tidak mampu atau tidak kuat untuk mendapatkan hidup yang bermakna.

B. Dalam menulis secara INSTIKNTIF.

Dalam menulis dia merasakan ketenangan dan kejernihan. atau dia menulis dan menulis seperti air yang mengalir tanpa beban dan tidak berhenti berhenti dengan menonjolkan insting pada diri.

C. Psiko teologis.

Menurut dia dalam perjalan manusia dalam memahami dan menyakini adanya tuhanya baik untuk yahudi, nasrani, muslim atau islam bahkan untuk atheis dia berusaha pendekatanya secara empatik sehingga dia kalau sedang ngomong islam dia seperti orang islam juga ketika karen membahas yahudi seperti orang yahudi karena gaya psiko teologis yang empatik di tonjolkan dapat merasakan seperti yang dia sedang membahas serta cara mendiskripsikan secara historis atau dapat memposisikan dirinya terhadap objek yang akan di kaji.

D. Mengenai asumsi asumsi dari karen amstrong.

Menurut karen amstrong dalam pengembangan teologi tentang kepercayaan adanya tuhan yaitu sejenis terenealisme adalah merupakan yang disebut hikmah abadi serta di setujui oleh semua manusia yang waras akal dan pikiran. hal ini memang sesuai dengan apa yang di amamah oleh ALLAH SWT terhadap para nabi atau rosulnya tentang adanya bibit bibit pengetahuan untuk menjadi bekal pada manusia saat menjadi khalifah hidup di bumi atau alam semesta. 

Serta di dalam bukunya karen amstrong berasumsi bahwa :

- setiap teologi atau pemahaman kepercayaan mengenai tuhan bersifat histori berubah rubah, menurut dia tidak ada agama satupun di dunia yang sifatnya utuh pada saat di hadapkan dengan waktu termasuk untuk agama islam. pada agama islam saat di hadapkan dengan ruang dan waktu itu dinamis antara islam di arab dengan di indonesia serta di indonesia pun dinamis antara nu dengan muhamamadiyah dan sebagainya. bahkan dengan di hadapkan dengan pikiran di dalam diri kita pun dinamis. pada saat islam pada diri kita waktu kecil dan ketika islam pada diri kita dewasa.

- konsep manusia itu terletak di kepalanya selalu berubah ubah. dan itu benar adanya bahkan menjadi fitrahnya manusia yaitu konsep pada manusia biasanya akan di tentang baik secara pelan, lambat serta drastis sehingga akan di gantikan konsep atau kenyakinan baru yang di anggap lebih relevan, cocok atau sesuai dengan keadaan saat ini kondisi masyarakat. dan itu juga termasuk konsep atau teologi pemahaman adanya tuhan apabila konsep lama di anggap tidak sesuai maka akan di tinggalkan dengan konsep yang pas cocok pada saat ini. Mengenai konsep atau teoligi semacam ini dalam menghadapinya sebagai solusinya adalah dengan otoriter atau harus ada yang di korbankan serta adaptif atau selalu mekakukan penyesuaian penyesuaian dalam menghadapi semua keadaan ini.

- Manusia menurut karen amstrong manusia religius.

Manusia merupakan makhluk yang butuh relegius butuh keterikatan dengan tuhan, dan menurut dia tidak ada sejarahnya manusia yang tidak butuh tuhan. baik dari mulai dilahirkan sampai terhadap manusia primitif hanya saja bentuk tuhanya berupa dewa dewa.

- Manusia menurut karen asmstrong begitu dia lahir sudah mulai bermain dengan seni dalam menaklukan alam semesta.

- menurut karen amstrong antara agama dan seni merupakan sesuatu yang sejajar atau sebanding karena keduanya memiliki makna sebagaimana pada saat kita hidup yang harus di maknai tidak saja untuk yang kelihatan namun yang tidak kelihatan jauh lebih penting untuk di maknai, seperti saat minum kopi atau teh bukan sekedar air akan tetapi makna banyak di baliknya.

- menurut karen amstrong pada manusia pra modern memiliki 2 kebudayaan yaitu adanya mitos bersifat ghaib dan logos atau bersifat akal dan pikiran dan untuk keadaan ini merupakan kondusif hal ini sebabkan manusia dalam memaknai hidup tidak hanya butuh sains melainkan dengan mitos atau logos. sebaigama mitos loro kidul di balik penghargaan untuk memaknai hidup pada orang jawa akan tetapi di balik itu ada kearifan lokal yang luas terhadap menyangi laut atau lainya.

E. Nestapa atau kehampaan yang menurut karen amstrong di alami oleh masyarakat barat.

Dalam pandangan karen amstrong pada masarakat barat atau masyarakat modern mengalami kenastapaan atau kehampatan akibat ketidak percayaan terhadap mitos dan lebih mempercayai atau condong mengensi logos atau lebih memakai akal, ilmu pengetahuan serta empiris terlihat dalam menaklukan alam sekitar. termasuk mengenai tentang pemahaman adanya tuhan yang besifat mitos atau tidak empiris sehingga yang terjadi untuk masyarakat barat atau modern apabila titik dimana mengalami keadaan yang melebihi kemampuanya akan mengalami kehampaan atau nestapa untuk sandaran seperti yang dialami oleh orang orang memiliki tuhan. walaupun dengan manusia yang punya tuhan memiliki sisi kebaikan lebih tenang pasrah serta menenerima kenyataan dan kelemahan seperti lebih lemah lebih cengeng atau tidak tahan banting.

Adapun untuk kenestapaan pada masyarakat barat atau modern mengenai evolusi kebertuhanan di bagi menjadi beberapa teori teori adalah :

1. teori kebertuhanan dibagi 5 fase atau teori kultur kreisen.

- fase primitif.

manusia masih nomaden primitif dalam hidupnya seperti berburu dalam bertahan hidup dan tentang tuhanya masih berupa kekuatan di balik benda, tombak, keris, pedang, pohon, batu dan dinamisme.

- fase animisme.

pada saat manusia sudah mulai menetap atau berkelompok bertanam dan berkembang dari adanya daya di balik sebuah benda di zaman ini adanya benda dianggap berdaya juga terdapat sosoknya seperti adanya danyang, hantu jadi penunggu, yang mbaurekso dan ruh di balik kebendaan tersebut atau animisme.

- fase pertanian.

kehidupan manusia di zaman ini semakin maju, semakin tertib dan tertata hidupnya. sudah mulai mengenal istilah irigasi, yang tadi kelompok atau clan sudah menjadi suku suku serta yang tadi di percaya sebagai hantu penunggu benda levelnya naik menjadi sebuah dewa dewa

- fase kebudayaan.

Manusia kehidupanya diera ini ilmu pengetahuan naik levelnya menjadi munculah berupa kebudayaan kebudayaan besar seperti mesir, babilonia, romawi, dan yunani bahkan munculah senat dalam sistem pemerintahan seperti republik bahkan didalam dewa dewa juga terdapat pemerintahan seperti raja dewa zeus di yunani juga untuk di masyarakat jawa ada ratu kidul, panglima nyi blorong atau kerajaan merapi di samping pemerintahan di masyarakat jawa ada majapahit, kediri, demak dan lainya. dan dari adanya sistem pemerintahan ini memiliki kedudukan paling tinggi yaitu raja kemudian seiring perkembangan zaman lama lama dari kedudukan paling tinggi ini yaitu raja berkembang makin besar makin tinggi sehingga mengalahkan segalanya dan berubah menjadi suatu pemahaman monoteis yaitu percaya dan yakin bahwa yang sejatinya yang paling tinggi penguasa adalah satu tidak ada yang lain. termasuk munculnya gagasan adanya agama besar yang orientasinya atau merujuk dari monoteisme tadi. yang termasuk di fase peradaban.

- fase peradaban.

Dari adanya fase diatas adalah untuk menguatkan gagasan karen amstrong mengenai ternyata adanya kebertuhanan manusia akan mengalami perkembangan seiring berkembangnya zaman.

2. Teori Psychologis evolusionistis mengenai animis theori dari EB TAYILOR bukunya primitive culture.

menurut di didalam buku ini adanya kebertuhanan manusia bukan karena budaya melainkan karena keadaan psikologi manusia melalui pertama tama memahami fenomena manusia saat mimpi, sakit atau mati sebagai contoh saat orang tidur tubuh tidur tetapi dapat mengalami keadaan bermacam macam dan bahkan seperti orang mati, lalu saat manusia sakit kenapa yang sakit hanya sebagian lainnya tidak sakit serta begitupun saat manusia mati tunbuh kaku mati atau ada bagian lainya yang tidak ikut mati. dari adanya itu semua kemudian munculah gagasan tentang roh roh berikutnya dari roh roh ini di kaitkan dengan roh roh nek moyang kita betarti masih hidup dan mungkin masih dapat bertemu dengan kita dan akhirnya di buatlah ritual atau acara pemujaan roh nenek moyang bahkan daru roh roh nenek moyang ini semakin lama semakin banyak dan di khususkan menjadi sebuah dewa dewa yang disebut politeisme.

3. Theori psychologis evolusionistis mengenai Perception theory atau pertumbuhan agama karangan max moeller

Manusia semakin melihat keatas terhadap matahari, petir, meteor dan lainya akan merasa bahwa manusia sebenarnya sangat kecil atau tidak berdaya sehingga dari adanya itu munculah ide yang tidak terbatas dibalik itu semua atau the idea of the infinites yaitu sebuah ide terhadap sesuatu yang berkekuatan besar, yang sangat luar biasa yang dapat mengatur adanya matahari, petir, meteor dan pasti kekuatan besar itu bukan manusia dari sebuah persepsi sehari hari.

4.Theori psychologis evolusionistis dalam bukunya Totem Theory oleh mc lenan.

Untuk hal atau mengenai agama paling tua adalah agama totem adapun untuk totem adalah berupa bentuk binatang atau tumbuhan yang di sucikan atau disembah pada suatu suku. dan untuk logika atau pemahaman totem di pakai di terapkan sebagian besar masyarakat sekarang seperti adanya kenyakinan atau lambang sebuah negara, seperti indonesia ada garuda, amerika elang, thailand gajah dan lainya. Adapun dari adanya totem ini lalu munculah ide ketuhanan di sebabkan kenyakinan kalau pakai totem ini suku itu selalu menang dan kuat sehingga lama kelamaan berkembang dari totem menjadi wujud agung atau the supreme being dalam mewakili wujud tuhan.

5.  Theori evolusionistis kebertuhanan mengenai theori Antropologis oer mohotheistis dan didalam theori ini termasuk karen amstrong.

Dalam fitrah manusia adalah adanya kepercaya dan kenyakinan adanya tuhan itu satu atau monotheisme asal atau murni oer monotheisme yaitu manusia yang paling prmitif hakekatnya adalah monoteisme dan menurut karen amstrong yaitu :

- manusia itu cenderung pragmatis menurut dia tuhan dalam monotheis adalah berjarak dengan manusia terletak disana sehingga pada saat berdoa biasanya akan mengadah keatas, namun kalau dalam karen amstrong kalau manusia tuhanya jauh manusia tidak puas sehingga penginya tuhan yang dekat denganya akrab dan dari adanya ketidak puasan atau adanya tuhan yang jauh maka munculah gagasan adanya roh roh, dewa dewa hingga membuat keruwetan atau ketidak karuan sampai melupakan yang jauh yang sejati. dari adanya penyelewengan atau ketidak puasan itu menurut karen amstrong sehingga di kirim nabi untuk mengendalikan, nyleweng lagi di kirim nabi lagi dan selalu begitu sifatnya manusia dan kalau kita yakin bahwa nabi muhamad saw adalah nabi terkhir atau pungkasan dan apabila banyak manusia yang nyleweng lagi berarti itu hak ALLAH SWT.

- Menurut karen amstrong manusia selama 4000 tahun adanya gagasan kebertuhanan monoteisme sebenarnya mampu menjawab berbagai masalah yang terdapat pada manusia hidup. akan tetapi pada manusia atau masyarakat pada sekarang ini kurang dapat merasakan manfaatnya punya tuhan atau agama terlebih untuk kalangan orang orang pinter baik yang tidak ngerti agama bahkan untuk orang yang mengerti agama sehingga agama lama lama akan terjadi deviasi atau terlupakan karena di anggap mampu di jadikan solusi. padahal kalau kita benar benar mau menggunakan tetap dapat di jadikan solusi hal ini disebabkan pemakaian tentang kebertuhanan atau agama untuk hal hal lain. sebagai contoh islam di pakai untuk bunuh orang, untuk ngebom orang padahal kalau di jadikan solusi problem hidup islam bisa di gunakan.

Selain itu untuk karen amstrong dalam rujukan theori kebertuhanan pada manusia juga mengadopsi beberapa pendapat para tokoh atau ilmuwan yang di anggap mumpuni di antaranya adalah :

1. Peter L berger.

menurut peter L berger pada kalangan tokoh intelektual sekarang ini banyak yang memakai standar ganda, sehingga kalau hanya berpedoman standar kebertuhanan masa lalu di anggap ketinggalan atau ndeso dan apabila diterapkan pada saat sekarang sudah tidak relevan atau cocok. sebenarnya untuk melihat keadaan saat ini dengan menganggap pikiran masa lalu sudah tidak relatif atau relevan dan menganggap pikiran yang relevan untuk saat ini adalah pikiran saat ini nanti suatu ketika pikiran saat ini yang dianggapa relevan akan mengalami keadaan tidak relevan di masa mendatang, dan adanya pikiran yang dikritik oleh peter L berger akan banyak ilmuwan tokoh intelektual barat yang egois dengan memaksakan atau pikiran mereka yang paling benar serta paling relevan. dari angapan itu yang disebut standar ganda. 

Padahal yang disebut bebas sejati apabila kita ngomong yang sesuai dengan kepentingan kita pada saat ini yang bebas hal ini juga disebut relatif dan itu tidak disadari maupun di sadari dan yang terjadi banyak ilmuwan banyak yang menganggap bahwa pikiran mereka yang paling benar paling relevan dan menganggap pikiran yang terdahulu relatif.

2. Menurut karen amstrong apabila kita memaksakan tuhan kedalam isolasi intelektual kita, kedalam ruang suci milik kita sendiri merupakan perilaku yang tidak sehat dan tidak alamiah. maksudnya yaitu apabila ada orang ngomong kalau urusan tuhan tidak ada hubunganya dengan akal, untuk tuhan itu urusan sendiri tidak usah di pikir tuhan itu urusan sakral dan untuk akal tidak sampai kearah itu. apabila seperti ini menurun karen amstrong tidak sehat tidak alamiah inilah yang nantinya jadi sumber orang melakukan apapun atas nama tuhan dan tidak mau di salahkan orang tidak sadat bahwa sebenarnya itu hanya pemahanmu pemikiranmu tentang maunya keinginananya tuhan bukan maunya tuhan yang sebenarnya. dan itu banyak kita jumpai untuk saat ini banyak yang seolah olah menjadi juru bicara atau kaki tanganya ALLAH SWT tanpa menggunakan akal. namun menurut karen amstrong keadaan tersebut tidak mungkin tidak alamiah karena pada saat manusia berinteraksi dengan sesama manusia akal budinya akan main atau berperan jadi apabila maunya tuhan menurutmu keinginanmu dan untuk mengerti maunya tuhan kita tidak tahu karena kita belum ketemu. walaupun kita tidak tahu sebenarnya maunya tuhan yang seperti apa, namun kita manusia yang beriman atau bertuhan kita harus dapat memahami mau tuhan yang seperti apa dan kesimpulan mengenai pertanggung jawaban adanya maunya tuhan multlak pada diri kita masing masing. sehingga mengenai tafsir kebertuhanan tidak dapat dipaksakan tidak sehat dan tidak alami biarkan dia memahami masing masing semuanya sah hanya saja pertanggung jawaban ada pada masing masing individu.

3. menurut karen amstrong kalau memahami kebertuhanan melalui akal memiliki kelemahan dan kelemahanya yaitu katanya tuhan itu berbeda dengan yanga ada tidak seperti di pikiran kita namun kok dijelaskan oleh filosof yang kemarin sebagai penggeraknya padahal katanya berbeda bukan urusan dunia. serta untuk kelebihanya dengan menjelaskan tuhan dengan cara filsafat atau filosof filosof terkesan tuhan lebih dekat dan akrab. dengan mempelajari kebertuhanan dengan filosofis akan lebih dekat lebih dapat di pahami dengan lebih dekat sesuai dengan penalaran penalaran yang terbatas menurut karen amstrong. 

4. katanya karen amstrong apapun pehamanmu atau teori yang kita temukan yang dapat di jangkau mengenai keberadaan atau gagasan tentang tuhan untuk sejarah gagasan tentang tuhan ini memberitahu tentang satu pikiran manusia dan karakternya sehingga sejarah tentang tuhan pada hakekatnya adalah sejarah tentang perkembangan manusia itu sendiri. contoh kalau pengin ngerti sejarah perkembanganya orang indonesia maka pelajarilah sejarah perkembangan evolusi gagasan islam di indonesia apakah tuhan di perspektifkan dengan A atau B sehingga di balik itu tersimpan sejarah yang bisa di gali di mengerti atau di bongkar.

4. Menurut karen amstrong satu satu jalan untuk menghargai keberadaan tuhan adalah dengan berperilaku secara moral dan terlalu sibuk dengan eksitensinya tuhan biarlah tuhan ada atau tiada sebaiknya tidak terlalu panjang untuk di bahas dan jadilah kita menjadi manusia yang bermoral sehingga tuhan akan bangga terhadap manusia yang baik moralnya bukan bangga dengan manusia yang sibuk membahas tuhan.

Sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel