Waspada bias sains terhadap agama


 ILMU CORO. Dalam hidup ini di alam semesta ini, khususnya dalam ini manusia baik untuk diri sendiri, keluarga, masayarakat, bahkan sebuah negara sekalipun, dan itu merupakan sangat penting dan pokok menjadi dasar hidup manusia, dapat di pastikan hidup manusia selalu berkaitan, tidak dapat lepas, selalu menyangkut dan berujung dengan sesuatu yang terdiri dari 3 hal konsep penting antaranya ilmu, pengetahuan, khusus indonesia agama untuk 3 konsep tersebut dalam aplikasi penerapan di sekolah antara ilmu dan pengetahuan selalu di media atau di buku dan oleh bu guru di sebut serta di gabungkan menjadi satu idem yaitu ilmu pengetahuan akhirnya yang terjadi adalah kerancuan  atau ketidakjelasan dan dari kerancuan atau ketidakjelasan tersebut karena antara ilmu dan pengetahuan di gabungkan sehingga mengakibatkan pemaknaan, penemuan dan pemahaman serta penglihatan  dapat menjadi bias sehingga dalam aplikasinya atau tindakanya menimbulkan silang pendapat atau silang sengkarut hal itu terbukti dengan silang sengkarut terhadap interaksi diri atau individu, masyarakat bahkan sampai tingkat birokrasi, kekuasan, negara juga sampai ke pasar atau lainya. Adapun mengenai perbedaan antara ilmu dan pengetahuan menurut kami :

Untuk yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan  secara sederhana mengenai pengetahuan yaitu apa yang kita merasa tahu, apa yang kita ketahui istilah lain data sedang ilmu yaitu mengetahui konektifitas antara data tersebut atau istilah lain alat untuk mengolah data. misal kita tahu air untuk minum akan ada sambungan atau perantaranya air di masak baru di minum bahkan ada sambungan lain bisa untuk mandi , mencuci atau contoh lain bisa sabun bersih dan sebagainya. selain mengenai pengertian ilmu dan pengetahuan yang lebih spesifik untuk ilmu adalah metodelogi, sedang pengetahuan yaitu data yang di metodekan. sedang pengertian ilmu dan pengetahuan dalam islam atau bahasa arab untuk ilmu merupakan berasal dari bahasa arab dan kalau di alqur'an yang di sebutktkan hanya ilmu kalau pengetahuan tidak di sebutkan. Adapun kalau dilihat dalam bahasa inggris pengetahuan adalah no lite sedang ilmu sains akan tetapi untuk penerapan berbeda untuk data masuk pada pengetahuan akan tetapi apa yang kita tahu masuk pada ilmu pokoknya di balik dari pengertian indonesia. Dan untuk membahas lebih ke dalam yaitu segi agak antologis atau lebih estimologi misal haq dibuat atau di terjemahan  dalam bahasa indonesia hak yaitu sesuatu yang seharusnya diniscayakan untuk berada untuk dimiliki di terkaitkan terhadap sesuatu contoh lapar di terkaitkan untuk makan atau untuk istri diterkaitkan dengan sandang pangan papan dan lainya.

Mengenai ilmu menurut al qur'an allima ya'lamu artinya mengetahui sedang berdasar perbedaan ilmu dan pengetahuan sebagaimana kami sebutkan di atas, untuk hak dalam pehaman kami berarti pemantapan, pengukuhan terhadap sesuatu sebagai contoh ternyata ini meja, ternyata ini makan dan lainya, dengan kata lain cara atau metode, mekanisme manusia dalam memantapkan menegaskan pengetahuan berarti itu bentuk hak dengan demikian mengenai hak masih dalam taraf pengetahuai dan setelah manusia hak atau haqu atau alhaq atau hakiki itu di sudah di resmikan atau di kokohkan baru menjadi sebuah ilmu misal ini benar meja, ini benar makan, ini benar meja atau lainya. oleh sebab itu dalam alqur'an ilmu lebih dulu bahkan alqur'an juga posisisinya lebih dulu atau pondasi sebagai bekal bagi umat islam sebelum menemukan atau dipertemukan haknya, oleh sebab itu pada dasarnya terdapat bias antara kata alhqun atau haq dalam bahasa arab atau islam dengan hak dalam bahasa indonesia dan rite artinya kebenaran bahasa inggris benar ini meja benar ini makan. kesimpulan hak yaitu sebuah keadaan atau peristiwa rokhani shofwer manusia dalam mengokohkan kebenaran. dari semua pehaman hak diatas sangat berbeda pemahaman hak dalam bahasa indonesia n setelah manusia menemukan kebenaran bener ini meja, oh bener ini makan, selanjutnya baru manusia dapat mempunya kemampuan dalam menemukan relasi yang memiliki keterkaitan dengan hak hak tadi, seperti contoh akar memiliki hak untuk tumbuh dalam tanah dan tanah punya hak untuk di tumbuih akar, manusia punya hak untuk makan apabila lapar, dan mausia lapar punya hak untuk makan. dengan demikian tidak ada pengetahuan tanpa di ilmuni dan tidak ada ilmu kalau tidak pengetahuan.

Makanya ALLAH SWT memberikan atau menganjarkan nama nama apa saja tidak menuju satu subjek, penafsirannya ALLAH SWT memberikan mesin ilmu terhadap manusia lalu manusia mengaplikasikan atau mempraktekan dengan memasukan data data terhadap ilmu tersebut misal ternyata ini batu, ini bumi, langit dan di namakan ilmu, makanya nabi adam as diberi atau di ajari, di wulang ilmu oleh ALLAH SWT. sebenarnya di wulang , di beri tahu, di ajari sebenarnya bukan di paparkan data seperti pada sekolah sekolah akan tetapi di ajari itu mengajak, menyuruh murid untuk mengolah data, melihat koneksi koneksi untuk mengolah atau memasak memahami data tersebut, apabila sudah mendalam pengolahan data baru di sebut ma'rifat atau ta'rif berasal dari kata irfan, dengan begitu kita lebih tahu tentang langit oh ternyata langit ciptaan ALKAH SWT, kita tahu tidak hanya baju oh ternyata baju merk jean lea lebih bagus dari merk lainya dan lainya kalau sudah begitu kita sudah ta'rif atau ma'rifat mengetahui mendalam atau lebih spesifik bahkan sudah taraf memaknai bahwa kain ini terdapat sifat yang melebihi sekedar kain.

Setelah kita lebih paham antara ilmu dan pengetahuan sekarang mendalam lagi cara cara meletakan agama di antara ilmu dan pengetahuan, apa di samping di tengah atau malah di gabungkan menjadi ilmu agama dan kalau manusia tidak tepat melihat atau meletakanya dapat mengakibatkan polemik polemik pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, birokrasi bahkan negara. bagaimana menempatkan yang tepat agama di antara ilmu dan pengetahuan dan menurut kami sebelum kita menentukan posisi yang tepat sebaiknya kita pahami dulu, kalau melihat manusia sebagai mahkluk dengan kemampuanya mengumpulkan data dan merisetnya dengan mempertimbangkan sebab akibat atau menumbuhkan ilmu itu alat utama atau pokok adalah memakai akal untuk menyandarkan ilmu dan pengetahuan serta agama karena akal memiliki sifat dalam membedakan mana yang baik dan buruk sebagaimana fungsi al qur'an yaitu furqon dapat membedakan bener salah pas tidak, dari itulah pakai akal dengan sifat mecah atau membedakan dan sebelum membedakan yang lain yang terlebih dahulu di bedakan adalah aku melawan dunia dan dari jarak itu memerlukan jembatan atau penghubung dan penghubung atau jembatan itu di sebut narasi dari sebuah realitas dan realitas juga bentuknya banyak berbeda beda yang disebut narasi ralitas adalah cara pandang aku dalam melihat dunia salah satunya dengan menggunakan sains kemudian ada manusia yang narasi realitas memakai agama dalam melihat dunia dan dari kedua narasi telita memandang dunia memiliki komponen satuan satuan yang masing masing keduanya berbeda beda kalau memakai sains untuk mengatasi atau menanggulangi ketidak tahuanku di sadarkan dengan sains atau yang aku tahu sedang yang menggunakan agama narasi realititas dalam mengatasi ketidak tahuanku di dasarkan pada yang memang aku tidak tahu karena sahadatku pada ALLAH SWT ya padanya aku bersandar. dan dari sini sebenarnya letak sains dan agama adalah hanyalah sebagai narasi realita. dengan kesimpulan adanya ilmu, sains adalah masuk kedalam jangkauan pengetahuan hanya sebatas data data yang memang memiliki kemungkinan yang memang di ketahui oleh akal akan tetapi agama lebih cenderung dari akal yang tidak di ketahui, contoh besok mau apa, terus kelak akan terjadi apa. intinya ilmu atau sain tidak bisa menjawab yang oleh agama menenangkan, menentramkan. dengan demikian yang menjadi tujuan ilmu atau sain adalah mampu menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang dapat diketahui atau di prediksi dengan terukur,terstruktur sistematis terhadap sesuatu yang dapat di amati, di selidiki dan teruji sedang agama yaitu suatu data atau bahan informasi termasuk di dalamnya ilmu untuk hal hal atau sesuatu yang tidak mungkin di jangkau oleh akal pikiran manusia dan panduan bahwa yang manusia tidak tahu tidak mampu menjangkau oleh agama di beri pedoman dan panduan untuk menenangkan mententramkan. sedang sain atau ilmu untuk mencapai ketenangan dan ketentraman teorinya berbeda beda bahkan belum ketemu. bayangkan kalau ALLAH SWT tidak mengajarkan atau tidak memberikan panduan untuk menetramkan banyak orang bunuh diri karena iri,dengki ,dendam sebagai contoh ALLAH SWT akan membalas kebaikan walau sedikit dan ALLAH SWT akan menghitung keburukan walau hanya sedikit. ini salah satu obat tenteram yang tidak perlu uji diteliti tersruktur tapi pasti teruji yang oleh ilmu atau sain tidak ketemu yang memakai metode menguji, sistematis, dan terstruktur dalam sebuah sesuatu. karena ilmu atau sains ngerti dan tahunya terhadap sesuatu yang terjangkau akal akan tetapi agama ngerti dan tahu dari yang tidak dapat di jangkau oleh akal malah spesialis di bidang itu. 

Sekian dari kami segala kesalahan kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel