Kesejatian Bagian jiwa serta pembagian jenis manusia


ILMU CORO. Bagi beliau plato dengan segala kapasitas yang terdapat atau di miliki serta di tambah pengetahuan dan kepiwaean dari beliau dalam mengolah atau mengembangkanya menjadikan dari seorang plato menciptakan konsep konsep atau sebuah teory yang di sebut kesejatian jiwa. Dari adanya manusia yang memiliki jiwa dan manusia mengetahuan bagian bagian yang terdapat di dalam jiwa tersebut nantinya manusia mengetahui apa yang di istilahkan oleh beliau plato tentang kesejatian jiwa atau jiwa yang sejati dan sejatinya jiwa. Dengan kata lain agar manusia mengetahui atau mengerti sampai ke titik yang di maksud jiwa yang sejati, untuk itu manusia harus paham bagian bagian yang dimiliki sebuah jiwa serta manusia paham dan hal hal dari jiwa maka berawal dari itulah manusia nantinya mampu menaklukan atau mengontrol dan mengendalikanya. dari semua  bagian bagian yang dimiliki jiwa yang selanjutnya dapat merambah ke bagian lain dimiliki pada diri manusia itu sendiri, untuk bagian lain dari tubuh manusia adalah bagian jasad atau tubuh yang berupa fisik. Setelah manusia paham dan mengerti jenis jenis atau bagian diri manusia seperti antara bagian badan atau jasad serta bagian jiwa yang di dalamnya terdapat bagian atau unsur unsur lagi. Dan menurut di sebut esensiallisme manusia.

Mengenai yang di maksud beliau plato istilah Esensiallisme pada manusia sebenarnya dari dalam jiwanya sedang untuk jasad atau badan adalah merupakan bentuk manifestasi dari dalam jiwa pada seseorang tersebut. maka dari itulah manusia sebaiknya untuk terlalu bangga, tidak terlalu percaya dan tidak selalu mempedomani dari sebuah badan atau jasad, karena sejatinya manusia di tentukan dan terletak dari jiwanya. Dan untuk dapat mengetahui jiwa yang sejati atau sebenarnya, adalah dengan mengerti yang di maksud dengan jiwa, untuk jiwa menurut plato yaitu sesuatu yang bergerak sendiri dan dari gerakan terjadi dengan sendirinya tidak ada yang menyuruh atau menyetir. adapun bagian bagian di dalamnya jiwa manusia meliputi menurut plato adalah :

pada jiwa di dalam manusia yang dalam pandangan plato meliputi bagian bagian di antaranya adalah sebagai berikut:

A. Ephitumia.

menurut plato untuk ephitumia adalah merupakan bentuk nafsu yang rendah serta terletak di bagian perut.kemaluan dan kebawah manusia di dalam ephitumia memiliki 3 nafsu yaitu nafsu makan, nafsu minum serta nafsu sex atau birahi. menurut plato ephitumia jarak jauh dari kepala sehingga sulit di kendalikan serta bersifat biasanya irasional dan mortal atau jangkauanya pendek seperti kesenangan, kemewahan sesaat sekarang habis besok cari lagi, dan untuk adanya nafsu ini sumbernya dari jiwa bukan dari jasmani sebagai orang banyak pahami karena jasmani juga manifestasi dari jiwa. oleh sebab itulah manusia harus bisa mengatur jarak sejauh yang bisa dilakukan dengan nafsu ini tetapi jangan di buang atau di singkirkan sehingga jangan mendekat bahkan untuk hidup di area tersebut agar hidup manusia dapat filisofis, berkualitas tidak mengandalkan materi, yang tidak jauh beda dengan seekor binatang.

B. Thumos.

mengenai thumos memiliki letak di atas perut namun sampai ke bagian leher. dan bagi plato dari thumos mengandung makna yaitu semangat, ambisi, gaerah atau pessen serta efektivitas, rasa dan agretifitas untuk thumos ini makan tidak penting, harta tidak penting dan yang terpenting menang, sukses, nama baik, jaya dan status. bagian ini juga penting bagi manusia hidup akan tetapi harus di kontrol dengan rasio atau akal.

C. Logistikon atau logostikon.

Untuk logistikon ini merupakan bagian yang penting dari diri manusia yaitu bagian kepala tempatnya rasio, akal untuk berpikir dan berfungsi sebagai raja, pemimpin dan maka dari bagian kepala ini isinya harus filosof hal ini di karenakan pada hakekatnya kepala itu filosof karena kepala pengatur dan pengontrok bagian di bawahnya.

D. Eros.

Sedang untuk eros sendiri adalah bagian yang mewarnai dari ke 3 bagian jiwa pada manusia bagian yang dari ke pala ke bawah. misal peran eros di bagian ephitumia atau nafsu rendah adalah bersifat yang positif, normal atau tidak berlebihan, sedang untuk bagian thumos peran eros sebagai pengontrol, mengendalikan yang meyinkronkan dengan akal sehingga menjadi rasional, adapun untuk hasil penyinkronan antara eros dengan logostikon atau akal di kepala nantinya membentukan hasil yang filosof atau keutamaan tertinggi dari filsafat.

Sehingga adanya bagian bagian dari jiwa serta makna di dalamnya kemudia beliau plato membagi manusia menjadi 3 jenis antaranya :

A. Manusia jenis philosopos berpikiran filosofis.

Adalah orang orang yang fokus hidup di pengetahuan sehingga adanya makan, minum, politik dan jabatan serta lainya hanya sebatas atau tidak prioritas utama. sehingga adanya rasio atau akal dapat mengontrol atau memimpin dari semua hasrat yang di miliki seperti kesenangan dan pesition ambisi.

B. Manusia jenis philonik on. yang memiliki ambisi, gila jabatan, status sosial dan nama baik.

Pada orang orang di kategori jenis ini menfokuskan atau tujuan utama hidup di aspek mengejar ambisi, gila jabatan atau status dan biasanya orang mengategorikan sebuah pesion. dari adanya orang orang ini sebenar dia punya ilmu pengetahuan dan akal namun tidak dapat mengontrol justru menjadi budak sebuah ambisi, gila jabatan dan lainya.

C. Manusia jenis philokremation yaitu kemewahaan, kesenangan, harta, istri cantik.

sedang orang orang yang tujuan hidupnya hanya mengacu di segi kemewahaan, kesebangan dan harta benda maka disebut philokremation. sama untuk orang orang ini juga memiliki ilmu pengetahuan dan akal namun juga menjadi budak pemuas nafsu saja.

Sekian dari atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel