Penafsiran pandangan hidup bahagia


 ILMU CORO Hidup bahagia dapat di pastikan impian atau dambaan bahkan merupakan tujuan hidup semua insan manusia, dan untuk aplikasinya dalam prakteknya mengenai hidup bahagia setiap individu penafsiranya berbeda beda. Dari berbagai macam pemahaman atau mengartikan hidup bahagia di antaranya banyak yang lebih menitik beratkan condong ke sisi materil harta benda, pangkat jabatan akan tetapi tidak sedikit yang mengartikan hidup bahagia lebih dalam ke segi hati atau qolbu. Dari berbagai macam pemahaman dan penafsiran mengenai hidup bahagia masyarakat merupakan sesuatu yang biasa dan lumrah sehingga janganlah di buat perdebatan berebut benar karena hal tersebut dapat membuat hidup ini tidak bahagia, toh juga ALLAH SWT suka dengan perbedaan sebab beda itu juga indah, biarlah ALLAH SWT yang akan menilai dan memberikan kebenaran. Mengenai pehaman hidup bahagia di tekankan segi materiil pada umumnya mereka masyarakat yang hidup di daerah modern perkotaan dengan gemerlap dunia sedangkan mereka yang menilai hidup bahagia lebih menitik beratkan pada sisi hati atau rokhani pada umumnya sebagian besar masyarakat di daerah tradisional terpencil jauh dari kata modern dari hiruk pikuk dunia.  Mengenai pemahaman masyarakat dalam menafsirkan hidup bahagia menurut analisa kami diantaranya yaitu :

A. Pemahaman masyarakat modern mengenai hidup bahagia meliputi :

1. Menonjolkan materil atau hal hal yang dapat di lihat.

Mereka masyarakat modern dalam mengukur tingkat kebahagian hidup dengan memiliki hal hal yang dapat di lihat di rasakan panca indra dan tubuh dan terlihat dengan nyata.

2. Tentang kepemilikan atau kepunyaan harta dan kekayaan

Dengan memiliki dan mempunyai sesuatu yang banyak dan berlimpah bahkan sebisa mungkin sampai tak terhingga melebihi semuanya. hal tersebut menjadi keinginan serta tujuan dalam menilai kebahagian hidup.

3. Mobil mewah dan barang mewah menjadi sesuatu yang wajib.

Mobil mewah juga menjadi sesuatu yang wajib serta keharusan di punyai dengan maksud untuk memanjakan diri dan kepuasan hidup yang bahagia.

4. Kebiasan jalan jalan atau shoping juga tak kalah di inginkan.

Dengan sering jalan jalan serta shoping juga impikan dengan begitu mereka mereka akan hepy dan tidak stress melakukan menjalani kehidupan.

5. Pangkat dan jabatan tinggi sebagai adu gengsi antar sesama masyarakat modern.

Selanjutnya setelah semua tercapai biasanya mereka masyarakat modern mengenjar pangkat dan jabatan baik yang formal maupun non formal demi terlihat berwibawa dan lebih di hormati.

6. Beristri lebih dari satu.

Tidak cukup satu istri atau wanita juga dilakukan dengan maksud agar lebih gaya dan tentunya bahagia hidup didunia.

7. Hidup glamor suka berfoya foya.

Dengan merasa punya harta banyak dan bingung untuk apa karena semua sudah memiliki akhirnya gaya hidup lebih glamor serta berfoya foya.

Dengan konsep hidup bahagia bagi masyarakat modern yang seperti di atas, menjadikan mereka memiliki kelebihan dan kekurangan meliputi :

A. masyarakat modern lebih pekerja keras dan tidak kenal lelah

B. Menempuh segala cara agar dapat materiil sebanyak banyanya.

C. Lebih perhitungan dalam bekerja, berbisnis berusaha.

D. Ambisius dan berkeinginan kuat.

E. mengedepan akal di banding hati nurani.

B. Pemahaman masyarakat tradisional atau pedesaan, pinggiran atau terpencil tentang hidup bahagia di antaranya adalah :

1. Memandang hidup bahagia dengan hati nurani

Pada masyarakat ini dalam memandang atau menafsirkan hidup bahagia menggunakan hati nurani sehingga lebih lembut dan penuh ke hati hatian

2. Dapat menyeimbangkan antara keinginan, nafsu dan ke egoisan.

Menyeimbangkan atau mengatur menjaga agar tetap  stabil antara keinginan, nafsu dan rasa egois dari potensi diri sudah biasa dilakukan oleh masyarakat ini.

3. Mengerti dan mengetahui dalam hidup itu pasti mengalami rasa bahagia, sedih, marah maupun was was. 

Dalam kehidupan ini sudah menjadi ketentuan ALKAH SWT pasti akan merasa sedih, marah, bahagia dan rasa takut atau was was namun dari perasaan tersebut mereka masyarkat tradional mampu merubah atau berusaha untuk menjadikan rasa bahagia. Sehingga membuat mereka dapat hidup bahagia diatas kesedihan, kegundahan bahkan saat menderita maupun kesusahan.

4. Cenderung lebih mensukuri sesuatu sekecil apapun.

Untuk masyarakat tradisional selalu berusaha bersyukur kepada ALLAH SWT walaupun hal hal yang sifatnya kecil sebagai contoh mata bisa melihat, tangan dapat bergerak, telinga mendengar dan sebagainya yang masyarakat modern tidak terlintas dan tidak di rasakan.

5. Bagi mereka kebahagian yang ingin di raih adalah kebahagian di akhirat yang kekal selamanya di dunia hanya semu tidak kekal dan menipu.

 Bagi masyarakat ini memang di dunia bukan tujuan akhir akan tetapi tujuan akhirnya di akhirat oleh sebab itulah mereka tidak mau tertipu kebahagiaan di dunia justru kebahagian yang benar kekal langgeng di akhirat.

6. Pada diri mereka masyarakat pedesaan atau tradisional tidak terlalu menginginkan harta, kekayaan dan pangkat jabatan kecuali merupakan ketentuan ALLAH SWT.

Harta, kekayaan dan pangkat jabatan di dunia mereka tidak terlalu mengharapkan kecuali memang sudah menjadi takdir ketentuan ALLAH SWT justru mereka takut kalo di beri semua itu karena nantinya akan di pertanggung jawabkan di akherat nanti.

7. Masyarakat tradisional tidak pernah mencari rido ALLAH SWT malah mereka selalu berusaha untuk meridoi apa apa yang di takdirkan padanya.

Menurut mereka ALLAH SWT akan meridoi semua keinginanan manusia ntah itu yang sifatnya baik maupun buruk yang terpenting nantinya ada konsukwensinya di hadapan ALLAH SWT, maka dari itu mereka selalu berusaha untuk meridoi atau mensyukuri dengan ikhlas dari semua yang di berikan padanya.

Disisi lain pada masyarakat tradisional memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu :

A. lebih terlihat bahagia dan ayem tentrem.

B. hidup dengan kesederhanaan.

C. lebih arif dan bijaksana.

D. Tidak punya harta benda yang menonjol.

E. jujur dan amanah.

F. tidak sombong dan menghargai sesama ciptaan ALLAH SWT baik sesama manusia maupun tumbuhan, binatang dan semuanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel