Ronggo warsito pujangganya babad jawa


ILMU CORO. Pada beliau tokoh besar dari babad jawa yang bernama Ronggo warsito adalah merupakan orang yang terkenal dan masuk di dunia tokoh pujangga dari tanah jawa bahkan menjadi tokoh pamungkas pujangga dari jawa. Mengenai Ronggo warsito sebenarnya adalah merupakan sebuah gelar terhadap tokoh tokoh pujangga di jawa. untuk pujangga sendiri adalah merupakan berasal dari bahasa indonesia sedang pujangga untuk di bahasa jawa di sebut dengan istilah bujangga. adapun istilah bujangga untuk orang orang memiliki konotasi seekor ular dan untuk yang menjadi alasan atau penyebab adanya istilah bujangga di artikan seekor ular oleh orang orang jawa karena sangat identik dengan kecerdikan. Dari alasan itulah sebabnya ular sering di simbolkan terhadap dunia medis atau kesehatan. selain itu juga banyak sekali mitos mitos tentang seekor ular di akibatkan kecerdikan yang terdapat padanya bahkan di tiongkok untuk seekor ular di jadikan simbol yang paling tinggi dan sakral seperti sebuah seekor naga dan itu di kenal luas hingga negeri ini kalau untuk china di simbolkan dengan naga karena luar biasaan, atau kedasyatan di miliki pada seekor ular. itulah mitos mitos ular yang banyak di yakini memiliki kecerdikan atau kemampuan khusus darinya.

Dan untuk dari peradaban babad jawa sendiri tentang ular juga terdapat sebuah syair yang khusus untuk penyimbolan ular yaitu pada seekor ular meskipun tidak memiliki tulang akan tetapi pada seekor ular mampu untuk bagian kepala berdiri sehingga itu luar biasa dan bermakna dalem di balik kehebatan berdirinya ular dengan memiliki tulang. Dan untuk asal usul nasab dari beliau ronggo warsito memang beliau terdapat darah pujangga terlabih dari bapaknya serta beliau memiliki garis keturunan dari pajang juga dari demak yaitu dari bapaknya yang diurut sampai nanti ke sultan hadi wijoyo dengan pangeran benowo di dalamnya sedang untuk dari ibunya di urut sampai nanti ke demak sultan bintoro, di tambah lagi beliau juga merupakan keturunan generasi ke 4 dari yosodipuro yaitu merupakan garis keturunan pada kabilah pujangga dari orang orang kejawen. adapun untuk nama kecilnya beliau bernama bagus burhan atau ada yang menyebutkan bagus burham. sedang untuk adanya istilah ronggo warsito pada hakekatnya adalah berupa gelar adapun untuk lengkapnya dari beliau adalah Raden ngabei ronggo warsito dari nama beliau itu semua adalah gelar seperti hal raden adalah gelar kebangsawanan, ngabei gelar bahwa dia merupakan yang masuk kategori kelompok sepuh atau di tuakan sedang untuk ronggo gelar terhadap seorang senopati atau panglima perang, dan mengenai warsito sama dengan ajaran sehingga adanya ronggo warsito bermakna panglimanya ajaran, ilmu atau pengetahuan.

Mengenai ronggo warsito yang disini yang sedang kami informasikan adalah ronggo warsito genarasi ketiga sehingga sebelum ini terdapat ronggo warsito generasi kedua serta ronggo warsito generasi pertama. hal ini di sebabkan sebagaimana kami sebutkan di atas adanya ronggo warsito adalah merupakan gelar simbolik yang di lekatkan terhadap seseorang, di sebabkan dia seorang panglima ajaran atau pengetahuan dan seorang pujangga. beliau memiliki ayah dan kakek yang masuk kedalam pasukanya panglima diponegoro dalam peperangan melawan belanda, serta konon kabarnya ayahnya beliau meninggal pada saat di penjara akibat di siksa oleh belanda bahkan juga ada yang mengatakan bahwa beliau ronggo warsito juga meninggal di penjara belanda meskipun juga sebab muasab meninggalnya beliau masih misterius sampai dengan saat ini. pada saat masih kecil biau kategori anak nakal dan gemat berjudi sabung ayam, dari kenalan tersebut oleh ayahnya beliau di kirim di masukan pondok pesantren yaitu di ponorogo dengan kyai bernama imam besari untuk imam basri adalah seorang menantu dari pakubuwono 2 untuk pondoknya bernama nggebang tinatar namun sekarang tinggal menyisakan masjidnya dengan beliau di kawal sebagai pengasuhnya bernama ki tanu joyo. akan tetapi beliau ronggo warsito kabur dari pondok tersebut sampai daerah madiun serta beliau mengalami kelaparan, dan itu di ketahui kyai imam basri bahkan sampai kebawa mimpi dan dalam mimpinya tersebut kalau membiarkan ronggo warsito kelaparan dan tidak menyelamatkanya maka akan terjadi kelaparan terjadi di ponorogo serta madiun. akhir di cari ketemu lalu beliau di ajak nyantri kembali di pondok tersebut tapi yang terjadi beliau ronggo warsito tetap males gaya hidup pondok dan sampai akhirnya di marahi habisan oleh kyai imam besari tetapi setelah setelah di marahi justru malah membuat beliau termotivasi untuk mendalami agama namun bukan dengan gaya pondok dengan gayanya sendiri dengan tirakat 40 hari 40 malam tidak tidur dan dilakukan di sebatang bambu di atas sungai dengan setiap berbuka dengan 1 biji buah pisang klutuk dalam jawa pisang banyak sekali bijinya.

konon babad pada beliau mengahiri tirakatnya untuk berbuka pada saat berbuka dengan tempat kendil tiba tiba jatuh karena kejatuhan cahaya dari langit dan setelah di buka di dalam kendil tersebut terdapat ikan warit yang sudah matang lalu sesudah di makan yang terjadi perubahan yang luar biasa atau disebut pencerahan sehingga menjadikan lebih arif, alim dan bijaksana. dari kejadian tersebut nama beliau yang dulu bagus burhan diganti menjadi ilham oleh kyai imam basri dan menjadi asisten da'wahnya dari kyai imam besari. setelah beliau selesai dari pondok kemudian berguru kepada kakeknya bernama yasa dipura 11 tentang sastra, selanjutnya beliau juga di angkat menjadi anak angkatnya dari sultan pakubuwono 4 dari, daru pangeran harya buminata inilah beliau di ajari ilmu kanuragan sehingga lengkap sudah bekal beliau dari mulai ilmu pengetahuan agama pas di pondok, sastra dari kakeknya serta ilmu kanuragan sehingga beliau memiliki gagasan konsep konsep kehidupan yang luar biasa hasilnya

Sekian dari kami atas kekurangan mohon maaf dan anggap angin lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel