Manusia Dalam kesempurnaan manusia terdapat ketidak sempurnaan


 ILMU CORO. Dalam penciptaan manusia oleh ALLAH SWT yang tujuanya untuk menjadi khalifah, yang memiliki fungsi pokok yaitu untuk memperindah, memanfaatkan dan menjaga atau melestarikan  dengan baik semua makhluk ciptaan ALLAH SWT sebelum di ciptakanya manusia di antaranya adanya bumi, tanah, gunung, lautan, air, pepohonan, lautan, binatang, hewan, udara serta tata surya atau lainya yang ada di alam semesta baik terlihat nyata maupun yang bersifat misteri yang tidak terlihat seperti adanya jin, iblis dan malaikat atau masih banyak lagi, yang tujuan akhir atau sebagai puncaknya agar manusia dapat mengagungkan kebesaran ALLAH SWT. Adapun  Dengan ada penciptaan manusia yang ALLAH SWT mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang paling sempurna serta paling baik dari semua ciptaan ALLAH SWT, namun bukan berarti manusia tidak serta merta pada manusia tidak memiliki potensi kekurangan atau kelemahan justru sebalinya dari kesempurnaan atau semua keterbaikan pada penciptaan makhluk yang bernama manusia tersebut malah membuat manusia untuk berpotensi atau berpeluang untuk menjadi manusia yang tidak sempurna atau manusia yang serba serba kekurangan atau malah menderita. hal ini di karenakan pada manusia memiliki karateristik atau titik poin yang berpeluang untuk selalu merasa kurang dan jauh rasa cukup sehingga membuatnya menderita atau kesusahan di dalam hidup yang tidak dimiliki oleh makhluk lainya.

Mengenai titik titik point point atau katateristik pada manusia sebenarnya tidak sempurna yang berpeluang atau mengundang untuk kekurangan dan menderita, sebagaimana adanya teori dari talket palsen dari teori fungsional merupakan teori dari sosiolagi yang berpendapat bahwa manusia memiliki karateristik atau eksitensi yang terdiri dari poin antaranya adalah :

A. Bahwa manusia memiliki karakter adanya sebuah ketidak pastian.

pada manusia yang disebut ketidak pastian yaitu mengandung maksud bahwa sebenarnya pada diri manusia tidak bisa menjamin dirinya untuk merasa aman serta merasa sejahtera karena pada manusia mengenai rasa aman dan rasa sejahtera untuk dirinya sangatlah bergantung terhadap makhluk lainya atau banyak hal di luar dirinya. hal itu terbukti kuta sudah berhati hati, lalu orang lain juga sudah hati hati akan tetapi dapat masalah atau tidak bisa lepas terhadap masalah. berarti manusia tidak bisa menjamin rasa aman dan ketidak pastian contohnya kita sudah belajar tekun giat dan lain namun tidak pasti nilainya baik dan lainya.

B. Bahwa manusia sebenarnya tidak berdaya.

Manusia pada hakekatnya tidak berdaya atau manusia tidak memiliki daya yang cukup dalam mengendalikan atau mengatur hidupnya sepenuhnya. sebagaimana saat kita berusaha berupaya semaksimal dan sedemikian upaya kita akan tetapi kita tidak punya daya untuk menentukan hasilnya persis sesuai keinginan kita dan bergantung terhadap banyak hal lainya. contohnya saya tidak bisa ngatur terhadap orang lain untuk paham dan mengerti betul terhadap yang saya omongkan atau saya sampaikan, kemudian saya juga tidak bisa mengendalikan diri saya untuk tidak capai, tidak istirahat dalam aktivitas pekerjaan saya.

C. Bahwa manusia memiliki ciri kelangkaan atau keterbatasan terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungannya.

Manusia sebenarnya dalam hidup ini selalu berhadapan dengan keterbatasan keterbatasan dengan orang orang lain yang juga memiliki keinginan sehingga denga adanya keadaan seperti itu membuat kita untuk menegoisasi ulang dari keinginan kita akibat benturan benturan dengan keinginan orang lain bahkan kita sering berhadapan dengan keterbatasan keterbasan pada diri kita yang membuat kita sadar bahwa kita ini memang tidak ada.

Dengan adanya ke 3 karateristik manusia hal ini menunjukan atau menggambarkan bahwa manusia hidup di dunia ini mempunyai potensi atau akan berpeluang untuk tidak sempurna, kekurangan bahkan akan mengalami penderitaan penderitaan. Selain itu ALLAH SWT menegaskan bahwa hakekat penciptaan manusia, bahwa sebenarnya manusia itu tidak punya apa apa, manusia tidak bisa apa apa dan manusia itu tidak ada atau akan mati untuk kembali ke pada ALLAH SWT. senada dengan hakekat sejatinya manusia pada masyarakat jawa juga memiliki prinsip atau filisofi yaitu dengan adanya istilah bahwa manusia kudu rumangsa, rumangsa sopo lan ojo rumangsa bisa. Dari adanya itu semua kita manusia menjadi yakin dan paham  serta mengerti  untuk dapat intropeksi bahwa kita manusia memiliki berbagai macam macam kekurangan atau kelemahan yang tidak bisa kita abaikan atau kita anggap sepele dan tidak bisa kita hindari.

Sekian dari kami segala kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel